All Chapters of Terjerat Cinta Sang CEO: Chapter 31 - Chapter 40
199 Chapters
bab 31
Lucas dengan nanar memandang ke arah setiap pejalan kaki di depan gedung kantornya.Sosok Julia dan Harry tidak terlihat.Lucas dengan langkah cepat terus mencari dengan mata tajam melihat setiap wanita bersama anak kecil.Memikirkan kedatangan Julia tadi tidak di sukai oleh pegawainya sendiri, membuat amarah Lucas semakin bertambah.Mulai besok dia akan mengganti karyawan yang duduk di bagian meja resepsionis, menjadi karyawan lelaki saja, agar tidak terlalu gegabah menangani tamu wanita.Dia akan mendisiplin para karyawannya setelah peristiwa ini, agar kelak tidak melakukan kesalahan yang membuat dia akan memecat mereka lagi.Akhirnya Lucas melihat Julia bersama putranya Harry, tengah berjalan pelan-pelan sambil melihat sekitar mereka.Sepertinya Julia membawa Harry jalan untuk menjawab keingin tahuan anak kecil itu akan lingkungan sekitarnya.Terlihat bagaimana Harry menunjuk dengan jari telunjuknya ke satu objek, dan Julia menjawabnya dengan tenang sembari menggenggam tangan putra
Read more
bab 32
Julia menatap Lucas dengan lekat, sepertinya pria itu menyembunyikan sesuatu."Bukankah kamu yang menyuruh aku memasak makan siangmu? dan di antarkan ke kantor?" tanya Julia mengerutkan keningnya menatap Lucas penuh selidik."I..itu!" Lucas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia jadi tambah gelagapan untuk menjawab Julia."Atau sebenarnya kamu tidak menyukai masakanku, alasanmu saja mengatakan masakanku enak!" sahut Julia merasa jengkel.Selesai dia mengatakan apa yang dikatakannya, Julia langsung pergi berjalan dengan cepat menuju gedung kantor Lucas."Julia, sayang!" panggil Lucas dengan panik."Aku akan ambil kembali bekalnya!" sahut Julia sembari berjalan semakin cepat.Lucas dengan cepat mengangkat Harry, dan menggendong putranya itu mengikuti Julia dengan cepat.Harry dengan erat merangkul leher Ayahnya yang berjalan setengah berlari mengejar Ibunya, yang kelihatannya marah pada Ayahnya."Papa sihh...kenapa bekalnya di kasih ke om Edward, Mama kan jadi marah!" ujar Harry di
Read more
bab 33
"Apa yang telah mereka lakukan?" tanya Julia pada Lucas memandang ke dua wanita yang berlutut tersebut."Membuang bekal yang kamu titip pada mereka ke tong sampah!" akhirnya Lucas mengatakan dengan jujur mengenai bekal yang di bawa Julia."Apa?" Julia terkejut mendengar masakan yang dia masak, di buang oleh resepsionis itu ke tong sampah.Ternyata dugaannya tadi memang benar, tapi dia tidak menyangka kalau resepsionis itu sungguh berani membuang bekal yang dia buat ke tong sampah.Julia memandang ke dua wanita yang berlutut tersebut dengan pandangan bingung, mau di apakan ke dua wanita yang menangis histeris itu.Julia kesal juga mengetahui makanan yang dia bawa di buang tong sampah, seakan-akan makanan yang dia bawa itu ada racunnya."Apa yang telah kalian lakukan?" tanya Julia memandang mereka dengan lekat.Julia akhirnya keluar dari balik punggung Lucas, dan berdiri di depan ke dunia wanita yang berlutut itu."Kami salah Nyonya, kami salah sangka terhadap anda, maafkan kami!" sahut
Read more
bab 34
