"Kamu itu perempuan pembawa sial! Aku akan segera ceraikan kamu!" Dania diceraikan suaminya, karena dia dianggap sebagai orang yang merusak hidup suaminya itu. Hidup suaminya hancur, karena dipaksa menikah oleh ayahnya. Baru 1 hari ayah mertuanya meninggal, Dania harus menanggung derita lagi. Dia diusir dari rumah mertuanya karena sang suami ingin menikahi kekasihnya. Namun siapa sangka, saat Dania keluar dari gerbang rumah mertuanya, dia malah di jemput sebuah sedan mewah. Siapakah sebenarnya Dania? Apakah yang akan dia lakukan setelah jati dirinya terkuak?
View More“Lex ... Alex,” panggil Dania saat dia sudah melihat kejutan yang disiapkan Haris untuk dia dan Alex. Dania berdiri dan terdiam melihat hadiah yang disiapkan Haris untuk dia dan Alex. Hadiah yang diletakkan di atas tempat tidur oleh Haris, cukup membuat Dania malu.Alex menghampiri Dania yang berdiri seperti orang bodoh di mata Alex. Dia kemudian ikut melihat apa yang dimaksudkan Dania tadi. Alex menggelengkan kepalanya lalu segera membuang muka.“Bereskan itu. Menjijikkan!” ucap Alex memerintah manajer hotel.“Buang?” ulang manajer hotel.“Apa perlu saya ulangi?” Alex menatap tegas manajer itu.“Maaf, Pak.”Alex berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Dia melihat ke arah Dania yang masih berdiri di dekat tempat tidur sambil melihat benda keramat yang belum pernah di pakai itu.Dania melihat ada sebuah lingerie berwarna hitam dengan potongan sangat terbuka tergeletak di atas kelopak bunga mawar yang sengaja di hamburkan di atas ranjang. Tampaknya Haris memang sengaja menyuruh mana
Sepi. Keadaan mobil yang meluncur ke arah Bandung untuk mengantarkan Dania dan Alex untuk pergi berbulan madu itu sepi tanpa suara.Dania memilih untuk menutup telinganya dengan earphone yang terhubung dengan ponselnya yang menyalurkan lagu-lagu kesukaannya. Dia melemparkan pandangannya keluar sambil sesekali memejamkan matanya di balik kaca mata hitam yang dia pakai.Berbeda dari Dania, Alex memilih untuk melanjutkan tidurnya lagi di dalam mobil. Tadi malam dia memang tidur hampir pagi karena mengerjakan laporan yang harus dia periksa. Alex sudah mengatur tempat duduknya agar dia bisa sedikit berbaring santai menikmati lanjutannya.“Kita sudah sampai, Pak,” ucap Ivan yang ikut dalam perjalanan Dania dan Alex hari ini.“Udah sampai?” ucap Dania yang kemudian menegakkan duduknya.“Sudah, Bu. Kita sudah di hotel. Saya akan menurunkan barang bagasi dulu.”“Pesankan satu kamar lagi. Aku gak mau satu kamar sama dia,” ucap Alex tiba-tiba meski matanya masih terpejam.Dania menoleh ke ar
Dania dan Alex sedang mempersiapkan kepergian mereka untuk acara bulan madu paksaan yang harus mereka lakukan. Pasangan pengantin baru itu tentu saja sudah melakukan protes pada Haris. Tapi hasilnya pasti sudah bisa di tebak, protes mereka tidak akan mengubah keputusan Haris untuk menyuruh pasangan itu pergi bulan madu.Dania dan Alex sedang menikmati sarapan paginya sebelum mereka pergi ke Bandung. Barang-barang mereka sudah dimasukkan ke dalam mobil oleh pelayan dan mobil pun sudah siap mengantar mereka.“Kamu jangan sampe mikir kalo ini beneran bulan madu ya,” ucap Alex sedikit mengingatkan Dania.“Malesin. Siapa juga yang mau bulan madu ama kamu. Mendingan aku tidur seharian di rumah dari pada harus pergi keluar kota ama kamu. Bisa-bisa boring abis aku ntar,” jawab Dania yang kemudian segera memasukkan potongan roti ke mulutnya.“Kamu pikir aku sengebosenin itu apa ya!” protes Alex.“Iya. Kamu ngebosenin dan sering banget bikin bete,” jawab Dania tanpa ragu.“Heh!”“Apaan sih
