Semua Bab Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya: Bab 81 - Bab 90
93 Bab
Berangkat Bulan Madu
Dania dan Alex sedang mempersiapkan kepergian mereka untuk acara bulan madu paksaan yang harus mereka lakukan. Pasangan pengantin baru itu tentu saja sudah melakukan protes pada Haris. Tapi hasilnya pasti sudah bisa di tebak, protes mereka tidak akan mengubah keputusan Haris untuk menyuruh pasangan itu pergi bulan madu.Dania dan Alex sedang menikmati sarapan paginya sebelum mereka pergi ke Bandung. Barang-barang mereka sudah dimasukkan ke dalam mobil oleh pelayan dan mobil pun sudah siap mengantar mereka.“Kamu jangan sampe mikir kalo ini beneran bulan madu ya,” ucap Alex sedikit mengingatkan Dania.“Malesin. Siapa juga yang mau bulan madu ama kamu. Mendingan aku tidur seharian di rumah dari pada harus pergi keluar kota ama kamu. Bisa-bisa boring abis aku ntar,” jawab Dania yang kemudian segera memasukkan potongan roti ke mulutnya.“Kamu pikir aku sengebosenin itu apa ya!” protes Alex.“Iya. Kamu ngebosenin dan sering banget bikin bete,” jawab Dania tanpa ragu.“Heh!”“Apaan sih
Baca selengkapnya
Sebuah Kejutan
Sepi. Keadaan mobil yang meluncur ke arah Bandung untuk mengantarkan Dania dan Alex untuk pergi berbulan madu itu sepi tanpa suara.Dania memilih untuk menutup telinganya dengan earphone yang terhubung dengan ponselnya yang menyalurkan lagu-lagu kesukaannya. Dia melemparkan pandangannya keluar sambil sesekali memejamkan matanya di balik kaca mata hitam yang dia pakai.Berbeda dari Dania, Alex memilih untuk melanjutkan tidurnya lagi di dalam mobil. Tadi malam dia memang tidur hampir pagi karena mengerjakan laporan yang harus dia periksa. Alex sudah mengatur tempat duduknya agar dia bisa sedikit berbaring santai menikmati lanjutannya.“Kita sudah sampai, Pak,” ucap Ivan yang ikut dalam perjalanan Dania dan Alex hari ini.“Udah sampai?” ucap Dania yang kemudian menegakkan duduknya.“Sudah, Bu. Kita sudah di hotel. Saya akan menurunkan barang bagasi dulu.”“Pesankan satu kamar lagi. Aku gak mau satu kamar sama dia,” ucap Alex tiba-tiba meski matanya masih terpejam.Dania menoleh ke ar
Baca selengkapnya
Baju Dinas
“Lex ... Alex,” panggil Dania saat dia sudah melihat kejutan yang disiapkan Haris untuk dia dan Alex. Dania berdiri dan terdiam melihat hadiah yang disiapkan Haris untuk dia dan Alex. Hadiah yang diletakkan di atas tempat tidur oleh Haris, cukup membuat Dania malu.Alex menghampiri Dania yang berdiri seperti orang bodoh di mata Alex. Dia kemudian ikut melihat apa yang dimaksudkan Dania tadi. Alex menggelengkan kepalanya lalu segera membuang muka.“Bereskan itu. Menjijikkan!” ucap Alex memerintah manajer hotel.“Buang?” ulang manajer hotel.“Apa perlu saya ulangi?” Alex menatap tegas manajer itu.“Maaf, Pak.”Alex berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Dia melihat ke arah Dania yang masih berdiri di dekat tempat tidur sambil melihat benda keramat yang belum pernah di pakai itu.Dania melihat ada sebuah lingerie berwarna hitam dengan potongan sangat terbuka tergeletak di atas kelopak bunga mawar yang sengaja di hamburkan di atas ranjang. Tampaknya Haris memang sengaja menyuruh mana
Baca selengkapnya
Sebuah Tantangan
