Semua Bab Dihamili Paman yang Mandul: Bab 21 - Bab 30
39 Bab
Penolakan Kevin
Kevin dan Shera kini sudah akan kembali ke ruang rawat Shera, namun tiba-tiba ditengah jalan Kevin bertemu dengan Vita. Kevin tentu saja merasa terkejut dengan keberadaan Vita, kenapa bisa Vita sampai berada disini? Untuk apa juga karyawannya itu sampai datang menyusulnya begini, apa mungkin ada hal yang serius? Kevin jadi merasa penasaran. "Chef!" Sapa Vita dengan suara seraknya, wajahnya yang sembab karena habis menangis membuat Shera sedikit merasa aneh dengan Vita."Ada apa kamu kemari? Apa ada sesuatu yang terjadi di restoran?" Tanya Kevin penasaran. "Sa-saya... Saya mau bicara penting sama chef Kevin, bisa kita bicara hanya berdua aja Chef?" Permintaan Vita barusan membuat bibir Shera langsung mencebik sebal. Wanita hamil itu sudah tahu pasti apa yang akan Vita bicarakan nanti dengan Kevin. Sudah terlihat jelas jika selama ini Vita menyimpan perasaan terhadap Kevin, dan Shera sudah tau itu sejak lama. "Ah em... Itu..." Kevin tampak bingung harus menjawab apa, mau menjawab iya
Baca selengkapnya
Pernikahan Kevin dan Shera
Tak terasa Kevin dan Shera kini telah resmi menikah. Semuanya berjalan dengan sangat lancar tanpa halangan. Kedua belah pihak keluarga tampak hadir di mansion Gunawan untuk menyaksikan pernikahan Kevin dan Shera. Begitu juga dengan Selena yang tampak datang belakangan bersama dengan Brandon, Selena bahkan datang setelah acara hampir saja selesai. Ternyata apa yang ada dihadapannya saat ini adalah nyata, dada Selena langsung disergap rasa sesak luar biasa ketika melihat Kevin dan Shera mengenakan baju pengantin. Seketika ingatan Selena langsung dibawa menuju peristiwa dimana ia dan Kevin pernah berada diposisi tersebut. Ia dan Kevin tampak bahagia dengan pesta yang mewah serta banyaknya tamu undangan yang hadir. Tapi sekarang, Shera sudah berhasil menggantikan posisi Selena. Bahkan katanya Shera sedang mengandung anak Kevin. Oh yang benar saja. Selena masih tidak percaya mengenai hal itu, atau lebih tepatnya ia tidak terima. Ia seperti merasa terkhianati, dan Selena benar-benar meras
Baca selengkapnya
Semakin Mesra
Kehidupan pernikahan Kevin dan Shera kini baru dimulai, pasutri yang mempunyai perbedaan usia sekitar empat belas tahun itu tampak serasi dan terlihat bahagia. Untuk sementara Kevin memilih tinggal di mansion Gunawan bersama dengan sang istri. Rencananya nanti Robby, anak pertama Dahlia akan menetap di mansion Gunawan untuk merawat Dahlia. Robby tak ingin meninggalkan ibunya lagi karena dimasa tua Dahlia ia ingin lebih berbakti. Lagipula kasihan juga Shera jika harus mengurus Dahlia, Shera masih muda dan masih pengantin baru, Robby tak ingin keponakannya itu merasa terbebani. Dahlia pun setuju-setuju saja dengan rencana Robby. Lagi pula ia tak mau membuat Shera tertekan, ia ingin membebaskan Shera dengan pilihannya sendiri. Tinggal di manapun terserah Shera yang penting Shera merasa nyaman dan bahagia. "Pa!" Panggil Shera pada Kevin yang tengah menyiapkan sarapan untuknya. Seharusnya Shera yang melakukannya untuk Kevin, tapi Kevin melarangnya karena tak ingin istrinya kelelahan. Ke
Baca selengkapnya
Permintaan Maaf Selena
