Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya

Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya

By:  Ulie  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
83Chapters
16.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Kamu itu perempuan pembawa sial! Aku akan segera ceraikan kamu!" Dania diceraikan suaminya, karena dia dianggap sebagai orang yang merusak hidup suaminya itu. Hidup suaminya hancur, karena dipaksa menikah oleh ayahnya. Baru 1 hari ayah mertuanya meninggal, Dania harus menanggung derita lagi. Dia diusir dari rumah mertuanya karena sang suami ingin menikahi kekasihnya. Namun siapa sangka, saat Dania keluar dari gerbang rumah mertuanya, dia malah di jemput sebuah sedan mewah. Siapakah sebenarnya Dania? Apakah yang akan dia lakukan setelah jati dirinya terkuak?

View More
Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zaid Zaza
Kerreen Bangeett! Rugi kalau nggak baca! izin promo ya Thor! Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-07 23:30:34
0
83 Chapters
Istri Pembawa Sial
“Apa yang sedang kalian lakukan!” Mata Dania melotot melihat pemandangan di depannya. Andai ada barang keras di dekatnya, pasti dia sudah melemparkannya sekuat tenaga ke arah dua orang yang sedang bercumbu itu. Tanpa merasa bersalah, Restu turun dari tempat tidur. Tentu saja dengan pakaian yang seadanya, “Brengsek! Ngapain kamu ke sini! Siapa yang nyuruh kamu ke sini!” “Mas, kamu udah berani bawa dia ke sini?! Kenapa Mas bawa perempuan jalang itu ke sini, Mas!?” “Ya emangnya kenapa? Dia pacarku dan bentar lagi dia bakal jadi istriku! Hmm, berani juga ya nyalimu panggil pacarku wanita jalang,” tegas Restu sambil menatap tajam ke arah Dania. “Mas! Kamu ....” “Apalagi, Dania? Pernikahan kamu sama Restu itu udah selesai. Sekarang aku yang bakalan jadi istrinya Mas Restu,” ucap Lisa sambil mengikat tali kimono tidurnya. “Nggak! Nggak bisa. Aku nggak akan pernah izinkan Mas Restu nikah sama kamu sesuai dengan wasiat papa. Aku bakal tetap jaga kepercayaan papa!” Restu dulu memang di mi
Read more
Status Baru
“Selamat malam, Bu Dania,” sapa pria itu.“Selamat malam. Maaf, Bapak ini siapa?” tanya Dania dengan suara serak karena dia banyak menangis.Dania melihat ada sebuah sedan mewah berwarna hitam berhenti secara tiba-tiba di hadapannya. Dari mobil itu, keluar seorang pria menggunakan pakaian rapi dan perlente yang saat ini sudah berdiri di depan Dania.“Perkenalkan, saya Bima. Saya datang ke sini untuk menjemput Bu Dania atas perintah Pak Haris.” Bima memperkenalkan diri.‘Bima. Haris. Siapa mereka? Aku sama sekali gak kenal nama itu. Apa mereka orang jahat yang mau culik aku?’ gumam Dania yang kini malah menjadi takut.Alih-alih menjawab pertanyaan Bima, Dania malah memilih kabur. Dia membawa koper kecilnya itu berlari menjauhi Bima karena dia takut Bima akan berbuat jahat kepadanya.“Bu Dania. Tunggu, Bu.” Bima kaget saat mendapati Dania berlari begitu saja meninggalkannya.Dengan mudahnya Bima segera menangkap Dania lagi. Dia memegang koper Dania untuk mencegah Dania kabur lagi dari
Read more
Paksaan Atau Permintaan
Dania tercengang dengan apa yang dikatakan Haris. Tampaknya ada yang salah dengan pendengarannya saat ini atau mungkin dia sedang tidak fokus.Bagaimana mungkin telinga Dania mengirim berita ke otaknya kalau dia adalah pemegang saham terbesar perusahaan raksasa itu. Bermimpi saja dia tidak pernah tentang perusahaan itu, tapi mengapa pria yang dia ketahui sebagai pemilik Media grup malah mengatakan hal itu dengan mudahnya.“Maaf, Pak. Apa saya gak salah dengar?” tanya Dania ragu-ragu.“Tidak. Kamu memang pemilik saham terbesar kedua setelah saya,” ulang Haris dengan sangat yakin.Dania mencubit tangannya sendiri. Dia ingin membuktikan apakah saat ini dia sedang bermimpi atau tidak. Tapi sayangnya, dia merasa sakit dan berarti itu adalah kenyataan.Haris dan Bima tahu kalau Dania saat ini pasti sedang bingung. Tampak sekali di mata mereka, gerak-gerik wanita itu tampak seperti bingung harus melakukan apa. Canggung, Dania sangat terlihat canggung dan bingung.“Kakekmu, Rudi Sanjaya, dul