Dania segera membawa baju berbahan halus dan menerawang itu ke dalam kamar mandi. Dia ingin membuktikan ucapan Alex yang tidak akan tergoda pada dirinya meski memakai pakaian kurang bahan itu.Dania yang sebenarnya ragu kini menjadi sedikit tertantang. Dia ingin menaklukkan Alex yang tingkat kesombongannya sudah di luar batas kesabaran Dania.Alex melihat Dania berjalan ke kamar mandi sambil membawa baju kurang bahan itu. Dia menggerak-gerakkan bibirnya sendiri menahan geram, tidak percaya kalau Dania akan melakukan hal itu.“Tu anak kesambet apaan sih? Jangan bilang dia emang anggep ini beneran bulan madu. Cih! Mau pake gaya apa pun juga aku gak akan kegoda kalo ama kamu,” gerutu Alex kesal.“Lagian siapa sih yang ciptain baju kayak gitu. Baju gak bisa dipake keluar malah di jual mahal. Dasar kurang kerjaan!”Alex yang kesal segera meraih remot TV yang tergeletak di atas meja. Dia memilih untuk mengabaikan Dania dan pikiran nakal yang mulai menggoda akal sehatnya, menebak penampilan
Baca selengkapnya
Terjepit
Ceklek.Suara pintu kamar mandi di buka. Mata Alex langsung bergerak ke arah sumber suara secara otomatis.“Mana dia?” gumam Alex pelan.Entah mengapa kondisi jantung Alex saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jantungnya berdegup sangat kencang, sampai dadanya terasa sedikit nyeri.Padahal selama ini dia hampir tidak pernah mengalami keadaan seperti ini. Bahkan saat dia harus menghadapi klien sangat penting dan berharga mahal pun, Alex tidak pernah segugup ini.Perlahan namun pasti, kaki yang tidak terlalu jenjang itu mulai tertangkap di lensa mata Alex. Warna putih yang bagaikan hamparan pasir putih pantai yang terhampar luas diterpa sinar matahari, membuat kulit sehat itu tampak semakin bersinar di mata Alex.Dengan bodohnya pria tampan yang selalu garang itu malah mengukir senyum tipis di bibirnya. Kebodohannya malah di tambah lagi dengan bergeraknya kepalanya, karena ingin melihat Dania secara keseluruhan dengan senyum bodoh yang masih mengembang itu.“Apa liat-liat!” benta
Baca selengkapnya
Bersiaplah!
“Cuma apa, hah?!” ucap Alex penuh penekanan sambil berdiri sambil menatap tajam ke arah Dania.Brak!Tiba-tiba Alex menggebrak dinding di belakang tempat Dania berdiri. Tentu saja suara itu membuat Dania berjingkat. Alex mengunci pergerakan Dania seolah dia ingin membalas dendam atas apa yang tadi di lakukan oleh istrinya itu. Alex tidak terima atas tindakan kekerasan Dania yang tanpa aba-aba itu.Dania yang kaget dengan serangan tiba-tiba Alex pun kini kembali panik. Dia tidak tahu apa lagi yang akan dia lakukan untuk menghindari Alex kali ini.Tatapan dua orang itu bertemu. Tatapan Alex yang tajam dan mendominasi, membuat Dania sedikit gemetaran. Dia seperti kambing yang kini sedang menghadapi singa lapar yang siap memangsanya.Ting tong ting tong.“Eh, ada tamu,” ucap Dania mengambil kesempatan untuk kabur lewat bawah lengan Alex yang menempel di dinding.“Dania! Dania!” panggil Alex geram.“Ada tamu,” ucap Dania tanpa menoleh dan berjalan cepat ke arah pintu kamar.“Brengsek!
Baca selengkapnya
Capek
“Aakh.”Dania menggeliat, sedikit mengendurkan tubuhnya dari tidur malamnya yang panjang. Dia menarik tubuhnya ke atas dan ke bawah, agar dia bisa meluruskan semua tulangnya yang terasa bengkok setelah tidur.Dania mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya. Dia menarik selimut tebal yang menutup tubuhnya, agar bisa semakin melindungi tubuhnya dari dinginnya pendingin ruangan.“Capek banget ya badanku. Mana laper lagi. Mau pesen makan ah,” gumam Dania yang merasa tubuhnya sangat lelah di tambah lapar.Dania bangun dari tidurnya. Dia terlonjak kaget, saat dia melihat ada Alex duduk sambil melipat kakinya di sofa yang ada di depannya. Tangan pria tampan itu memegang iPad, yang menjadi sasaran tatapan tajamnya.“Alex, kok kamu ....” Dania batal melanjutkan ucapannya.“Oh iya ya. Kita di Bandung.”“Eh bentar dulu. Lex, tadi malam kamu tidur di mana?” tanya Dania sambil sedikit memiringkan wajahnya.“Di kasur lah,” jawab Alex tanpa memindahkan arah pandangannya.
