“Kami nanti pulang agak malam, Widuri,” ujar Mawar pagi itu.Hampir dua minggu berlalu usai Emran sakit tempo hari. Sejak hari itu, Emran tidak pernah bersikap kasar pada Widuri. Mungkin karena selama Emran sakit, Widuri merawatnya dengan baik. Jadi Emran juga membalasnya dengan baik. Emran bahkan tidak menunjukkan rasa tidak sukanya seperti awal nikah dulu. Mungkin dia mulai mempertimbangkan pilihannya tempo hari. Jika ingin meneruskan pernikahan poligami ini, konsekuensinya dia harus mulai bersikap adil pada dua istrinya.Pagi ini mereka sarapan bersama dan Mawar sudah berpesan seperti itu ke Widuri. Widuri hanya manggut-manggut mendengarnya. Itu hal biasa yang dia dengar selama ini. Meski Emran sedang berusaha bersikap adil, tapi tetap saja bagi Widuri, Emran lebih cenderung berpihak ke Mawar.“Kamu gak keberatan kami tinggal sendirian kan, Widuri?” Mawar kembali bersuara.Widuri yang sedang mengunyah apelnya hanya menggeleng ta
Read more