Semua Bab DOA KUBUR TAK SEMPURNA : Bab 51 - Bab 60
81 Bab
RASA YANG SAMA
Wanita sosialita tersebut telah terbebas nyawanya dari ikatan gaib milik Pak Kades. Dia telah jadi pengikut Nyi Dhiwot seperti dirinya. Kini, Pak Atmo bisa berjalan lebih tegap seperti tenaga pria muda setelah melakukan ritual khusus dengan Bu Silvia semalam di puncak Bukit Bajul tepat di bawah sinar terang bulan purnama. Sejak Pak Atmo jadi pengikut aliran sesat, dirinya mempunyai perilaku lebih liar daripada sebelumnya. Dalam tubuhnya telah bersemanyam jiwa lain, yaitu makhluk tak kasat mata yang merupakan kepercayaan Nyi Dhiwot. Kekuatan pemikat wanita melekat pada semua sendi tubuhnya, terutama bagian mata, bibir dan area vitalnya. Dalam beberapa hari ke depan, pria tua ini telah siap meminang janda mati Pak Kades dalam ijab kabul sederhana. Mayat seorang sekuriti telah berhasil menggantikan posisi Pak Kades. Mayat dalam wujud Pak Kades ditemukan tergeletak di pinggir hutan. Istrinya yang telah merasa tersakiti oleh perilaku bejat Pak Kades, bisa bernapas lega karena lepas dari i
Baca selengkapnya
BUTUH TUMBAL
"Ya ampun, Maaas. Aku pikir kamu pingsan, diapa-apain sama Fatimah, tahu ngga?!"Dahlan perlahan duduk, punggungnya bersandar ke dinding lalu ia memakai kaosnya kembali. "Fatimah orang baik. Kita gak boleh jahat padanya.""Tapi, tadi aku denger raung kesakitan kamu. Aku langsung mencarimu ke dapur karena suara berasal dari sana," ujar Nur. Dahlan tersenyum menyeringai dan itu membuat bulu kuduk Nur meremang. Wajah Dahlan tampak pucat pasi. Dia menatap istrinya tanpa ekspresi. Nur merasakan suatu keanehan dari sikap suaminya yang tidak seperti biasanya. Dia pun mengulang permintaan suaminya kembali. "Benar minta ayam mentah?"Dahlan pun mengangguk tanpa ragu. "Buruan bawa sini!"Nur menatap suaminya dengan hati bimbang, tetapi tetap patuh karena takut pada pandangan Dahlan yang menghunjam. Wanita ini beranjak meninggalkan kamar dan pergi keluar rumah. Namun tanpa disangka-sangka olehnya, Fatimah telah datang menghampiri dengan seekor ayam cemani hitam mulus di tangan."Ini ayam untuk B
Baca selengkapnya
SUAMI ISTRI PENCULIK
"Nduk, ada suruhan orang kaya mencarimu,"ucap ibu mertua kepada Nur."Siapa, Bu?" Nur berucap dengan terbata-bata."Coba kamu lihat dulu. Sini, Ibu bantu kamu jalan,"balas ibu mertuanya lalu memapah Nur.Kedua wanita ini berjalan beriringan menuju ruang tamu. Namun ternyata orang yang dimaksud oleh ibu mertuanya tidak ada di sana."Ke mana orang tadi?" Ibu mertuanya celingukan. "Kamu duduk sini dulu."Setelah Nur duduk di kursi, wanita tua tersebut berjalan ke arah teras. Tamu yang dicarinya tetap saja tidak ditemukan. Di saat bersamaan, Nur mendengar suara raungan suaminya dari arah dapur. Wanita ini mencoba bangkit dengan hati-hati lalu melangkah perlahan menuju dapur.Sesampai di dapur Nur tidak melihat apa-apa. Wanita ini bingung karena sedari dia siuman tidak melihat Dahlan dan sekarang tiba-tiba mendengar raungan kesakitannya. Dia berjalan pelan-pelan menuju kamar dan benar saja, dia melihat Dahlan sedang duduk. Punggungnya bersandar ke dinding dan sedang memakai kaosnya. "Fatima
Baca selengkapnya
RUDI YANG INGIN TAHU