Baca selengkapnya
Mata-Mata
“Lex, kamu ngapain?” tanya Dania yang tiba-tiba sangat mengagetkan Alex.“Eh ... emm aku ....”“Aku mau cari pulpen aku,” jawab Alex asal.“Pulpen? Emang ada pulpen di kasur?” tanya Dania penuh dengan rasa curiga.“Ada. Tapi sekarang gak tau ke mana.”Dania mendekati Alex. Dia melihat ke arah Alex dengan tatapan cukup serius.“Kamu gak lagi boong kan, Lex? Kamu keliatan gugup,” tanya Dania yang melihat mata Sean terus bergerak, sangat berbeda dari biasanya.“Boong apaan sih! Gak ada aku boong. Lagian pulpennya juga gak ada.”“Ya jelas aja kamu gak akan nemuin pulpennya. Orang kamu salah tempat nyarinya kok.”Alex menoleh ke arah Dania, “Maksud kamu apa?” tanya Alex sedikit waspada, takut kalau Dania menyadari kebohongannya.“Kamu semalam tidurnya di sebelah sana. Ngapain juga kamu cari di sebelah sini, ya gak akan ketemu lah. Kecuali ....” Dania menggantung ucapannya.“Kecuali apa?”“Kecuali semalam kamu tidur mepet ke aku.” Tatapan Dania makin menelisik kejujuran di mata Al
Baca selengkapnya
Sumber Kebahagiaan
Ada bekas darah di seprei itu. Sepertinya Bu Dania masih perawan,” jawab pelayan itu sambil sedikit tersenyum dan menyenggol lengan temannya.Ivan tersenyum dan mengangguk, “Bagus! Tapi selama kalian di sana tadi, Pak Alex gak curiga kan?”“Gak Pak, aman semuanya. Tapi kenapa kayak ada yang aneh ya, Pak.” Pelayan itu sedikit mengadu tentang kejanggalan yang mereka rasakan.“Aneh? Apanya yang aneh?” Ivan penasaran.“Itu loh Pak, tadi di kamar itu kan ada Pak Alex sama Bu Dania. Tapi yang keliatan beda itu Pak Alex, Pak.“Beda gimana maksudnya?”“Pak Alex keliatan agak gelisah dan cenderung menyuruh kami cepet pergi. Padahal Bu Dania biasa aja. Bu Dania kayak gak paham dengan apa yang terjadi, Pak. Tapi sepertinya Pak Alex tahu apa yang terjadi,” jelas pelayan itu.“Maksud kamu Pak Alex sadar dengan kejadian semalam?”“Sepertinya begitu, Pak. Apa mungkin semalam Pak Alex gak ikut makan ya, Pak? Soalnya semalam yang keliatan mau makan cuma Bu Dania pas saya masih di sana.”“Oh g
Baca selengkapnya
Jalankan Rencana Kedua
Agenda siang hari ini yang akan di lakukan oleh pasangan yang sedang berbulan madu itu adalah pergi berjalan-jalan sebelum mereka akan pergi ke undangan salah satu klien Haris.Dania memilih mengajak Alex untuk berjalan-jalan sambil makan siang. Dia berharap akan bertemu barang-barang lucu yang bisa dia beli nanti untuk dia bawa ke Jakarta.Sebenarnya Alex malas mengikuti keinginan Dania, tapi karena dia merasa sedikit bersalah karena sudah menikmati tubuh Dania tanpa sepengetahuan si pemilik tubuh, akhirnya Alex pun dengan sangat terpaksa mengikuti keinginan dari istrinya itu. Hitung-hitung sebagai permintaan maaf meskipun hal itu dilakukan oleh Alex tanpa disadari oleh Dania.Dania pun senang karena sang suami seharian ini bersikap baik kepadanya pria yang biasanya lebih sering memarahi dia itu tampak lebih diam dan mengikuti saja keinginannya.“Kamu beneran nggak papa ikut aku jalan-jalan?” tanya Dania sekedar ingin memastikan.“Hem.” Alex hanya menjawab lewat deheman saja.“Seri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status