All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
193 Chapters
Kembali Pulang
Satu jam sebelumnya ...Widuri sengaja tidak pulang ke rumah. Dia ingin melupakan kesedihannya dan memutuskan untuk jalan-jalan keliling kota. Siapa tahu dengan melihat hiruk pikuk dan suasana kota di malam hari bisa menghibur hatinya. Nanti begitu tiba di tempat kos, dia tinggal terlelap saja.Widuri asyik mengendarai dengan hati-hati. Namun, tiba-tiba mobil di depannya berhenti mendadak membuat Widuri terlambat mengerem. Tak ayal, motornya menabrak keras bagian belakang mobil dan mengakibatkan mobil itu penyok. Harusnya hal ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, tapi malah si Pemilik mobil memanggil polisi. Bahkan menuntut hal yang aneh-aneh ke Widuri.Salah Widuri juga dia mengendarai motor tanpa mengenakan helm. Widuri pikir hanya jalan-jalan sekitar tempat kantor dan kosnya saja, tidak begitu jauh. Namun, ujung-ujungnya malah mengharuskan ia menghubungi Emran, suaminya.“Maaf, Pak Emran. Saya tidak tahu kalau Nyonya Widuri istri Anda. Saya
Read more
Pagi yang Menguras Emosi
“Widuri mana?” tanya Emran pagi itu.Emran baru saja keluar kamar dan bersiap untuk berangkat kerja usai sarapan. Mawar yang sedang membereskan meja makan segera menoleh.“Sebentar aku panggil dulu, Mas.”Mawar beranjak ke lantai dua, tapi baru saja menapak satu anak tangga Mawar melihat Widuri berjalan menuruni tangga. Wanita manis berhijab itu sudah berada di lantai satu kini.“Aku naik taxi online saja,” ucap Widuri kemudian.Mawar yang tidak jadi naik ke lantai dua segera menoleh ke Emran. Sementara Emran hanya diam sambil sibuk merapikan dasinya. Memang hari ini rencananya Emran akan mengantar Widuri dan Mawar berangkat ke kantor.“Aku gak mau membuat kalian terlambat. Jadi aku naik taxi online, aku sudah memesannya dan sebentar lagi datang.” Widuri menambahkan.Mawar hanya mengangguk sambil melirik ke arah Emran. Ia tidak berani memutuskan dan menunggu Emran yang mengiyakan keingin
Read more
Bertemu Cinta Pertama
“Ini Widuri Yasmin, beliau salah satu supervisor marketing yang handal. Penjualannya selama ini selalu mencapai target,” ujar Pak Broto.Usai mengenalkan Dandy ke semua peserta meeting, kini berganti Dandy bertemu dengan para stafnya, termasuk Widuri. Widuri hanya tersenyum canggung, membungkukkan badan memberi salam. Dandy tersenyum membalasnya. Widuri tidak tahu pria di depannya ini ingat dirinya atau tidak, yang pasti Widuri masih ingat siapa dia.Dandy adalah cinta pertama Widuri. Ia bertemu dengannya saat duduk di bangku SMA. Dandy kakak kelasnya dua tahun di atasnya. Dandy yang rupawan, energik, pintar dan juga ketua OSIS telah mampu menawan hati Widuri. Mereka sempat berpacaran lama hanya saja saat Dandy memutuskan mengambil sekolah S2-nya di luar negeri, Widuri mengakhiri hubungan mereka secara sepihak.Widuri tidak mau berharap banyak kala itu. Ia yakin Dandy dengan kedudukan status sosial yang beda apalagi berada jauh di belahan bumi lain b
Read more
Sesuatu yang Tidak Seharusnya Ada
