All Chapters of MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Chapter 121 - Chapter 130
130 Chapters
SAKIT, TOLONG AKU?
David bangun dari duduknya. Perasaannya mendadak dipenuhi kebimbangan. Seolah ada hal buruk yang siap menanti dirinya. Padahal, Riana pergi baru sebentar saja. Tetap saja perasaannya mengatakan ada sesuatu yang tak beres. Dorongan-dorongan aneh memaksanya untuk segera mencari Riana."Mendingan aku cari dia sekarang," David menuruti kata hatinya. Dia bergegas mengambil hape dan mengetik pesan untuk Riana.Di mana kamu? Aku mau nyusul. Itulah pesan yang David kirimkan ke istrinya.Tak ada balasan. Semakin menguatkan rasa tak enak yang mengganjal di hati. David bergegas berlari menuju kamar Risa dengan asumsi Riana pasti masih di sekitaran sana.Saat sampai di lorong dekat kamar Risa dan Jo, David melihat pintu kamar terbuka. Segera David mendekat dan mengintip. Tak ada tanda-tanda keberadaan orang. Sunyi senyap. David memutuskan menerobos masuk sambil memanggil-manggil nama Riana."Riana?? Riana??" David menatap ke sekitaran kamar yang senyap itu. Matanya menangkap seseorang merintih ke
Read more
MENGEJAR JO
Dengan sisa tenaganya David menarik motor yang tergeletak di pinggiran jalan. David segera naik lagi. Tangannya mulai menstarter motor. Deru suara mesin dan asap dari knalpot mulai bermunculan. Suaranya beriringan dengan suara napas David yang masih tersengal. Tak berapa lama, David langsung meluncur ke arah dermaga kecil tempat kapal feri mengantarkan para wisatawan ke pulau ini.Pandangan David agak meremang. Entah karena terlalu banyak kena pukul. Entah karena kondisi sekitar yang masih jarang lampu sehingga pandangannya terhalang.Samar-samar telinganya menangkap suara mesin kapal. Semakin dekat dermaga, suara itu semakin jelas. David langsung menambah kecepatan motornya. Hatinya berharap kapal itu benar kapal di mana Jo berniat membawa Riana kabur.Tepat saat sampai dermaga, David melihat ada sebuah kapal. Tapi, bukan kapal feri. Semacam kapal kecil untuk nelayan mencari ikan.Jantung David bergemuruh tak wajar. Langkahnya cepat turun dari motor. Dia berlari menyusuri jembatan ba
Read more
SENYUMAN YANG MENGERIKAN
Dahi David berkerut. Pergerakan posisi Riana berbelok aneh. Arahnya berputar balik kembali ke arah mereka berada."Jon, hape Riana udah ketahuan," David menatap serius Jono yang ada di sebelahnya."Terus gimana Bos? Mau kejar helikopternya aja?"David terdiam sejenak. Jika memaksakan ke lokasi titik terakhir Riana berada, kemungkinan bisa dapat petunjuk keberadaan Riana secara pasti pun masih tidak jelas."Ya. Kejar helikopternya. Terus kirim orang ke daerah terakhir Riana diturunkan buat penyelidikan lanjutan," perintah David. Setidaknya dia harus dapat dulu info dari si pilot helikopter yang disewa oleh Jo. Sedikit banyak, pilot itu pasti tahu arah mana yang Jo tuju. Di sisi lain, anak buahnya bisa mengurus menyisir posisi Riana berada. Semua hal harus David lakukan. Semua demi bisa menemukan Riana.***********Mobil yang Jo sewa sudah memasuki area villa tersembunyi di kawasan Puncak Mas. Sesampainya di villa, Jo menyuruh para penjaga sewaannya membawa Riana ke kamar lantai atas. S
Read more
SEMPURNA!