“Apa-apaan ini maksudnya, Lex?” tanya Dania saat dia sedang mengikuti langkah kaki Alex menuju ke mobilnya.“Gak tau. Aku juga gak ngerti,” jawab Alex sambil menekan tombol kunci otomatis mobilnya.“Masuk,” lanjut Alex menyuruh Dania segera masuk ke dalam mobil.Dania segera masuk ke dalam mobil Alex. Dia juga segera memasang sabuk pengamannya karena tampaknya Alex akan segera melajukan mobilnya menuju ke rumah mereka.Alex langsung menekan pedal gas mobilnya untuk menjalankan mobilnya ke arah rumah mereka. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka, karena tiba-tiba saja para asisten pribadi mengabarkan jadwal mereka akan pergi berbulan madu.Tentu saja berita ini membuat mereka kaget, karena mereka berdua sebagai tokoh utama saja masih belum membahas apa pun tentang bulan madu. Mereka masih belum memiliki rencana apa pun soal itu dan masih malas memikirkannya.Namun tiba-tiba saja, jadwal berlibur sudah dibuat. Meskipun bukan liburan ke luar negeri, tapi tetap
Di saat ketegangan terjadi di rumah Alex dan Dania, pasangan itu kini sedang menuju ke sebuah restoran untuk menikmati makan malam bersama. Dania sudah menyuruh sopirnya pulang, karena dia nanti akan pulang bersama dengan Alex.Pasangan pengantin baru itu sedang menuju ie sebuah restoran sushi, tempat yang di inginkan Dania untuk menu makan malamnya. Sebagai pria yang bertanggung jawab, Alex pun mengabulkan permintaan istrinya itu, meski sebenarnya dia sedang tidak ingin makan sushi.“Kita pesen yang apa ya? Kamu mau apa, Lex?” tanya Dania.“Kamu yang pesen aja. Aku gak punya pilihan.”Dania melihat ke arah Alex, “Kamu lagi gak pengen makan sushi?”“Enggak. Mau kok, tapi aku lagi gak terlalu antusias. Jadi kamu aja yang pilih.” Alex menjelaskan alasannya.“Apa kita pindah restoran aja?”“Gak usah. Pesen aja. Aku bakalan makan juga kok.”“Beneran?” Dania merasa tidak enak.“Iya gak papa. Udah buruan pesen.”Setelah mendapat persetujuan dari Alex, Dania pun akhirnya segera memesa
Haris menjadi lebih geram saat dia mengetahui kalau ternyata para asisten Alex dan Dania juga sudah mengetahui soal sandiwara pernikahan Dania dan Alex. Rasanya jantungnya sudah mau lepas saat ini karena merasa tertipu dan kecewa dengan kenyataan pahit yang dia terima.Padahal selama ini Dania dan Alex terlihat sebagai pasangan yang baik-baik saja di depannya. Mereka berdua sangat pandai memainkan sandiwara yang membuat semua orang yang melihatnya akan percaya kalau mereka adalah pasangan serasi.“Kapan mereka dateng? Lama banget!” Haris sudah tidak sabar menunggu kedatangan Ivan dan Maya.“Mungkin sebentar lagi, Pak. Mereka sudah akan datang dan sepertinya sedang dalam perjalanan,” lapor Bima.“Suruh lebih cepat! Sebelum Alex dan Dania pulang!”“Baik, Pak. Akan saya hubungi lagi.”Bima segera menghubungi Maya dan Ivan lagi agar mempercepat kedatangan mereka ke kediaman Alex. Haris sudah tidak sabar mendengarkan keterangan dari mereka berdua.Haris meraih gelas berisi jahe hangat b
