All Chapters of Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen: Chapter 21 - Chapter 30
53 Chapters
Bab 21 : Hampir Kehilangan Nyawa
Valerie menggoreskan silet yang daritadi di genggamnya di pergelangan tangannya. Satu goresan, dua goresan, lama kelamaan goresan yang dihasilkan semakin banyak.“Emang gue ga usah ada di dunia sih harusnya. Kayaknya kalo gue pergi, enggak akan ada juga yang kehilangan gue. Mama sama Papa udah biasa hidup tanpa gue. Karyawan gue? Dengan senang hati kalo gue pergi, palingan nanti di gantiin sama orang lain. Intan? Yah temen dia banyak.”Valerie terus-terusan berkata bahwa dirinya tidak layak untuk ada di sini.Valerie keluar dari kamar mandi. Ia tidak jadi menghabisi hidupnya, berpuluh-puluh luka di pergelangan tangannya sudah cukup membuatnya kehilangan banyak darah, dan itu membuat kepalanya sakit.Hari itu, Valerie bekerja dengan lengan panjang, sepanjang hari ia hanya bekerja, tanpa sekalipun berbicara baik dengan Intan maupun dengan staffnya. Hal seperti itu berlangsung beberapa hari, hingga akhirnya hari dimana Valerie menceritakan kisahnya kepada Intan.Intan masih dengan seksam
Read more
Bab 22 : Sebuah Permohonan
Dengan reflek, Valerie menarik tangan yang disentuh oleh Faris. Ia melihat Faris dengan tatapan sinis.“Pak Faris, berkas ini sudah selesai saya tandatangani, saya sudah memisahkan juga mana berkas untuk bapak, mana berkas untuk saya. Jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan, saya mau permisi Pak,” ujar Valerie tegas.“Sebentar,” kata Faris. Ia keluar dari ruangannya, memanggil Anita, sekertarisnya.“Anita, ini ada berkas perjanjian perusahaan kita dengan perusahaan Bu Valerie. Tolong kamu segera tindak lanjuti dan beritahu kepada divisi-divisi terkait agar Kerjasama kita bisa segera kita mulai. Saya mau pergi sebentar, nanti saya balik lagi ke kantor ya,” ujar Faris.Faris kembali ke dalam ruang tunggu, dimana Valerie masih ada di dalam.“Yuk,” kata Faris.“Yuk apa?” tanya Valerie.“Kita ngopi dulu yuk di bawah,” ajak Faris.“Enggak usah. Saya udah ngopi tadi pagi.&
Read more
Bab 23 : Dipaksa Menikah
Valerie tidak menggubris panggilan dari Faris. Ia terlalu sibuk menikmati momen. Momen yang ia sangat rindukan. Momen dimana ia bisa Bersama Faris dan menjadi dirinya sendiri, tidak perlu menggunakan topeng, ia dicintai sebagaimana adanya dirinya.“Kita udah sampe Val..” ujar Faris.Valerie menoleh ke arah luar mobil. Sebuah tempat makan burger ternyata. Sebuah pilihan yang tepat, mereka bisa puas mengobrol sambil ngemil, tanpa repot harus focus ke makanan utama.Valerie mengikuti Faris masuk ke dalam kedai burger. Valerie langsung duduk di sebuah meja, sedangkan Faris ke meja kasir untuk memesan makanan untuk mereka berdua. Sebuah kebiasaan ketika mereka makan Bersama. Valerie akan menyerahkan kepada Faris mengenai makanan apa yang akan mereka pesan, ia tinggal duduk dan menikmati datangnya makanan.Faris sudah selesai memesan makanan. Ia menghampiri Valerie yang sudah standby di meja. Faris duduk di hadapan Valerie. Suasana seperti ini persis sepert
Read more
Bab 24 : Pernikahan Faris