Aku tak pernah tahu akan mencintaimu sedalam ini. Entah kapan tepatnya. Aku tak menyadarinya. Yang jelas hanya kamu yang selalu bisa membuat hatiku nyaman dan bahagia.Awalnya, dulu, sebelum benar-benar berpisah denganmu, aku bisa melewati hari-hariku dengan baik. Karena orang selalu berkata, patah hati akan sembuh beriringan dengan datangnya cinta yang baru.Risa. Cinta baru sekaligus kehidupan baruku. Kehidupan yang dicintai oleh keluargaku. Harusnya aku juga bisa turut mencintai Risa. Sama seperti keluargaku mencintainya. Namun, tiap kali aku mencoba, aku tak pernah bisa melakukannya. Semua bayang-bayang dirimu selalu hadir dalam pikiran. Tiap saat. Membuat gelisah dan semakin merasa berdosa karena telah meninggalkanmu secara sepihak. Hari-hariku jadi sangat menyiksa. Aku tak tahu apa kamu, Rianaku, juga mengalami hal seperti ini. Aku tak tahu. Tapi pasti begitu. Aku sangat menyesal. Sungguh sangat menyesal dan ingin memperbaikinya.Semua cara kulakukan. Sudah kulakukan agar bisa t
Read more
BE A GOOD GIRL
Aku pikir aku mati. Ya. Saat ini kematian benar-benar dekat denganku. Malaikat pencabut nyawa ada di sisi. Walaupun aku sudah meraung-raung memohon, tak ada kepeduliannya yang tersisa untukku. Sebaliknya, mulutku malah dibungkam dengan lakban hitam.Hanya tangisku yang bisa kuandalkan. Entah sudah berapa liter air mata kucucurkan. Mataku pun sudah lelah. Tapi, hanya ini protes yang bisa kulakukan. Tak ada yang lain.Aku tak berdaya. Tak bisa melakukan apapun. Jo mengikatku begitu kencang. Tak mau menerima sedikit pun penjelasan dariku. Malah, dia meminumkan obat aneh padaku.Aku tak tahu obat apa itu. Tapi, dia memaksaku meminumnya. Jemarinya menjejalkan buliran pil berwarna putih itu ke dalam mulut dengan kasar. Aku berusaha untuk melawan, memuntahkannya. Tapi, jari-jarinya mendorong masuk pil itu ke pangkal tenggorokanku dan mengguyurnya dengan air mineral sebanyak mungkin. Aku pun tersedak bersamaan dengan pil dan air mineral yang menelusup masuk dalam tenggorokanku."Bagus!" itula
Read more
KAMU SUDAH SELAMAT SEKARANG
David terbangun dari kantuknya. Perjalanan panjang menuju lokasi Riana disekap membuatnya semakin lelah. Tanpa dia sadari, dirinya sudah terlelap begitu saja tadi."Jam berapa sekarang?" tanya David pada Joni yang ada di sisinya."Jam sembilan, Bos. Sekitar dua puluh menit lagi sampai," jelas Joni.Butuh waktu sehari penuh bagi David untuk mendapatkan lokasi Riana berada. David harus mencari info dari geng preman maupun kepolisian sekitar. Sangat beruntung, David belum pernah memiliki masalah dengan pihak kepolisian. Makanya, urusannya bisa berjalan lebih lancar dan bisa menemukan posisi Riana meski hanya berbekal plat nomor mobil saja.Jalan yang mereka lalui semakin lama kasar. Berulang kali ban mobil Jeep yang David kendarai seolah-olah meloncat melayang terbang saking terlalu sering bersentuhan dengan jalan bebatuan tak rata.David menatap ke belakang. Anak buahnya mengikuti dengan mobil di belakang. Dia kembali menoleh ke depan. Berulang kali dia menghembuskan napas penuh kegelis
Read more
HILANGNYA SANG BUAH HATI
"David...." panggil Riana lemah."Iya, Sayang," David mencoba mencari wajah istrinya yang masih tersembunyi dalam dadanya. Tangannya bergerak mengusap-usap rambut dan pelipis istrinya."Rumah sakit…. Aku mau ke rumah sakit," rengek Riana. Tangannya meremas kaos polo David yang berwarna hitam pekat."Iya. Ayo," David langsung menggendong Riana keluar kamar. Riana menelusupkan kepalanya dalam dekapan dada David. Memang hatinya masih tak tenang karena obat yang baru ditelannya. Tapi, sudah ada David di sisinya. Bukankah semuanya akan berjalan baik-baik saja kan?"Bos, yang di luar sudah beres," Jono tampak tergopoh-gopoh menghampiri David."Jo di dalam. Jalankan sesuai perintahku tadi," pesan David."Iya, Bos," Jono menyanggupi perintah bosnya.David melangkah menuruni tangga. Dia berjalan membawa Riana masuk dalam mobil Jeep."Pak, ke rumah sakit terdekat," ujarnya pada sopir sewaan yang dari tadi menunggu."Siap, Bos," jawab sang sopir.Sepanjang perjalanan, David terus memangku Riana.