Read more
Kalian Harus Menikah
“Apa? Nikah?! Opa, apa Opa lagi becanda?” Alex tidak percaya dengan apa yang dia dengar.“Gak. Opa gak becanda. Opa mau kalian menikah, seperti keinginan kami dulu. Karena menikahkan anak-anak sudah gak mungkin, jadi sekarang apa salahnya kalo nikahkan cucu.” Haris tersenyum ceria pada dua anak muda yang ada di hadapannya itu.“Tapi Pak, saya ....”“Dania, kamu gak perlu khawatir. Saya akan urus semuanya.” Haris sengaja memotong ucapan Dania karena dia tahu apa yang akan disampaikan wanita itu.Alex melihat ke arah Dania. Dia kemudian berdecih sambil menggelengkan kepalanya. Alex mengambil gelas minumnya, lalu meneguk isi gelas itu untuk membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.“Opa, apa Opa berniat akan mempermalukan Alex? Kenapa Opa milihin Alex istri kayak gini. Kenapa Opa milih orang dari keturunan yang gak jelas asal usulnya gini.”“Alex!”Alex menoleh ke arah Dania, “Belum lagi penampilannya. Apa wanita lusuh kayak dia pantes bersanding sama Alex?! Apa Opa pik
Read more
Butik
Setelah menyetujui permintaan Haris kalau dirinya akan menerima harta bagian milik mendiang kakeknya, selama 3 hari ini Dania terus berkutat dengan pelajaran bisnis tingkat tinggi yang langsung diajarkan oleh Bima kepadanya.Haris menyuruh orang kepercayaannya itu untuk mengajari Dania, apa saja tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh Dania saat wanita itu masuk ke perusahaan nanti. Tentu saja hal ini untuk meminimalisir omongan orang, karena menganggap Dania tidak mampu melakukan pekerjaannya.Untungnya Dania dilahirkan dari keturunan keluarga yang cerdas. Selain itu dia juga pernah membantu usaha orang tuanya dan juga mertuanya. Setidaknya Dania sudah memiliki dasar bisnis dan Bima hanya tinggal memolesnya saja.“Bu, hari ini saya akan kenalkan Ibu pada orang yang akan menjadi asisten Ibu di kantor nanti,” ucap Bima.“Asisten? Apa dia mau ke sini?” tanya Dania.“Iya, dia sudah saya suruh ke sini, Bu. Mungkin sebentar lagi dia akan tiba. Mulai besok, dia akan di sini untuk membantu I
Read more
Belum Saatnya
“Ada apa ini?” Terdengar suara seorang pria yang menyela perseteruan Dania dan pelayan butik. Sorot mata semua orang yang ada di sana langsung beralih ke arah pria itu.Dania kaget saat dia melihat ada Haris dan seorang pria yang tidak dia kenal ada di hadapannya. Tatapan mata Haris langsung tertuju pada tangan Dania yang saat ini sedang dipegang erat oleh pelayan butik.“Pak Haris,” ucap pelayan butik itu yang mengenali Haris.“Pak Haris? Apa ini Pak Haris Wijaya, pemilik Media Grup?” celetuk Lisa sambil sedikit mendekat pada Haris.“Ada apa ini? Kenapa ada ribut-ribut di sini?” tanya Haris tanpa menghiraukan pertanyaan Lisa.“Maaf, Pak. Saya cuma mau nyuruh orang ini keluar dari sini.” Pelayan butik menjelaskan.Haris melihat ke arah Dania. Wanita itu balas menatapnya sambil sedikit menggelengkan kepalanya lalu menunduk.“Kamu bera ....”“Memangnya ada apa sampai dia harus keluar dari sini?” Haris menyela ucapan asistennya.“Pak Haris, orang ini tuh gak layak ada di sini. Dia
Read more
Keputusan Presdir