Shera menatap rumah Kevin dengan senyuman manis. Hari ini adalah hari kepindahannya ke rumah Kevin, mulai sekarang ia dan Kevin akan tinggal berdua di rumah mewah bergaya minimalis itu. Namun sebelum itu, Kevin sudah lebih dulu menyiapkan pembantu untuk menjaga istrinya ketika ia tinggal ke restoran. Kevin tak ingin istrinya sendirian jika ia tinggal bekerja, memang Shera bisa ikut dengannya namun hal itu kan tidak bisa setiap hari. Oleh sebab itu Kevin membutuhkan pembantu untuk menjaga istrinya yang tengah hamil. "Masuk rumah langsung istirahat, makan siang dulu terus tidur hm?" Tutur Kevin sambil mengusap rambut Shera penuh cinta. Kedua pasangan suami istri itu semakin menunjukkan kemesraan dan perasaan mereka. "Papa mau masakin aku apa?" Tanya Shera. "Hm... Mama maunya apa? Anak papa maunya apa?" Kini giliran Kevin menyentuh perut buncit Shera sembari bermonolog. Shera selalu terharu ketika melihat Kevin melakukan interaksi dengan calon anak mereka. "Mau makan makanan Thailand
Baca selengkapnya
Kecemburuan Selena
Hal yang Kevin khawatirkan akhirnya terjadi, tengah malam, istrinya itu terus batuk bahkan sampai muntah-muntah. Kevin sebenarnya merasa kesal namun rasa kesalnya langsung hilang ketika melihat Shera yang terus menangis dan merintih kesakitan. Kevin tentu saja tak akan tega memarahi istrinya kesayangannya, Kevin terlalu mencintai Shera, oleh sebab itu ia tak sampai hati memarahi wanita yang sudah rela mengandung anaknya itu. "Uhuk uhuk uhuk." Shera masih batuk, namun sudah tak separah tadi, membuat Kevin sedikit lega. Akan tetapi batuk yang Shera alami membuat wanita hamil itu tak bisa tidur dan terus terjaga sampai pukul dua dini hari. "Buka bajunya, biar papa balur tubuh kamu dengan minyak kayu putih." Titah Kevin. "Bu-bukain." Rengek Shera sambil merentangkan kedua tangannya kearah Kevin. Kevin pun sempat menghela nafas, namun tak urung ia pun menuruti keinginan istrinya. "Batuk terus membuat punggung dan perut kamu pasti sangat tegang, nanti kita harus ke rumah sakit, papa sud
Baca selengkapnya
Selena Meradang
Hari ini Dahlia berkunjung ke rumah Kevin bersama Julia dan juga Selena untuk melihat keadaan Shera. Dahlia awalnya hanya mengajak Julia menantunya namun Selena yang tak sengaja mendengar percakapan ibunya bersama sang kakak ipar langsung memaksa ikut untuk melihat keponakannya. Awalnya Dahlia ragu, namun karena selama di rumah sikap Selena semakin baik padanya, oleh sebab itu Dahlia mau mengajak Selena. Ia yakin jika sang putri sudah berubah, dan Dahlia semakin senang melihat perubahan yang ditunjukkan oleh Selena. Selena melihat bangunan rumah minimalis Kevin yang cukup mewah, rumah yang sebelumnya belum pernah ia kunjungi. Ketiga wanita itu lantas segera masuk ke dalam rumah dan disambut oleh asisten rumah tangga Shera bernama Weni. "Mari silahkan masuk Bu! Nyonya Shera baru selesai berenang, biar saya beri tahu. Silahkan duduk!" Weni mempersilahkan Selena, Dahlia dan juga Julia untuk duduk di sofa ruang tamu. Lalu selanjutnya iapun segera pergi untuk memberi tahu Shera. Shera k
Baca selengkapnya
Shera Cemburu
Setelah kedatangannya ke rumah Kevin waktu itu, kini Selena memberanikan diri untuk datang ke restoran pusat milik Kevin. Sejak pagi tadi ia sudah berusaha untuk membuat penampilannya menjadi secantik mungkin supaya Kevin bisa meliriknya seperti dulu. Memang pada dasarnya ia sudah cantik, jadi tinggal dipoles sedikit saja maka penampilannya akan menjadi luar biasa. Selena memang berniat untuk meminta maaf secara langsung dengan mantan suaminya itu, namun tidak dipungkiri jika sebenarnya ia juga masih menaruh harapan meskipun kecil. Lagi pula Selena tak akan bertindak sejauh itu, merebut Kevin dengan paksa dari tangan keponakannya sendiri, demi Tuhan ia tak mau mencari masalah dengan kakak perempuannya. Selena terlalu takut berhadapan dengan Farah."Pagi... Chef Kevin ada?" Tanya Selena pada salah satu pelayan. "Pagi Bu selamat datang, chef Kevin ada di dalam." Balas pelayan tersebut yang ternyata tidak mengenal Selena. Namun beberapa pegawai lainnya yang mengenali Selena pun langsun