“Siapa dia?” seru suara dari belakang Widuri.Widuri menoleh dan melihat Mawar sedang berdiri di sana sambil melihat ke arah Widuri penuh curiga. Widuri malah menanggapinya dengan santai.“Siapa yang mana maksudmu?”Mawar berjalan mendekat dan berdiri sejajar di sebelah Widuri. “Pria manis yang bicara denganmu tadi, memangnya siapa lagi?”Widuri hanya tersenyum masam sambil menggelengkan kepala. Mungkin yang dimaksud Mawar kali ini tak lain dan tak bukan adalah Dandy.“Dia bosku. Kenapa? Kamu naksir?”Mawar sontak tertawa mendengar pertanyaan Widuri bahkan sudah menonyor bahu Widuri dengan gemas.“Pertanyaanmu konyol, Widuri. Bisa-bisa aku digorok Mas Emran.” Widuri kembali tersenyum meringis sambil memperhatikan Mawar.Mungkin karena Emran mencintai Mawar maka dia akan bersikap seperti itu pada Mawar. Namun, sepertinya sikap Emran tidak akan sama jika Widuri yang meng
Read more
Yang Datang Kembali
“Boleh aku minta data penjualan bulan kemarin, Widuri?” tanya Dandy.Usai meeting pagi, Dandy menghampiri Widuri ke mejanya dan meminta hal seperti itu. Widuri segera mengangguk.“Baik, Pak. Sebentar saya siapkan.”“Antar ke ruanganku, ya!” Belum sempat Widuri menjawab, Dandy sudah berlalu pergi masuk ke ruangannya.Widuri hanya diam sambil menghela napas panjang. Lama-lama ia jadi risih dengan sikap Dandy. Padahal Dandy mempunyai sekretaris seharusnya dia bisa minta sekretarisnya yang menyiapkan data penjualan bulan lalu. Namun, kenapa harus minta ke Widuri? Selain itu kenapa hanya dia yang diminta? Sementara supevisor lainnya tidak.“Duri, buruan ditunggu Pak Dandy, tuh!” Rani mengingatkannya. Rani adalah salah satu staf marketing dan satu ruangan dengan Widuri.Widuri hanya mengangguk sambil tersenyum datar. Tak lama dia sudah berjalan menuju ruangan Dandy. Setelah beberapa kali mengetuk pin
Read more
Tak Mungkin Cemburu
“Halo, ada apa?” sapa Widuri di telepon.Begitu tiba di kantor, Widuri segera menjawab panggilan Emran yang tidak berhenti sedari tadi. Widuri sendiri heran mengapa juga suaminya terus menghubunginya siang ini.[“Kamu ke mana saja? Mengapa baru menjawab panggilanku?”] Emran langsung ngomel begitu panggilan terhubung.“Aku sibuk. Ada apa?”Emran menarik napas panjang mencoba menenangkan diri. Dia tidak berani bertanya kesibukan Widuri hari ini. Namun, yang pasti dia tadi melihat Widuri di salah satu restoran seafood bersama seorang pria yang kata Mawar adalah bosnya Widuri. Memang hari ini Emran janjian bertemu dengan klien di restoran seafood tersebut dan tidak sengaja malah bertemu Widuri di sana.[“Motormu sudah selesai, tadi bengkelnya menghubungi aku.”]Widuri langsung tersenyum kesenangan mendengar kabar tersebut.[“Satu lagi. Aku tidak bisa menjemputmu hari ini. Aku banyak ke
Read more
Suami Widuri
Akhir pekan tiba, kemarin Emran sudah mengantar Mawar ke rumah Tante Karin. Hari ini sesuai janji Emran, ia bersama Widuri pulang kampung. Widuri sendiri tidak tahu mengapa Emran tiba-tiba mengajaknya pulang. Padahal biasanya Emran paling malas jika diajak mengunjungi orang tua Widuri.“WIDURI!!! EMRAN!! Kok tidak bilang kalau mau datang,” seru Bu Nani.Widuri tersenyum lalu berhambur memeluk wanita paruh baya itu. Sudah lama sekali dia tidak pulang, hampir empat bulan usai dia menikah. Bu Nani langsung membalas pelukan putri semata wayangnya itu.“Ayah mana, Bu?” tanya Widuri kemudian.“Ada, di dalam. Sebentar Ibu panggil.” Bu Nani gegas masuk usai membalas jabat tangan Emran.Tak lama seorang pria paruh baya yang rambutnya sudah memutih semua keluar dengan senyum terkembang. Widuri langsung berdiri dan merentangkan tangan berhambur memeluk ayahnya.“Akhirnya putri kesayangan Ayah datang,” uja
