Semua Bab Sistem Pewaris Terhebat: Bab 911 - Bab 920

“Seragam ini semakin berat.”Davis ambruk di tanah, menghalangi serangan dengan sarung tangan. “Serangan-serangan para robot juga lebih kuat dan cepat dibandingkan sebelumnya.”Davis berguling berkali-kali, bergegas mundur saat para robot terus menyerangnya. Ia terkejut saat menyadari sesuatu. “Bukit terlihat semakin menjauh.”Davis tersenyum. “Aku mengerti sekarang. Semakin lama aku tetap berada di garis awal, semakin kuat para robot dan semakin jauh juga garis akhir. Aku harus segera menyelesaikan latihan ini secepat mungkin.”Davis bergegas berdiri, menerobos ke depan sembari menahan serangan para robot. Sayangnya, perjuangannya tidak mudah karena para robot memblokade jalan sekaligus terus menyerangnya tanpa henti.Davis kembali terdorong, bergerak ke sisi arena, mengamati keadaan sekeliling. Ia mengeluarkan serangan untuk menghambat para robot.“Sarung tangan ini hanya bisa meretas sekaligus meluncurkan tembakan dari jarak jauh. Aku harus meningkatkan level sarung tangan ini agar

“Aku sebaiknya memberi tahu pria menyebalkan itu besok.”Gio berdiri, tertawa terbahak-bahak. “Aku adalah pria hebat yang tidak mungkin tidak bisa melakukan apa pun. Meski begitu, aku harus mengakui kalau kau membuatku sangat tertantang, Davis. Kau membuatku merasa sangat hidup.”Gio mengambil minuman di kulkas, mengamati pemandangan kota di balkon. “Henry Tolando pasti sangat terkejut dan senang saat aku memiliki informasi mengenai Davis. Aku sebaiknya tidak memberitahunya semua hal. Aku akan menjual informasi lengkap padanya dengan harga sangat mahal.”Gio meneguk minuman hingga habis, terdiam saat mengingat kejadian tempo hari. “Aku sangat kesal saat rekan-rekanmu membuatku terluka, Davis. Akan tetapi, aku merasa kalau kejadian itu adalah sesuatu yang sangat menarik. Aku senang karena si pria tua itu memberiku pekerjaan untuk mencari identitasmu.”Gio membaca informasi di layar ponsel, tersenyum. “Aku sebaiknya segera beristirahat sekarang. Aku memang cukup lelah karena pekerjaan in

“Bagaimana kau bisa melakukannya, Ethan?” tanya Rico tanpa berkedip, mengamati lubang besar di dinding. “Kau tidak sedang melakukan sulap, bukan?”“Dasar bodoh! Aku sama sekali tidak menggunakan sulap sekarang! Lihat aku sekarang!” Ethan tertawa, mengangkat sebuah tong sampah besar dengan kedua tangan.Rico dan Felix tercengang hingga mundur beberapa langkah.“Siapa kau sebenarnya? Apa mungkin hantu sudah merasukimu, Ethan?” Felix menggeleng beberapa kali, menatap tak percaya.Ethan menurunkan tong sampah ke tempat semula, menepuk-nepuk tangannya. Ia merasa sangat bertenaga dan seolah bisa melakukan apa pun sekarang. “Tidak ada hantu di siang bolong brengsek. Aku lebih takut terjebak dengan Davis tanpa bisa membalasnya dibandingkan apa pun di dunia ini. Aku harus menghabisinya secepatnya.”“Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Ethan? Kau seharusnya menghajar Davis dan pasukannya sejak dahulu jika kau memang sekuat ini. Dengan begitu, kita tidak akan terjebak dan menderita selama ini.

Gio masih berada di dalam ruangan, tersenyum saat mengingat perbincangannya dengan Henry Tolando beberapa menit lalu.“Dasar bodoh! Aku tentu tidak memberitahumu semua informasi yang aku dapatkan.” Gio berdiri dari kursi sembari tertawa terbahak-bahak. Ia mendadak terdiam saat melihat layar yang masih menunjukkan informasi karangannya.“Aku sejujurnya tidak sepenuhnya mempercayai informasi yang aku dapatkan. Aku merasakan firasat buruk kalau bawahan Davis sengaja membiarkanku mendapatkan informasi itu. Mereka memberikanku informasi palsu, atau bisa saja mereka sengaja membiarkanku mendapatkan informasi itu agar aku masuk dalam jebakan mereka.”Gio berjalan menuju jendela, mengamati halaman hotel. “Setelah kejadian tempo hari, aku terus merasa tegang. Aku menduga setiap pelayan atau orang asing yang mendekatiku adalah para bawahan Davis. Meski begitu, aku merasa tertantang dan sangat hidup di waktu bersamaan. Selama ini aku hidup dalam rutinitas membosankan.”Gio mengembus napas panjan

Kabar sadarnya Daisy terdengar oleh Deric dan yang lain. Mereka tentu bahagia saat sepupu mereka sadarkan diri setelah mengalami koma selama berhari-hari. Sayangnya, Daisy masih tertidur saat satu per satu dari mereka akan menjenguk. Dennis juga melarang semua orang untuk menjenguk Daisy secara langsung agar kondisi putrinya itu bisa segera pulih.Dennis sejujurnya sudah bosan berada di tempat ini. Ia ingin segera kembali ke rumah, menjalani kehidupan normalnya. Akan tetapi, ia tahu kalau Daniel sudah kembali, dan tidak mungkin baginya untuk tinggal di tempat itu sekarang.Dennis tercenung di kursi roda. Matanya menoleh pada Daisy, tetapi pikirannya justru terbang ke mana-mana. Ia merasa bersalah karena merasa kurang memperhatikan Daisy selama ini. Ia sudah menjadi ayah yang buruk.Dennis tiba-tiba teringat dengan perbincangannya dengan Deric tempo hari. Ia masih bertanya-tanya mengenai berandal bernama Davis.“Aku terus teringat dengan berandal itu karena dia memiliki nama yang sama