Lucas membawa istri dan anaknya makan ke sebuah restoran terkenal di kota mereka.Saat di dalam mobil tadi, Lucas sudah melakukan reservasi untuk ruang VIP, dia ingin makan bertiga saja dengan keluarga kecilnya.Julia begitu melihat restoran yang mereka tuju, dia sudah tahu kalau restoran itu adalah restoran yang sangat mahal.Harga satu menu makanan saja bisa sampai satu juta rupiah, sungguh mahal."Kenapa makan siang di sini?" tanya Julia kurang setuju.Ini namanya pemborosan, hanya makan siang dengan empat menu saja, bisa mencapai sepuluh juta."Tidak apa-apa, aku ingin menyenangkan keluarga ku!" sahut Lucas tersenyum manis, mencoba untuk memikat hati Julia agar tidak membatalkan makan siangnya bersama dengannya."Kan bisa di restoran lain, di sini terlalu mahal!" ujar Julia masih kurang setuju."Ayo masuk!" Lucas tidak mendengarkan Julia, pria itu menggenggam tangan Julia, dan tangan satu lagi sudah kembali menggendong Harry."Kayaknya makan di sini enak ya Pa?" sahut Harry memelu
Read more
bab 35
"Bukankah kita sudah menjadi suami-istri, jadi sudah seharusnya aku memanggilmu dengan sebutan sayang kan?" sahut Lucas.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas tersebut, dia mulai menikmati makan siangnya.Dia tidak membalas apa yang baru saja dia katakan, karena Julia tidak ingin membahasnya sekarang.Gadis itu belum menaruh rasa cinta pada Lucas, jadi dia merasa tidak begitu penting untuk membahas soal kata 'sayang'.Karena Julia diam saja, Lucas akhirnya mulai mencicipi makan siangnya juga.Selama mereka makan, Harry yang banyak bicara untuk mencairkan suasana yang terasa canggung.Harry begitu senang, karena menu makan siang yang di pesan Lucas sesuai dengan seleranya."Selesai kita makan siang, kita pergi beli es krim, kamu mau?" tanya Lucas pada Harry."Iya, mau! aku mau es krim, terimakasih Pa!" sahut Harry dengan bahagianya, akhirnya dia bisa makan es krim."Baik kalau begitu, kita harus segera pergi ke toko es krim!" Lucas memberi kode pada pelayan yang berdiri di dekat pintu
Read more
bab 36
"Bukankah kamu yang menabrak aku, seharusnya kamu yang minta maaf sama aku, kenapa malah kamu yang marah-marah?" sahut Julia tersulut emosi karena wanita itu bicara sombong sekali, merasa dirinya tidak bersalah."Kamu yang nabrak aku diluan!" teriak wanita itu tidak mau mengaku salah.Karena teriakan wanita, orang-orang yang ada di lobby restoran itu, pada memandang ke arah mereka."Eh! tunggu dulu! sepertinya aku kenal dengan kamu!" sahut wanita itu tiba-tiba menatap Julia dengan tajam.Julia balas menatap wanita itu tidak kalah tajam juga, dia merasa wanita itu memiliki sifat pemarah dan mau menang sendiri."Bukankah kamu Julia? sepupuku yang bodoh dan rendahan itu? oh-ho...ternyata lima tahun melarikan diri, telah mengubah dirimu menjadi tidak bisa di kenali ya! sungguh pandai kamu sembunyi ya! gara-gara dirimu, jadi aku yang menggantikanmu waktu itu, dasar brengsek! sialan kamu! aku begitu dendam padamu!" teriak wanita itu, yang ternyata adalah sepupu Julia.Julia semakin tajam men
Read more
bab 37
Setelah mereka keluar dari restoran, Lucas membawa Harry makan es krim, dan setelah selesai makan es krim, Lucas kemudian membawa keluarga kecilnya jalan-jalan ke aquarium raksasa untuk melihat ikan.Harry begitu senang sekali melihat ikan di trowongan aquarium raksasa."Papa, lihat ada ikan lebar!" seru Harry begitu senangnya melihat ikan Pari besar yang berenang di dekat kaca aquarium."Itu namanya ikan Pari nak, bukan ikan lebar!" sahut Lucas menjelaskan."Oh, ikan pari ya!" gumam Harry, akhirnya mengetahui nama dari ikan yang menurut Harry, memiliki tubuh yang begitu lebar.Mereka bertiga terlihat begitu bahagia menikmati jalan-jalan mereka, memperlihatkan hubungan mereka terlihat semakin akrab.Sementara itu di lokasi perumahan menengah ke bawah, di sebuah rumah bercat putih dengan halaman kecil standar, seorang wanita yang baru saja sampai, berteriak seraya melemparkan barang yang dekat dengannya."Aku kesal! aku kesalll!" teriaknya histeris."Ada apa Gina, sampai di rumah kamu