Read more
Kemelut Dua Pria
“Jadi kamu sudah menikah?” tanya Dandy dengan lesu.Widuri tidak menjawab hanya mengangguk. Emran yang duduk di sebelah Widuri hanya diam dan mengamati Dandy dengan seksama. Mengapa pria di depan ini wajahnya tidak asing dan Emran juga pernah melihat saat mengantar Widuri tempo hari. Apa dia bosnya Widuri yang dimaksud Mawar kala itu? Sayangnya Emran tidak berani bertanya.“Kita makan dulu, yuk! Ibu sudah memasak banyak tadi.” Bu Nani tiba-tiba menginterupsi lamunan tiga orang tersebut.Widuri mengangguk dan gegas bangkit dari duduknya. Sementara Emran masih di ruang tengah menatap ke arah Dandy dengan tatapan menyelidik.“Kamu temannya Widuri?” tanya Emran memberanikan diri.Dandy hanya mengangguk sambil tersenyum masam. Emran sendiri tidak tahu apa arti senyuman pria di depannya ini. Yang pasti Emran merasakan hawa panas dan tak bersahabat dari sorot matanya. Kini Emran tahu kalau wajah pria ini sangat mirip de
Read more
Bagai Buah Simalakama
“Yang benar aja deh, Emran. Masa terkunci di kamar mandi, sih,” sungut Widuri.Dia sudah berjalan keluar kamar ibunya lalu kembali ke kamarnya sendiri. Widuri langsung membuka pintu kamar yang tidak terkunci dan bersiap masuk ke kamar mandi. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti saat mendengar pintu tertutup bersamaan dengan suara kunci yang terputar.Widuri menoleh dan melihat Emran sedang berdiri di belakang pintu menatapnya tajam sambil melipat tangan di depan dada. Ternyata terkunci di kamar mandi hanya akal-akalan Emran saja.“Kamu bohongi aku!!” protes Widuri.“Kalau iya, kenapa? Kamu juga sudah bohong kalau alergi seafood tempo hari.”Widuri sontak terdiam dan mengatupkan rapat-rapat bibirnya. Emran sedang menatapnya tajam dan mengancam seperti biasanya. Helaan napas panjang segera keluar berulang dari bibir Widuri.“Kamu mau apa sekarang?” Akhirnya Widuri menyerah.Emran belum men
Read more
Launching Kafe
“Kenapa kamu tidak bilang kalau sudah menikah?” tanya Dandy.Mereka baru saja usai meeting senin pagi ini. Dandy langsung memanggil Widuri ke ruangannya dan mencercah dengan pertanyaan aneh. Widuri pikir Dandy akan bertanya tentang pekerjaan, tapi nyatanya mantan kekasihnya itu malah bertanya tentang status pernikahannya.“Kamu tidak bertanya, jadi untuk apa aku jawab.” Widuri menjawab dengan santai sama seperti biasanya.Terdengar helaan napas panjang keluar dari mulut Dandy. Pria berwajah manis itu kini melihat ke arah Widuri dengan tatapan terluka. Ada banyak penyesalan yang terlihat, tapi Widuri berusaha menghiraukannya.“Maaf ... Widuri. Mungkin aku yang terlalu lama datang padamu hingga akhirnya kamu memilih yang lain.”Widuri hanya diam tidak bereaksi dengan ucapan Dandy. Andai saja Dandy tahu pernikahannya dengan Emran adalah hasil perjodohan orang tua dan mertuanya. Tidak ada cinta yang sama antara dia d
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status