“Apa yang kamu bawa?!” tanya Haris pada pelayan yang terlihat mencurigakan itu.“Emm ... ini ....”“Itu cuma ....”“Bawa sini!” perintah Haris memotong ucapan Bi Arti.Pelayan yang membawa tempat sampah dan keluar dari kamar Dania menjadi sangat takut dengan perintah Haris. Dia melihat ke arah Bi Arti untuk mencari tahu apa yang harus dia lalukan. Sayangnya Bi Arti juga menunduk, tanda tidak memiliki jawaban apa punya yang harus dia berikan pada rekan kerjanya itu.Haris melihat pelayan itu berjalan ke arahnya dengan sangat pelan dan penuh keraguan. Dia semakin curiga dengan isi tempat sampah yang baru saja dia bawa dari dalam kamar tamu.“Apa itu isinya?” tanya Haris dengan nada tegas.“Ini ... ini isinya kapas dan tisu, Pak,” jawab pelayan itu pelan.“Siapa yang tinggal di kamar itu?” tanya Haris yang langsung curiga dengan penghuni di kamar tamu yang dia tidak pernah ketahui.“Itu ... itu kamarnya ....”“Bima! Periksa kamar itu!” titah Haris yang mulai emosi.“Baik, Pak.”
“Itu bukan urusan kamu! Dan selamanya kamu tidak perlu ikut campur dengan urusan rumah tanggaku dengan Dania!”Alex sangat tidak suka mendengar pertanyaan Bianca yang mempertanyakan tentang kehidupan ranjangnya bersama Dania. Bianca memang tahu kalau Alex sudah menikah, tapi wanita itu tidak tahu tentang drama pernikahan Alex yang sebenarnya.Alex sendiri pun tidak berminat sama sekali untuk memberitahu Bianca apa yang terjadi pada dirinya dan Dania. Dia harus merahasiakan pernikahan ini sampai akhir pada siapapun.Bianca hanya tersenyum mendengar ucapan tegas Alex yang seolah sedang melindungi privasinya. Tapi ucapan Alex tadi semakin memperyakin Bianca kalau pernikahan Alex dan Dania bukanlah pernikahan yang biasa saja.Sebelum kembali ke Indonesia, Bianca sudah mendapatkan kabar dari Bastian kalau mantan kekasihnya itu sudah menikah dengan wanita yang baru muncul ke permukaan selama 3 bulan. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan besar pada hati Bianca dan Bastian karena mereka sang
Dania bangun dari tidurnya. Akhir pekannya terasa sangat membosankan hari ini.Setelah semalam dia mengalami malam yang buruk bersama Alex di pesta Bianca, kini harus ditambah lagi menghadapi kemarahan Alex yang sangat tidak masuk akal. Dia yang mengajak Dania tidur di kamarnya, tapi dia juga yang marah karena ada bau parfum Dania di kamarnya. Sungguh hari yang menyebalkan bagi Dania.Wanita cantik itu memutuskan keluar dari kamarnya. Dia ingin melihat keadaan di luar kamarnya setelah dia istirahat siang tadi.Sayangnya rumahnya sedang terlihat sangat sepi. Bahkan para asisten rumah tangga yang biasanya berlalu lalang di ruang tengah, kini tidak ada. Bahkan dapur pun sepi sekali, seolah rumahnya sedang ditinggalkan semua orang penghuninya.“Sepi amat sih. Pada ke mana mereka semua,” gumam Dania sambil melihat ke sekitar rumahnya.Dania berjalan menuju ke pintu teras belakang. Dia ingin melihat apakah ada orang di sana, ternyata tidak ada seorang pun di sana. Rumah ini benar-benar sepi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.