Read more
bab 38
Setelah Lucas membawa jalan-jalan istri dan anaknya, kini saatnya mereka untuk pulang ke villa.Lucas memutuskan tidak kembali lagi ke kantor, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk keluarga kecilnya."Pa, lihat! baju itu cantik sekali!" sahut Harry saat mereka melewati toko pakaian khusus anak kecil.Harry menunjuk pakaian anak lelaki pada sebuah manekin, yang di pajang pada sebuah etalase kaca, di lobby toko pakaian tersebut.Lucas menoleh melihat pakaian yang di tunjuk putranya itu, dan Lucas pun tersadar, dia belum membelikan sesuatu untuk istri dan putranya itu semenjak mereka tinggal bersama."Apakah kamu mau membeli pakaian itu?" tanya Lucas memandang Harry. 1Tampak mata anak kecil itu berbinar melihat pakaian yang di pajang tersebut."Apakah boleh Pa?" Harry balik bertanya kepada Ayahnya itu."Tentu saja boleh, Ayo kita masuk untuk mencobanya!" ujar Lucas melangkahkan kakinya memasuki toko pakaian khusus anak kecil tersebut.Tapi saat kaki Lucas sudah ingin menginjak
Read more
bab 39
Begitu Lucas melangkahkan kakinya ke dalam toko, merasa heran dengan istri dan anaknya itu melangkah menuju pintu toko."Kenapa? kok tidak jadi membeli bajunya?" tanya Lucas, dia tidak memperdulikan sikap ramah pelayan toko, yang datang menyambut kedatangannya memasuki toko tersebut."Tidak jadi Pa, penampilan Mama tidak seperti orang kaya, jadi tidak boleh beli baju di toko ini, kata kakak pelayan itu!" sahut Harry dengan polosnya, lalu menudingkan telunjuknya, ke arah pelayan toko yang barusan bicara ramah pada Lucas.Mendengar apa yang di katakan putranya itu, sontak Lucas dengan cepat menoleh ke pelayan toko tersebut.Pelayan toko itu langsung pucat, ternyata memang benar wanita yang membawa anak lelaki itu bersama dengan suaminya.Dan, wanita yang membawa anak lelaki itu memang orang kaya, hanya saja dia tidak berpenampilan seperti orang kaya! pikir pelayan toko itu semakin pucat. Tatapan tajam Lucas membuat pelayan itu jadi gugup."Apakah memang harus orang kaya saja yang belan
Read more
bab 40
Sementara itu, di kantor Polisi.Sudah hampir satu jam Gina dan Ibunya menunggu kedatangan Julia, duduk di kantor Polisi dengan penuh percaya diri.Mereka sudah memberikan laporan kepada pihak Polisi, mengenai soal kekerasan yang di lakukan Lucas kepada Gina."Pak Polisi, kenapa lama sekali tergugat belum datang? ini sudah mau satu jam lamanya!" sahut Ibunya Gina dengan nada marah."Maaf Nyonya, anda kalau tidak sabaran menunggu, silahkan datang lagi besok, karena yang anda gugat sedang sibuk, tidak bisa datang untuk memenuhi panggilan dari pihak Polisi!" sahut salah satu petugas Polisi itu menjelaskan kepada Ibu Gina.Brak!Tante Julia memukul meja dengan tangannya, dia marah mendengar kalau Julia terlambat datang memenuhi panggilan ke kantor Polisi."Kenapa bisa begitu! aku tidak mau pergi sebelum orang itu datang dan meminta maaf pada putriku, apa anda tidak lihat kekerasan yang telah dia lakukan?!" teriak Ibu Gina memperlihatkan pergelangan tangan Gina yang lebam."Kalau begitu, a
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status