"Siapa kamu? Pergiii!"teriak Nur dengan kedua kaki gemetar karena takut."Aku, Nikita yang kalian culik. Karena ulah kalian itu pula, aku mati pendarahan. Anakku haus darah kalian. Hi hi hi hi!""Ka-Kamu? P-Per-gi!"teriak Nur sambil berusaha lari. Kedua kakinya telah dipegangi oleh sepasang tangan mungil bayi bertaring tajam dengan mulut mendesis serupa ular.***Tok! Tok! Tok!"Pak!"Sebentar ucap saat mau dari arah dapur menuju kamar lalu membuka daun jendela."Ada apa, Nduk?"tanya Pak Atmo kepada Nikita yang pakai kerudung karena tidak berani kena sinar matahari. Saat ini jam menunjukkan pukul lima pagi. Fajar masih mengintip dari ujung cakrawala."Aku telah dapat darah satu orang, Pak, buat ritual untukku," ucap Nikita terdengar samar-samar."Energimu hampir habis, Nduk. Istirahatlah! Nanti bapak panggil saat semua telah siap," ujar Pak Atmo sambil memandang perwujudan putrinya yang hampir lenyap."Baik, Pak." Nikita pun menghilang bersama desiran angin pag."Tok! Tok! Tok!"Assa
Baca selengkapnya
ADA YANG GANJIL
Rudi bertekat akan ada di desa tersebut sampai beberapa waktu. Dia akan menyelidiki kasus kerabatnya serta mencari bukti-bukti untuk dilaporkan ke polisi. Keberadaan Rudi di kampung, tentu saja telah diketahui oleh Nikita. Arwah penasaran wanita cantik ini akan memberi kejutan terhadap pria dari kota tersebut. Nikita tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah. Namun, dirinya akan melakukan keisengan terhadap Rudi dan berharap agar pria tersebut akan buru-buru kembali ke kota."Tempat kamu ada di kota. Dan gak seharusnya sampe ikut campur dengan urusanku,"ucap Nikita di telinga Rudi."Suara siapa ini?"tanya Rudi sambil memegang tengkuk yang mulai merinding. Pria ini celingukan ke kanan dan ke kiri."Pulanglah, kalau masih ingin hidup!"seru Nikita di telinga Rudi. Tiba-tiba angin dingin berembus kencang mengempaskan tubuh pria tersebut hingga tersungkur di tanah. Rudi bangkit dari tanah. Kedua lutut dan sikunya lecet dan terasa perih. Dia mengusap sebentar lutut dan sikunya untuk m
Baca selengkapnya
SATU MANGSA LAGI
"Adi, dasar kadal buntung lo! Jangan sampai gua ketemu lo berdua saja!" gumam Santi bicara sendirian.Sesampainya di resto sebuah hotel berbintang, Santi langsung membantu Bu Silvia bersiap. Seperti asisten pribadi lainnya, Santi bertugas mendampingi wanita sosialita itu di manapun berada. Dia akan memberikan air minum, membawa koper baju dan make up, juga tetek bengek keperluan wanita cantik tersebut.Pekerjaan sebagai asisten Bu Silvia sudah dilakoninya selama hampir satu setengah tahun. Kadang karena kesibukan sang majikan, Santi juga ikut repot dan kurang tidur. Apalagi saat Bu Silvia melakukan perjalanan bisnis ada lebih dua tempat dalam satu hari. Itu selalu memakan waktu sampai dini hari dan dirinya harus siap tempur untuk meladeni bosnya.Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, mobil telah sampai di tempat akan diadakan konferensi pers. Santi bersiap di ruang tunggu untuk mempersiapkan keperluan Bu Silvia. Sementara bosnya sedang ada keperluan di lantai atas. Terdenga
Baca selengkapnya
KEJADIAN ANEH DI GUDANG
Ada penampakan lain pada tubuh Bu Silvia. Dari belakang yang tampak adalah bentuk tubuh Nikita semasa hidup. Langsing dan tinggi bagai foto model. Sementara bentuk tubuh Bu Silvia adalah agak gemuk dengan tinggi 155 cm.Acara telah selesai dengan diakhiri sesi foto bersama dan beberapa foto dokumentasi untuk para wartawan dan panitia penyelenggara. Bu Silvia masuk ruang tunggu diikuti oleh Adiguna. Pria ini berbisik ke telinga wanita berusia separuh baya tersebut. Adegan cukup intim ini dilihat langsung oleh Pak Atmo yang berdiri tidak jauh dari ruang tunggu.Dia dapat mangsa brondong rupanya. Tapi aromanya seperti Nikita, batin Pak Atmo keheranan.Santi yang sedari awal anti dengan Adiguna, menatap curiga dengan gerak-gerik pria tidak tahu malu tersebut.Dia umur 30 tahunan suka ngintilin Bu Silvia yang separuh abad lebih. Kayaknya mau plororin bos aku ini, batin Santi dengan pandangan sinis.Gadis ini mengemasi barang-barang lalu buru -buru menyusul langkah Bu Silvia. Namun nyatanya
