Semua Bab Sistem Pewaris Terhebat: Bab 881 - Bab 890

Davis berbaring di lantai setelah menyelesaikan latihan, mengamati langit-langit ruangan sembari mengendalikan napas yang terengah-engah.“Pada akhirnya, aku gagal mendaratkan serangan pada Alvin meski aku sudah berusaha sangat keras. Dia sangat kuat, bahkan di usianya yang sudah cukup tua.” Davis duduk, menoleh pada Alvin yang tengah berbincang dengan Sebastian dan para pengawal lain. “Hubungan mereka tampak semakin dekat.”Davis terdiam saat mengingat pertemuannya dengan sosok bertopeng tempo hari. “Aku sangat kelelahan setelah sistem menggunakan mode keamanan. Untuk pertama kalinya, aku bahkan melihat robot dan kubah canggih. Seperti yang sistem katakan, aku dan sistem sudah saling terhubung. Jika aku ingin menggunakan kemampuan sistem secara penuh, aku harus memiliki fisik, mental, dan keinginan kuat.”“Aku mengerti kenapa sistem memberikan quest harian sekaligus memberikan quest-quest berbahaya padaku.” Davis mengamati cincinnya. “Aku tidak boleh kalah dan terlihat memalukan lagi

Eren menjelaskan sembari menggeser letak duduk lebih depan, “Kau pasti harus melewati penjagaan yang sangat ketat ketika kau memasuki kediaman keluarga Miller. Dengan alat itu, kau bisa memindai benda apa pun, termasuk memindai status fisik manusia, hewan, dan tumbuhan. Alat itu juga mampu meretas sebuah sistem komputer selama beberapa menit. Kau bisa menggunakan fungsi peretasan jika kau merasa situasi memburuk.”“Pakailah cincin itu,” pinta Eren.Mike memakai cincin itu. Ia terkejut ketika melihat sebuah layar hologram mendadak terbuka, menunjukkan sebuah progres, memindai informasi mengenainya.“Benda itu sedang memindai informasimu, Mike. Setelah proses selesai, kau sudah menjadi pengguna cincin itu.” Eren tersenyum. “Sekarang, arahkan cincin itu pada botol ini.”Mike mengikuti arahan Eren. Pria itu melihat informasi mengenai botol minuman di layar hologram. Ia kemudian mengalihkan cincin ke arah kursi dan meja. “Cincin ini luar biasa, Tuan.”“Aku memberikan cincin itu padamu seba

Hujan mengguyur sangat deras, disusul petir yang menggelegar hingga berkali-kali. Udara semakin dingin, tetapi suasana pertemuan justru semakin memanas dan tegang. Donald masih bersikukuh untuk melancarkan serangan dua minggu lagi, sedangkan Dennis, Dawson dan Deavon meminta untuk waktu persiapan lebih banyak.Para pengawal berjaga di luar ruangan. Deric berada di kamar, sedangkan Daisy masih tidak sadarkan diri dengan perawatan dan penjagaan dokter. Danny dan yang lain pun berada di kamar, menunggu kabar dari ayah mereka.“Apa yang sebenarnya kalian tunggu?” tanya Donald setenang mungkin meski ia sudah sangat jengkel sebab ketiga adiknya terus meminta untuk memundurkan waktu penyerangan. “Semakin cepat kita menyerang, semakin besar pula peluang kita untuk menang dan semakin besar pula keluarga kita lepas dari bahaya.”Donald mengepalkan tangan saat nyaris menggebrak meja. Ia sangat benci karena ia meniru Daniel tanpa sadar. “Kita tidak boleh membiarkan Daniel menghimpun kekuatan lebi

Si robot kucing melompat ke atas meja.Sosok Dalton kembali menjelaskan, “Aku ingin memberi tahu kalian mengenai keadaan keluarga Miller lebih dahulu. Beberapa hari lalu, terjadi pertempuran antara sesama anggota keluarga Miller, yakni Daniel melawan keempat adiknya. Pertarungan itu berlangsung sengit dan kabar itu sudah tersebar di seluruh keluarga kelas atas.”“Donald dan yang lain mendapatkan dampak lebih besar dari pertarungan itu. Anak-anak mereka terluka cukup parah hingga tidak sadarkan diri. Meski begitu, Daniel juga kehilangan banyak hal, terutama status Dariel yang masih belum ditemukan hingga sekarang. Donald dan yang lain berencana untuk menyerang Daniel kembali dalam waktu dua minggu. Aku meminta kalian untuk tidak terlibat apa pun dalam masalah pertarungan keluarga Miller.”Sebastian, Alvin, dan Sonya terkejut meski mereka tidak menunjukkan perubahan ekspresi wajah yang kentara. Mereka memang sudah mendengar kabar mengenai pertarungan keluarga Miller, tetapi setelah mend

“Dasar brengsek!”Green dan Black sontak melompat mundur, mengaktifkan pelindung dengan cepat. Serangan para robot mendarat di perisai mereka. Akan tetapi, para robot segera mengitari mereka, menyerang secara bersamaan.Green dan Black memanggil para robot, menerobos para robot secepat mungkin. Mereka terbang melewati lorong panjang, menaiki tangga, sampai akhirnya tiba di sebuah ruangan.Green dan Black sontak melompat ke samping saat sebuah kotak mendadak muncul dari atas. Mereka menembaki kotak, bergerak menuju pintu. Sayangnya, ruangan berubah menjadi sebuah kotak yang terus mengecil seiring waktu.“Sialan!” Black menembaki ujung kotak, menghantam pukulan dengan sarung tangan. Saat retakan dan lubang muncul, ia bergegas pergi.“Jangan berpikir untuk meninggalkanku,” ujar Green sembari menembaki para robot yang terus bermunculan.“Jangan terus merepotkanku!” Black menendang sebuah balok yang mendadak muncul di sampingnya. “Hancurlah hingga berkeping-keping!”Green dan Black terus b