[Area 18+++] ××××××××××× Daveda Julianne Winters tidak pernah membawa prasangka buruk terhadap keluarga Tantenya, meskipun dia seringkali tidak diperlakukan dengan baik oleh mereka. Sebagai seorang gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah memiliki hubungan dekat dengan seorang pria, Julie dijual oleh Tantenya untuk melunasi hutang-hutangnya. Julie merasa sangat tertekan dan tidak berdaya, dia hanya bisa menerima nasib yang menimpanya.
Lihat lebih banyakJulie memandang pria itu sudah selesai mandi, dan hanya mengenakan sehelai handuk menutupi bagian intimnya.
Tubuh Julie Membeku di tempatnya, jantungnya berdegup kencang, wajahnya pucat."Siapa kamu?" sahut pria itu, baru menyadari ada seorang gadis di dalam kamar, selain dirinya.Pria itu menatap Julie Yang bersandar di pintu dengan mata terbelalak."A... a... aku..." Julie Terisak, ketakutan, habislah dia! Tidak bisa melarikan diri."Siapa yang menyuruh kamu masuk ke sini?" tanya pria itu tajam, matanya terlihat menahan amarah."I... i... itu...""Jangan pura-pura sok jadi perempuan suci, apakah kamu di suruh Adriel untuk melayani ku ya? atau kamu pura-pura salah masuk kamar untuk mencari perhatianku?" tanya pria itu semakin mendekati Fera.Pria itu mendekat, dan sontak membuat tubuh Julie Gemetar."Kamu pura-pura menjadi seorang gadis baik-baik ya, mencoba menghindari sentuhan ku, kalau sudah masuk ke kamar ini, berarti kamu harus melayaniku!" Pria itu menarik pinggang Fera.Tubuh Julie Menempel pada tubuh pria itu, terasa dingin karena masih basah dari mandi.Potongan itu sangat pendek, dan belahan dada yang dalam, memperlihatkan sedikit dada Fera, dan pakaian dalam nyaris terlihat, serta benda lembut di dadanya juga terlihat.Julie Mencoba menghindari ciuman pria itu, tapi dengan cepat jemari pria itu mencengkram pipi Juli Agar tidak bisa menghindar.___Julie, seorang wanita yang sebelumnya berusaha melarikan diri dari kamar, namun sayangnya pria yang terlibat telah keluar dari kamar mandi sebelum dia berhasil kabur. Kejutan besar menimpa Julie Ketika dia mengetahui bahwa tantenya telah menjual dirinya kepada pria tersebut dengan imbalan yang sangat besar, yaitu 4 juta dalam semalam. Tantenya dengan cepat menyetujui penawaran tersebut tanpa mempertimbangkan panjang lebar, karena terjebak dalam hutang besar pada sebuah bank. Meskipun tidak jelas kemana uang tersebut digunakan, Julie Menjadi korban dari keputusan tragis ini.Kehidupan Julie semakin rumit karena kedua orang tuanya telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dia tinggal bersama keluarga tantenya yang tidak menyambutnya dengan baik. Julie Bahkan dipaksa menjadi seorang pembantu tanpa mendapatkan bayaran di rumah mereka. Setiap hari, Julie Harus menahan kesedihannya dan menerima perlakuan tidak adil yang diterimanya. Dia tetap berharap untuk masa depan yang lebih baik, namun harapan itu hancur ketika dia dijual tanpa persetujuannya.Julie, yang selama ini menjaga kehormatannya dan tidak pernah dekat dengan pria, sekarang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa keperawanannya telah hilang tanpa pernikahan. Dia merasa dunia begitu tidak adil atas apa yang menimpanya, dan pertanyaan tentang keadilan dan moralitas mencuat dalam pikirannya. Situasi yang menimpa Julie Adalah sebuah tragedi yang melukai hati dan harga dirinya sebagai seorang wanita.Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint
Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang
Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."
Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia
Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m
Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen