Melihat Nathan yang tiba-tiba menangis, Prisly menjadi panik. "Kak Nathan, apa yang terjadi padamu? Kita... kita di mana?" Ia melihat sekelilingnya dengan bingung, menatap pilar-pilar emas dan langit-langit yang megah."Kita masih di Pulau Draken, tepatnya di bawahnya," kata Nathan, suaranya bergetar karena emosi yang meluap. "Kau dibekukan oleh Naga Yang."Ingatan Prisly kembali dengan cepat. "Naga Yang!" katanya, mencoba untuk duduk. "Kak Nathan, apakah kau berhasil? Apakah kau mendapatkan Batu Mata Naganya?"Bahkan di saat pertama ia sadar, yang ia pikirkan adalah keberhasilan misi Nathan.Nathan mengangguk dengan kuat, senyum di antara air matanya. Ia mengulurkan tangannya, dan Batu Mata Naga yang masih melayang itu turun dengan lembut ke telapak tangannya."Lihat," katanya, menunjukkan batu permata yang berdenyut itu pada Prisly. "Bukan hanya Batu Mata Naga dari Naga Yang, tetapi juga dari Naga Yin."Melihat batu yang jernih itu, senyum lega yang tulus terukir di wajah Prisly. Pe
 Last Updated : 2025-09-10
Last Updated : 2025-09-10