“Kamu tahu, siapa calon istri aku itu?” tanya Faris kepada Valerie.“Siapa?” tanya Valerie.“Rania.”“Rania yang temen aku?” tanya Valerie.“Yap bener banget. Aku lanjutin lagi ya..”-Faris terbelalak, dia kaget bukan main karna yang menjadi calon istrinya adalah Rania, teman SMA Valerie. Mereka kenal sebelumnya karena mereka pernah jalan bareng. Rania Bersama pacarnya, Valerie dan Faris.Rania, yang juga kaget karna orang yang dijodohkan dengannya adalah Faris. Faris pacar dari sahabatnya sewaktu SMA, Valerie. Faris dan Rania saling terbelalak untuk beberapa saat, kaget. Tidak karuan rasanya.Ijab Kabul akhirnya tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal, Faris tidak mau mempermalukan keluarganya di depan banyak orang jika ia mundur sekarang. Sepanjang acara, Rania dan Faris tidak berbicara satu sama lain, mereka masih kaget dan tidak tahu harus merespon seperti apa.“Akhirn
Read more
Bab 25 : Pernikahan yang tidak seharusnya
Pagi datang, Faris membuka matanya dan langsung keluar dari kamar. Hari ini dan sampai 5 hari ke depan, ia mendapat cuti dari Ayahnya, cuti bulan madu katanya.Cih..Faris melihat Rania sudah duduk manis di meja makan, sedang menyantap roti. “Ris, kalo mau bikin aja sendiri ya. Udah ada roti di meja pas gue bangun, fillingnya juga lengkap. Oh iya, ada satu mbak buat di rumah ini. Dia yang masak, dia yang beres-beres, pokoknya semuanya,” kata Rania.“Oke,” jawab Faris. Ia membuat roti tawar dengan keju parut kesukannya. Ia teringat Valerie yang sering sekali membuatkannya roti. Faris rindu Valerie. Ia tidak ingin Rania yang ada di depan matanya, berstatus sebagai istrinya, ia ingin Valerie.“Ris, gue masuk dulu ya, mau lanjut nulis,” ujar Rania. “Oh lo penulis?” tanya Faris.“Iya..” jawab Rania sambil tersenyum. Dan begitu saja aktifitas mereka setiap hari. Sibuk deng
Read more
Bab 26 : Akankah Kembali
Valerie bengong, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Faris. Susah payah dirinya bangkit dari keterpurukan ditinggalkan oleh Faris 3 setengah tahun yang lalu, kini luka itu kembali datang, membawa penjelasan yang membuat Valerie goyah.Tapi.. Dirinya juga tidak bisa terus-terusan berbohong. Banyak lelaki yang hadir dalam hidupnya, Valerie bukan tidak mencoba untuk mencari pengganti Faris, namun tidak ada yang bisa seperti Faris. Ternyata selama ini Valerie tidak sembuh, ia hanya menyembunyikan luka.“Val..” panggil Faris.Valerie tersentak. Kaget dari lamunannya akan lukanya sendiri.“Val. Kamu kenapa?” tanya Faris.“Faris, kita pulang aja yuk. Aku takut tangisku pecah di sini. Tempat umum, malu,” ujar Valerie pelan.“Yaudah yuk, aku anter kamu pulang,” ujar Faris. Valerie hanya mengangguk.3 jam dihabiskan Valerie dan Faris di kedai burger itu. Entah sudah berapa porsi burger dan kentang goreng, juga co
Read more
Bab 27 : Jatah Mantan
Valerie dan Faris semakin intens. Tanpa mereka sadari, dekapan semakin erat, kecupan semakin banyak. Valerie begitu merindukan perasaan ini. Perasaan di hargai, perasaan dicintai, perasaan dibutuhkan. Faris pun sama, ia begitu merindukan perasaan ini. Perasaan nyaman seperti kembali pulang. Semua kerinduan selama 3 setengah tahun akhirnya tertumpahkan malam ini. Valerie memang sering tidur dengan berbagai laki-laki setelah Faris, tapi tidak ada yang bisa memberikan rasa nyaman senyaman dengan Faris, tidak ada yang bisa membuat Valerie merasa segitu dicintai seperti dicintai Faris.Malam ini adalah malam mereka, malam dimana mereka kembali mengingat semua rasa yang tanpa mereka sadar, tidak pernah bisa terhapus. Valerie sadar, ia sudah melakukan kesalahan dengan kembali percaya dengan Faris, namun ia tidak peduli. Ia rindu Faris, ia rindu akan rasa ini. Perasaan yang akhirnya terluapkan, perasaan yang sudah sejak lama tidak bertuan. Perasaa