Read more
ANAK KITA MASIH ADA DI HATI KITA
Sudah seminggu lebih waktu berlalu sejak kejadian itu. Kejadian yang sangat memilukan. Bagiku dan Riana.Hari-hari kami di rumah jadi sepi. Riana lebih suka mengurung diri di kamar. Jarang makan. Wajahnya jadi lebih pucat dan tirus.Aku tahu. Ini pasti sangat berat untuknya. Ibunya sudah menginap di rumahku. Bahkan, Sena. Kubiarkan mereka menemani Riana. Karena kupikir, lingkungan yang lebih ramai, bisa membuat dirinya lebih ceria.Memang saat bersama orang lain, dia sudah bisa menanggapi dengan baik. Walau hanya beberapa patah kata dan senyum simpul. Menurut laporan psikolog yang tiap harinya kutugaskan untuk membantu terapi Riana, kondisi Riana memang masih membutuhkan proses. Dikarenakan Riana tipe perasa. Butuh waktu lebih lama menuntaskan rasa duka."Kira-kira ada alternatif lain tidak untuk membantunya?" tanyaku pada sang psikolog. Sejujurnya aku juga tak sanggup jika tiap malam mendengar Riana menangis sendirian. Hatiku selalu ikut teriris mendengarnya. Aku pun sudah tak bisa b
Read more
BERUSAHA UNTUK MENDEWASA
Entah ini sudah hari ke berapa aku berada di rumah sakit. Aku tak tahu. Atau mungkin tepatnya tak ingin tahu.Luka di tubuhku sudah mendingan. Seharusnya aku sudah bisa pulang ke apartemenku. Tapi, aku tak mau pulang. Tempat itu hanya akan mengingatkan pada kenangan-kenangan manis yang ternyata hanyalah tipuan. Memikirkannya saja membuat air mataku meleleh.Padahal, aku sudah sangat percaya. Kukira memang sudah benar-benar mau menerimaku. Nyatanya, dia hanya menipu dan merampas semua kenangan indah yang dia berikan padaku secara sepihak. Bahkan, janin dalam kandunganku ikut dia rampas. Betapa dia sangat tidak memiliki hati. Anak di kandunganku kan anaknya juga. Tapi kenapa dia tega melakukan itu? Membuat janin yang belum genap tiga bulan itu sirna dari dunia. Sungguh sangat jahat dirimu, Jo. Harusnya aku menyadari ini semua dari awal. Tapi, semua sudah terlambat. Dari awal, batin dan pikiranku sudah tertutupi oleh cinta butaku padamu, Jo. Jika saja… jika saja aku masih bisa berpikir j
Read more
KAMU PIKIR AKU GENTONG?
Sepulang dari menjenguk Risa, David mengajak Riana makan. Dia membelokkan mobilnya ke arah Cihampelas Mall."Kok ke mall?" Riana menatap David bingung."Ke Mujigae. Kamu suka korea-koreaan kan?""Hmm, iya sih. Tapi, kamu doyan?""Kalau sama kamu mah, apa saja bisa jadi enak. Yang penting kamu makannya banyak. Oke?" David membuka pintu mobil lalu keluar. Setelah itu, dia berlari ke tempat Riana berada untuk membukakan pintu mobil buat Riana."Makasih," Riana memegangi erat jemari David sambil melangkah keluar mobil.David terus menggandeng tangan Riana sampai tiba di tempat makan. Dia memesan hampir semua aneka makanan di buku menu yang disediakan oleh pramusaji."David! Siapa yang mau makan itu semua?" Riana melongok pada tab menu pemesanan yang diklik oleh David. Matanya membelalak melihat banyaknya makanan yang David pilih."Kamu. Tugasmu sekarang makan banyak," David menekan tombol order untuk mengakhiri pesanan.Riana terpaksa mengikuti ucapan David. Toh, orderan sudah terlanjur d
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status