Mata Restu terbelalak lebar saat dia membaca surat keputusan perusahaan tentang posisi yang akan dia tempati di perusahaan ini. Dia bahkan sampai mengucek matanya dan juga membacanya berulang kali, sayangnya tulisan yang ada di sana tidak berubah sedikit pun.Dia melihat rekan-rekannya yang lain tampak senang dengan hasil yang mereka terima. Senyum mereka mengembang lebar, bahkan mereka saling memamerkan posisi yang mereka dapatkan.Brak!Restu berdiri sambil menggebrak meja. Dia merasa sangat kesal dengan hasil yang dia terima.“Pak Agus! Apa Pak Agus gak salah kasih surat ke saya?!” ucap Restu sambil melempar surat keputusan itu depan Agus, perwakilan Mediatama.“Apa yang salah, Pak. Saya cuma membagikan sesuai nama. Ini juga bukan saya yang kasih keputusannya,” jawab Restu membela diri.Ini. Ini yang salah Mana mungkin saya diterima bekerja di sini cuma sebagai sopir! Bentak Restu“Hah, sopir.”“Eh, masa sih dia diterima jadi sopir.”Orang-orang yang ada di ruangan itu menjadi
Read more
Bertemu Lagi
“Da—Dania.”Mata Restu membulat lebar melihat Dania ada di hadapannya. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Dania akan muncul di hadapannya.Tapi bukan hanya itu yang menjadi sebab Restu menjadi kaget. Dia lebih kaget lagi karena penampilan Dania benar-benar berubah.Dania berubah menjadi lebih elegan dan sangat cantik. Dania seperti bukan orang yang Restu kenal dulu.Tidak ada lagi Dania yang memakai baju kumal dan berbau asap masakan. Tidak ada juga wajah lelah penuh aroma keringat di sertai kantung mata yang besar di wajah Dania yang sedang ada di depan Restu saat ini.Wanita yang ada di depan Restu seperti wanita lain yang mirip dengan Dania, mantan istrinya. Dia sampai tidak berkedip melihat Dania yang kini justru cuek kepadanya.“Ada apa ini?” tanya Dania sambil melihat sekilas ke arah Restu.“Bu, Pak Hendra ingin mempertanyakan tentang keputusan penempatan posisi orang yang dia rekomendasikan, Bu,” ucap Maya.“Bener, Bu. Ini Restu. Saya udah tau betul kualitas dan jam terban
Read more
Dugaan
Braak!Restu membanting pintu depan rumahnya dengan keras begitu dia tiba di rumah. Dia melampiaskan rasa kesalnya pada Dania yang membuat masalah dengannya lagi.Tentu saja suara keras di pintu depan rumah itu membuat Lisa dan juga Rina menjadi kaget. Mereka segera keluar dari ruang tengah untuk menyambut Restu.“Sayang, gimana hasilnya? Jadi dong manager keuangan sekarang,” sambut Lisa yang langsung menggandeng lengan Restu.“Gimana Res, semuanya lancarkan?” Rina ikut menyambut dengan riang.“Ah, lepasin!”Restu menghempaskan tangan Lisa, lalu dia segera menghempaskan bobot tubuhnya di sofa. Dia menarik napas dalam lalu mendongakkan kepalanya dan menyandarkannya di sandaran kursi.Restu mengendurkan dasi yang sedang mencekik lehernya itu. Dia menyugar rambutnya kasar yang tampak terlihat aneh di depan Rina dan Lisa. Dua wanita itu segera mendatangi Restu yang tampak sedang sangat frustasi itu.“Mas, kamu kenapa sih? Dateng-dateng kok kayak orang stres. Tadi semuanya lancarkan?” ta
Read more
Bertemu Mereka Lagi
Dania duduk melamun sambil mengaduk makanan di atas piring makannya pikirannya menerawang jauh ke depan mencoba menebak apa yang akan dilakukan oleh Restu hari ini.Dia ingin tahu keputusan apa yang diambil oleh Restu setelah mengetahui keputusannya kemarin. Dania merasa sedikit puas Setelah dia berhasil mempermalukan Restu seperti yang biasa pria itu melakukan kepadanya.Selamat pagi Bu Dania ucap Maya menyapa atasannya.Pagi May. Jadwal saya hari ini ngapain aja tanya Dania sambil melanjutkan lagi sarapannya.Siang ini akan ada rapat internal bersama dengan Pak Haris dan Pak Alex di kantor Bu. Rencananya akan membahas tentang rapat umum yang akan dilangsungkan sebentar lagi.Oke. Oh ya my, bisa nggak kamu selidiki Pak Hendra. Ya takut dia selama ini sudah berbuat curang tentang penerimaan karyawan di perusahaan kita pinta Dania sambil menoleh ke arah Maya yang berdiri di sampingnya.Maksudnya pak Hendra direktur HRD kita BuIya kemarin dia sendiri yang bilang kalau Mas Restu ma
Read more
DMCA.com Protection Status