Semua Bab Dihamili Paman yang Mandul: Bab 11 - Bab 20
39 Bab
Shera Yang Manja
Karena tak suka melihat Shera memeluk Kevin, Selena langsung berjalan kearah Shera dan Kevin, dengan sekali hentak, Selena langsung menarik tangan Shera, menyingkirkannya dari tubuh mantan suaminya itu. Hal itupun tentu membuat Kevin dan Shera sangat terkejut. Apalagi Kevin, ia sangat tak suka jika Selena sampai bersikap kasar kepada Shera, apalagi Shera sedang dalam kondisi sakit. "Kamu udah gila ya? Ngapain kamu peluk-peluk laki-laki ini? Tante nggak suka kamu dekat-dekat sama dia Shera." Seru Selena dengan penuh amarah. "Apa hak tante larang-larang aku? Terserah aku mau dekat sama siapa. Lagian om Kevin udah cerai sama Tante, emang kenapa kalau aku deketin dia?" Meski sedang lemah, namun Shera masih sangat kuat untuk berdebat dengan Selena. Shera bukan wanita lemah yang akan diam saja jika ada orang lain ingin mengusik ketenangannya. Tak peduli meski itu Selena sekalipun Shera akan tetap melawannya. "SHERA! Tante itu peduli sama kamu, tante nggak mau kamu berhubungan sama laki-l
Baca selengkapnya
Kenyataan Yang Mengejutkan
Shera meneguk ludahnya melihat makanan yang tersaji didepan matanya. Sungguh menggoda selera, membuat perutnya meronta-ronta. Makanan buatan Kevin memang tak hanya enak, tapi juga membuat Shera selalu takjub karena tampilannya yang sangat menggoda. Sungguh beruntungnya ia bila setiap hari bisa dimasakan oleh chef terkenal seperti Kevin, sudah tampan, gagah, pandai masak, sabar meski kadang sangat menyebalkan, tapi Shera suka. "Tunggu apa lagi? Kenapa belum dimakan?" Tanya Kevin dengan tatapan heran. Shera tampak menggigit bibir bawahnya, menatap Kevin dengan ragu. "Mau disuapi." Pinta Shera dengan penuh harap. Membuat Kevin kembali tertegun. Oh, apalagi ini Shera? Shera sudah kelewat batas, Kevin tak bisa menuruti keinginan gila Shera terus-terusan. "Tangan kamu tidak sakit, yang sakit pipi kamu, kamu masih bisa makan sendiri, kamu bukan anak kecil lagi Shera." Ucapan Kevin yang menohok barusan membuat Shera langsung terdiam. Merasa kesal, lalu iapun menunduk dan memakan makananny
Baca selengkapnya
Shera Hamil
dr. Shavira kini tengah memeriksa Shera, dokter senior berusia lima puluh lebih itu tampak tersenyum hangat ketika melihat layar USG yang memperlihatkan kondisi rahim milik Shera. "Lihat! Kantong bayinya sudah terbentuk ya, sekarang kita cari dulu si kecil, duh... Sembunyi dimana anak kesayangan papa ini ya." Kalimat terakhir dr. Shavira begitu menggetarkan hati Kevin. Oh astaga, demi apa Kevin kini tengah menitikkan air matanya saat melihat layar USG itu. Cepat-cepat ia segera menghapus airmata sialannya, demi Tuhan ia sungguh malu, namun pria tampan itu juga tidak sanggup menyembunyikan perasaan luar biasa yang sedang ia rasakan sekarang. Sedangkan Shera sejak tadi hanya terdiam kaku, airmatanya tak henti mengalir, wanita itu masih tak menyangka jika dirinya kini tengah berbadan dua. Apalagi yang sedang ia kandung sekarang adalah anak Kevin. Kevin yang katanya mandul alias tak bisa memberikan keturunan kini nyatanya malah bisa membuat Shera hamil dengan begitu ajaibnya. "Ini nih
Baca selengkapnya
Anak Papa?
Setelah dari rumah sakit, kini Kevin memutuskan untuk memulangkan Shera ke mansion Gunawan. Hari sudah semakin sore, dan Kevin tadi mengajak Shera pergi tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dahlia. Pasti sekarang Dahlia sedang mencemaskan Shera, dan Kevin sungguh merasa tak enak dibuatnya. Mengingat sosok Dahlia membuat Kevin kembali memikirkan bagaimana cara ia bicara pada wanita paruh baya itu nanti perihal kehamilan Shera. Bagaimana reaksi Dahlia? Kevin takut Dahlia akan jatuh sakit, dan yang lebih menakutkannya lagi adalah, Dahlia akan membencinya karena ia yang telah menghamili cucu kesayangan Dahlia. "Huh..." Kevin menghembuskan nafas kasar, lalu mengusap wajahnya. Demi Tuhan semua kejadian ini masih seperti mimpi. Kevin masih tak menyangka jika sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah, apalagi wanita yang mengandung anaknya adalah Shera. Wanita yang sebenarnya sangat haram baginya. Shera kini tengah tertidur dipelukan Kevin, karena lelah menangis dan memang sejak tadi
Baca selengkapnya
Ibunya Anak-anak
Kevin tentunya langsung kelabakan saat Shera tiba-tiba saja memutuskan sambungan teleponnya. Apalagi setelah wanita itu mengatakan hal yang membuat Kevin merasa seperti kena mental. Namun Kevin yang notabene adalah pria penyabar tak akan menelan mentah-mentah ucapan Shera barusan. Kevin emosi? Oh, tentu tidak, ia hanya shock dan tak menyangka jika Shera bisa berpikir seperti itu terhadapnya. 'Pak Kevin harus banyak-banyak bersabar ya pak, ibu hamil itu sudah biasa kalau gampang emosional, gampang sensitif, gampang ngambek, dan gampang aneh-aneh lah pokoknya. Itu semua bukan dibuat-buat, tapi karena pengaruh hormon, mereka akan bertingkah seperti anak kecil, ya... Meskipun nggak semua ibu hamil seperti itu, tapi kebanyakan memang begitu. Jadi pak Kevin harus selalu bisa mengontrol emosi, jangan mudah terpancing dan akhirnya melampiaskan kemarahan ke ibunya ya pak, jangan sampailah pokoknya.'Perkataan dr. Shavira kemarin kembali berputar dimemori otak Kevin, membaut Kevin tersenyum sa
Baca selengkapnya
Papa?
Shera dan Kevin masuk ke dalam mansion, Shera terus bergelayut manja di lengan Kevin, Kevin pun tak terlalu ambil pusing, ia membiarkan Shera melakukan hal sesuka hatinya, supaya Shera senang dan tidak kecewa. Saat berjalan melewati ruang tamu, mereka bertemu dengan Selena dan juga Brandon yang tengah bermesraan. Selena memang sengaja melakukan itu untuk melihat reaksi Kevin, ia ingin membuat Kevin cemburu melihatnya bersama dengan Brandon. "Sayang... Cium pipiku!" Pinta Selena pada Brandon dengan nada manja, Brandon pun lantas mencium pipi Selena, lalu melumat bibir wanita itu sekilas. Hal itupun tak luput dari tatapan Kevin dan Shera. Jika Selena pikir Kevin akan cemburu melihatnya bersama Brandon, maka Selena salah besar, Kevin bahkan tak peduli sama sekali, pria tampan itu bahkan merasa malu melihat kelakuan Selena yang seperti ABG tua."Oh Hay... Mantan suamiku, kebetulan kamu datang, lusa aku akan bertunangan sama Brandon kekasihku, jadi aku harap kamu bisa datang ya." Selena
Baca selengkapnya
Kemarahan Oma
Dahlia, Kevin dan Shera kini tengah berada di halaman belakang. Duduk bersama, mencoba bersantai ditengah ketegangan. Kevin pun mulai berbicara, ia harus segera mengutarakan maksudnya pada Dahlia secepat mungkin. "Jadi ma... Aku ingin menikahi Shera. Saat ini aku sedang meminta Shera melalui mama." Ujar Kevin dengan jelas dan lugas. Dahlia yang mendengar itu sepertinya sangat terkejut, namun tak sampai membuatnya shock berat."Kevin apa kamu serius? Atas dasar apa kamu meminta Shera pada mama? Kalian bahkan baru beberapa kali bertemu. Jarak usia kalian bah-""Usia hanya soal angka oma, yang penting perasaan, cinta itu nggak pernah salah." Sahut Shera membuat Dahlia langsung terdiam telak."Maaf jika ini sangat mengecewakan mama, tapi... Shera sudah hamil ma, dan dia sedang hamil anakku ma." Ungkap Kevin dengan penuh kehati-hatian, takut Dahlia akan pingsan atau bahkan sampai terkena serangan jantung. Demi Tuhan, jangan sampai itu terjadi. "Apa? Kevin kamu jangan bercanda, kamu bilan
Baca selengkapnya
Pertunangan Selena
Keluarga Shera kini telah berkumpul di hotel tempat Selena mengadakan acara pertunangannya dengan Brandon. Sejak tadi, tatapan Shera tak lepas dari sosok Kevin yang tengah duduk di bangku lain. Demi Tuhan Shera tak tahan melihat penampilan maskulin Kevin hari ini, apalagi setalah seharian tidak bertemu. Kevin terlihat begitu tampan dengan pakaian formalnya, terlihat semakin gagah dan menawan. Rasa-rasanya Shera ingin segera menerjang tubuh pria itu, memeluknya, menciuminya dan menggerayangi tubuh kekar yang sangat menggoda itu. Namun apalah daya, Shera harus menahan keinginannya kuat-kuat karena disini ada kedua orangtuanya, ada Dahlia dan juga ada kedua adiknya. "Kenapa sayang? Kamu kelihatan pucat, apa kamu lagi nggak enak badan?" Tanya Farah pada sang putri dengan tatapan khawatir. Sejak tadi Shera memang hanya diam dan murung, makan pun cuma sedikit itupun Shera paksa-paksa. Kevin sudah mengiriminya sarapan tadi pagi, namun Shera tak menemukannya sama sekali. Alhasil iapun terpak
Baca selengkapnya
Kembali Sakit
Kevin kini sedang berhadapan dengan dr. Shavira di ruang rawat Shera, Shera terpaksa dirawat karena mengalami Anemia dan dehidrasi. Meski kondisi Shera tak terlalu mengkhawatirkan, namun Kevin tadi benar-benar sudah berpikiran yang tidak-tidak, takut terjadi apa-apa pada Shera, apalagi Kevin sama sekali belum pernah menghadapi situasi yang seperti ini. Oleh sebab itu kenapa ia begitu panik dan kalut hingga tak bisa berpikir jernih. "Kondisinya udah stabil sekarang, biarkan dia istirahat dulu. Meskipun nggak terlalu bahaya, tapi kondisinya cukup mengkhawatirkan tadi. Dia butuh perhatian lebih, jangan sampai diabaikan." Jelas dr. Shavira pada Kevin."Dia akan merasa mual dan muntah-muntah jika makan makanan selain makanan yang saya buat, apa itu normal dok?" Pertanyaan Kevin membuat dr. Shavira langsung tersenyum manis. "Wajar, bahkan sangat wajar sekali. Ibu hamil itu unik pak Kevin, keinginan setiap janin itu berbeda-beda. Itu artinya ada ikatan batin yang terjalin antar pak Kevin
Baca selengkapnya
Vita yang Patah Hati
Sudah dua hari Shera dirawat di rumah sakit, dan kondisinya sekarang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Apalagi sejak Kevin selalu bersamanya, tak pernah meninggalkannya sama sekali, mood Shera jadi bertambah baik, banyak makan dan banyak senyum. Kevin sendiri sebenarnya tak enak meninggalkan restoran, meskipun ia bos yang bisa mengatur waktu sesuka hatinya, namun bukan berarti ia bisa seenaknya. Namun karena kondisi Shera jauh lebih penting, itu sebabnya Kevin harus bisa mengalah dan memprioritaskan Shera terlebih dahulu. Urusan Dahlia kini telah selesai, membuat Shera dan Kevin merasa lega. Pernikahan mereka pun sudah direncanakan, mumpung keluarga inti Shera masih berada disini, maka pernikahan akan diadakan sehari setelah Shera keluar dari rumah sakit. Acaranya akan diadakan di mansion Gunawan, acara yang sederhana dan hanya keluarga inti saja yang akan hadir. Shera tak perlu acara mewah, meskipun ia menginginkannya, namun kondisinya yang lemah dan sedang hamil membuatnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status