William langsung menoleh cepat. Dadanya berdebar kencang ketika mendapati seorang wanita muncul dari sisi rumah. Wajahnya langsung dikenali.“Gina?” panggil William dengan nada tak percaya.Gina mengangguk kecil, melangkah mendekat. Tatapannya lembut, tapi juga penuh rasa heran. “Tuan William, anda ngapain di sini? Lagi cari Kinara, ya?”“Iya,” jawab William cepat, matanya memancarkan harapan. “Tolong, Gina. Kamu tahu kan dia di mana sekarang? Aku harus ketemu Kinara. Aku ... aku harus minta maaf sama dia. Aku harus menebus kesalahan itu.”Nada suaranya terdengar putus asa. Jemarinya mengepal, wajahnya kusut seolah menahan sesuatu yang berat.Gina menghela napas, menatap William dengan tatapan ragu.“Maaf, Tuan. Aku nggak tahu mereka sekarang di mana. Kinara pergi beberapa hari lalu. Dia bawa Karina juga, adiknya. Dari yang aku dengar, Karina lagi sakit parah.”Deg! Jantung William serasa berhenti berdetak. “Sakit... parah?” gumamnya dengan wajah pucat.Gina mengangguk. “Iya. Aku ngga
Last Updated : 2025-10-01 Read more