Read more
Bab 28 : Hati Yang Lembut
“Sekarang saya itu tulang punggung keluarga. Semua gaji saya habis buat keluarga, buat kebutuhan sehari-hari, buat bayar kebutuhan rumah, kayak listrik gitu gitu. Jadi ya tanggal segini jujur aja uang saya udah habis. Ngandelin dagangan Ibu di rumah yang warung sederhana buat sekedar ongkos.” Dewi membuka ceritanya kepada Valerie. Selama ini Dewi tidak pernah menceritakan tentang latar belakang keluarganya kepada siapapun, terutama di kantor. Bukan karena ia malu, ia hanya merasa itu tidak perlu, karena tidak akan berpengaruh juga kepada kualitas pekerjaannya.“Maaf ya Dewi, memangnya Ayah kamu kemana?” tanya Valerie.“Ayah saya udah di PHK Bu, kena PHK besar-besaran. Perusahaan ayah saya bangkrut, semua karyawan di PHK, pemilik perusahaan sampe jual semua assetnya, baik asset pribadi maupun asset perusahaan Cuma demi bayar pesangon dan gaji karyawan yang di PHK. Tapi itu udah 2 tahun yang lalu, sekarang uang pesangon ayah juga udah
Read more
Bab 29 : Hati Yang Lembut
“Sekarang saya itu tulang punggung keluarga. Semua gaji saya habis buat keluarga, buat kebutuhan sehari-hari, buat bayar kebutuhan rumah, kayak listrik gitu gitu. Jadi ya tanggal segini jujur aja uang saya udah habis. Ngandelin dagangan Ibu di rumah yang warung sederhana buat sekedar ongkos.” Dewi membuka ceritanya kepada Valerie. Selama ini Dewi tidak pernah menceritakan tentang latar belakang keluarganya kepada siapapun, terutama di kantor. Bukan karena ia malu, ia hanya merasa itu tidak perlu, karena tidak akan berpengaruh juga kepada kualitas pekerjaannya.“Maaf ya Dewi, memangnya Ayah kamu kemana?” tanya Valerie.“Ayah saya udah di PHK Bu, kena PHK besar-besaran. Perusahaan ayah saya bangkrut, semua karyawan di PHK, pemilik perusahaan sampe jual semua assetnya, baik asset pribadi maupun asset perusahaan Cuma demi bayar pesangon dan gaji karyawan yang di PHK. Tapi itu udah 2 tahun yang lalu, sekarang uang pesangon ayah juga udah
Read more
Bab 30 : Si Baik Hati
Valerie pulang sekitar pukul 1 dini hari. Bukan hal yang baru ia pulang tengah malam. Jika perusahaan sedang banyak deal besar dengan perusahaan-perusahaan besar, ia memang biasa pulang tengah malam atau bahkan menginap di kantor.Tapi kali ini, mood nya sedang tidak ingin menginap di kantor. Ia sedang ingin mencari ketenangan.Valerie memarkirkan mobilnya, membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. Ia sudah sangat terbiasa sendiri di rumah, namun entah mengapa malam ini terasa begitu sepi, terasa begitu dingin.Perasaan ini sama seperti ia pertama kali tidur di rumah sendiri setelah kepergian Faris dalam hidupnya. Ck.“Dia lagi.”Valerie memaki dirinya sendiri yang tidak pernah bisa menyingkirkan Faris dari pikirannya. Valerie merasa kali ini ia teramat sangat bodoh, membiarkan dirinya masuk ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.Ia masih mencintai Faris, ia tahu itu. Dan Valerie yakin Faris tidak bohong soal ceritanya dengan Rania. Na
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status