Baca selengkapnya
CARA BUAT PAK ATMO
Langkah kaki Pak Tua ini bagai dibantu setan. Dia mampu berlari melebihi kecepatan kendaraan bermotor. Dalam sekejap suasana dalam pabrik garmen sunyi senyap dan hanya aroma melati berbaur anyir darah menyelimuti bagian dalam gedung. Bu Silvia berjalan menuruni tangga, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Saat akan keluar menuju halaman, dia bertemu dengan Pak Sopir dan tiga orang karyawan yang akan masuk ke gedung produksi tersebut. "Bu, katanya ada mayat?"tanya Pak Sopir kepada Bu Silvia. "Siapa bilang? Cek aja langsung!" Dengan cueknya Bu Silvia berjalan menghampiri tubuh Santi yang mulai terbebas dari es. "Permisi ke dalam dulu, Bu," ucap Pak Sopir meminta izin. "Silakan, Pak," balas Bu Silvia yang masih asyik mengelap-ngelap lelehan air pada tubuh Santi. Keempat pria beranjak masuk lalu langsung menuju lantai atas. Mereka berjalan ke arah gudang dan ternyata, di dalam tidak tampak mayat yang dimaksud oleh dua sekuriti. Mereka saling berpandangan lalu keluar kembali. Namun, dal
Baca selengkapnya
SAATNYA NIKITA BEREINKARNASI
"Halo, Cantik. Kamu sudah berapa taon gak ke rumah besar?"sindir Pak Atmo yang langsung ditimpali tawa oleh Bu Silvia."Apa-apaan, sih! Baru satu bulan ini gak ke sana. Emang kenapa?""Sudah tahu kalo Witono punya mobil baru?""Dapat dari mana dia?""Mana aku tahu! Bisa jadi dia tilep pemasukan di rumah besar. Coba dicek ulang!""Baik, Bos. Nanti sore ke sana. Sekarang lagi di mana?""Di warung depan rumah besar.""Tunggu bentar! Aku ke sana sekarang.""Baik. Jangan lama-lama!"Pak Atmo tersenyum penuh arti. Selalu ada cara untuk memberi pelajaran buat Witono, batinnya.Pria tua ini hanya perlu membuat kesepakatan dengan Bu Silvia. Wanita itu sudah tahu apa yang mesti dia kerjakan, semenjak ikut ritual. Tiba-tiba bahu Pak Atmo ada yang colek. Pria ini pun kaget dan langsung menoleh."Oalah, kamu. Ada apa?"tanya Pak Atmo kepada pelayan genit.Pelayan ini berbisik ke telinga Pak Atmo. "Bapak kenal sama pemilik rumah besar yang baru?"Dahi Pak Atmo seketika mengernyit. Pria ini heran den
Baca selengkapnya
NIKITA PUNYA TUBUH PINJAMAN
"Tubuhnya bisa kau manfaatkan untuk tinggal. Kau bisa dapatkan mangsa lebih gampang dengan tubuhnya.""Baik, Pak. Nik pergi dulu."Semilir angin dingin bercampur melati menerpa tubuh Pak Atmo. Angin tersebut berembus kencang menuju warung. Kebetulan posisi pelayan genit sedang santai karena akan berganti shift dengan pegawai lain.Angin dingin beraroma melati bercampur kemenyan menyelimuti tubuhnya lalu melekat erat. Tubuh janda tersebut mengejang sejenak lalu tersadar dengan perilaku yang lain, yaitu gesture tubuh Nikita.Kini, janda cantik bernama Salimah telah berhasil dikuasai oleh Nikita. Dari bibirnya yang merah menggoda terbit sebuah senyum manis, tetapi mengandung racun. Salima berjalan menuju pangkalan ojek. Hampir semua para pengojek mengenalnya karena mereka sering nongkrong tempat Salimah bekerja."Wah, Salimah. Mau ke mana?"tanya salah seorang pengojek."Bisa antar aku ke Hotel Mentari?"tanya Salimah dengan gesture tubuh Nikita yang kalem. Hal ini tentu membuat heran semu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status