Baca selengkapnya
Bimbang
Setelah Selena ditangani oleh dokter, Kevin pun segera menghubungi Dahlia untuk meminta Dahlia datang ke rumah sakit. Kevin tidak bisa menunggui Selena lama-lama karena ia memikirkan istrinya di rumah. Entah kenapa perasaan Kevin tiba-tiba tidak enak begini, dan ia terus saja kepikiran dengan Shera. Apalagi waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, dan ia sama sekali belum menyiapkan makan siang untuk sang istri. "Gimana chef?" Tanya Roland pada Kevin. "Keluarganya sudah menuju kesini, kita tunggu sebentar lagi sampai keluarganya datang, baru kamu kembali ke restoran dan saya akan pulang ke rumah." Balas Kevin. "Baik Chef." Angguk Roland. Beberapa menit kemudian Dahlia dan Julia akhirnya datang membuat Kevin langsung bernapas lega. Kevin pun langsung menemui Dahlia dan berbicara dengan wanita paruh baya itu. "Selena mana Kev?" Tanya Dahlia pada Kevin. "Sedang ditangani dokter ma, tadi dia datang ke restoranku, lalu dia tiba-tiba sakit perut dan aku langsung bawa dia kesini." Jel
Baca selengkapnya
Bertengkar
Kevin sudah tiba di hotel tempat Shera menginap. Setelah Dahlia menelepon, Kevin langsung tancap gas menuju hotel. Rasa bimbang sempat menguasai hati Kevin, namun untungnya pria tampan itu masih memiliki pikiran yang waras sehingga ia masih bisa membedakan mana yang harus menjadi prioritas dan mana yang bukan. Setelah menghampiri meja resepsionis dan bertanya tentang nomor kamar istrinya, Kevin pun segera bergegas mencari kamar yang ditempati oleh Shera dilantai lima. Waktu kini sudah menunjukkan pukul dua siang dan istrinya sudah melewatkan jam makan siangnya, tentu saja Kevin merasa sangat cemas bukan kepalang. Dikehamilan pertama ini Kevin tentu saja sangat menjaga dan memperhatikan istrinya sesuai anjuran dr. Shavira, bahkan omongan orang-orang dulu selalu Kevin dengar dan terapkan supaya kehamilan istrinya baik-baik saja. Untungnya Shera selalu mendengarkannya dan menurutinya, itu karena Kevin selalu memperlakukan istrinya dengan penuh kelembutan dan juga kasih sayang. Setelah
Baca selengkapnya
Tak Ada Pilihan
Dua hari berlalu dan Kevin tak kunjung menjenguk Selena yang tengah dirawat di rumah sakit. Padahal Selena sangat mengharapkan kehadiran mantan suaminya itu disaat ia terpuruk seperti ini. Ia sangat butuh maaf dan ampunan dari Kevin karena selama ini Selena sudah begitu jahat pada pria itu. Selena sungguh menyesali perbuatannya selama ini, apalagi setelah mengetahui jika ia mengidap Endometriosis. Hati Selena langsung hancur berkeping-keping. Selama ini ia selalu menyalahkan Kevin karena tidak mampu memberikannya keturunan, Selena selalu menghina Kevin dengan mengatainya pria berpenyakitan. Padahal yang berpenyakitan adalah Selena. Selena yang tak mampu memberikan keturunan alias mandul akibat penyakit yang ia derita yaitu Endometriosis. Selena benar-benar tak menyangka sama sekali jika ia akan mengidap penyakit berbahaya itu. Selama ini ia memang jarang melakukan pemeriksaan organ intimnya, Selena selalu berpikir jika dirinya sehat dan tak mungkin mengidap penyakit, apalagi penyaki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status