All Chapters of Istri Tak Dianggap: Chapter 21 - Chapter 30
229 Chapters
Pilihan Sulit 2
Tidak masuk akal, bagaimana mungkin wanita itu akan mati hanya kerena dikunci di gudang? Memangnya dia selemah itu, batin Raffael. Dilihatnya lagi foto-foto itu, memang wajah Ana terlihat sangat pucat, apa dia sudah keterlaluan? Bagaimanapun dia tidak bermaksud membunuh Ana, dia hanya ingin memberikan pelajaran saja pada wanita itu.“Ada apa, Raf?” tanya Bella yang melihat Raffael memandang ponselnya dengan wajah tegang. “Aku harus pulang sebentar, sepertinya Ana hampir mati di gudang, aku akan kembali setelah mengurus semuanya.” “Itu pasti akal-akalannya saja untuk menarik simpatimu,” kata bella ta suka dengan ide Raffael itu. “Ini sudah hampir lewat jam makan siang, kita sudah terlalu lama mengurungnya di gudang memang, akan sangat merepotkan kalau terjadi sesuatu padanya.” Dengan berat hati Bella membiarkan Raffael pergi. “Cepat kembali setelah semua beres, aku membutuhkanmu di sini,” katanya
Read more
Yang Terlupa 1
“Saya tidak yakin Mbak Ana memang berniat mencelakai Nyonya, Tuan,” kata sang bibi saatRaffael duduk menunggu Ana yang masih saja tertidur pulas itu.Rasa bersalah pada Ana dan juga masih adanya rasa kemanusiaan yang dibilang Adammembuat Rafael duduk diam di sofa kamar Ana ini, dia tahu Ana sudah baik-baik saja, tapihatinya tak tenang mengingat ini terjadi karena kecerobohannya, dan tentu saja dia inginbertanya pada Ana apa tujuannya melakukan semua ini, tapi ucapan koki rumahnya inimembuat Raffael terusik.“Apa maksudmu, aku tahu dari Bella kalau kalian mulai akrab, jangan mentang-mentang diamau membantumu di dapur kamu membelanya.”“Bukan begitu, saya hanya mengatakan fakta yang ada, coba tuan pikir dari mana Mbak Anatahu kalau Nyonya alergi udang. Wartawan tidak pernah mengetahui itu semua, bahkan ibuanda sendiri juga tidak tahu, hanya keluarga nyonya, anda, s
Read more
Yang Terlupa 2
Yah... dia di sana, duduk tenang dengan tablet di tangannya, wajahnya masih saja dingin dantanpa senyuman seperti biasa, tapi melihatnya ada di sana membuat seketika perasaan Ana menghangat, kupu-kupu seolah beterbangan di dalam perutnya. Raffael pasti yang sudah membawanya kemari, sayup-sayup dia memang ingat ada seseorangyang mengeluarkannya dari gudang dan menggendongnya, dia kira itu hanya mimpi belaka,tapi lihatlah sekarang dia benar-benar berada di kamarnya dengan Raffael yang menemaninya.“Raf... Raffael,” panggil Ana dengan terbata, Ana hanya ingin memastikan kalau sosok itu bukan hanya  khayalannya saja. Laki-laki itu langsung mengangkat kepalanya yang dari tadi menunduk menatap tablet ditangannya, seketika matanya yang tajam beradu pandang dengan mata Ana yang menatapnyadengan binar bahagia.Raffael lalu berteriak memanggil pelayan. “Siapkan makanan untuknya,” tanpa
Read more
Hadiah Tak Terduga 1
Sang ibu mondar-mandir di ruang duduk rumahnya, dia terlihat sangat gelisah sesekali matanya menatap pintu depan yang tidak juga terbuka, padahal hari sudah akan beranjak senja.Suaminya tadi pagi bilang akan pergi dengan teman-temannya untuk memancing, tapi sampai sekarang belum juga kembali, ponselnya juga tidak dapat dihubungi, sang ibu kembali berjalan dengan resah. “Tuan besar sudah datang, Nyonya,” kata seorang pelayan memberi tahu. “Terima kasih, di mana suami saya?” “Sekarang masih di depan bicara dengan Pak Hadi.” Sang ibu tahu jika bicara dengan Pak Hadi, sopir keluarganya, tentu tak akan jauh-jauh dari mobil dan berbagai pernak-perniknya. Setelah Raffael mengambil alih bisnis keluarga memang sang suami sangat menikmati hidupnya dengan menjalankan semua hobinya yang dulu jarang dia kerjakan. “Ayah,” panggilnya pelan.Sang ayah tersenyum memandang istri tercintanya itu, w
Read more
Hadiah Tak Terduga 2
“I..ibu, ayah, ehm kalian datang, mari silahkan masuk.” “Ini yang kamu lakukan pada Ana.” Ibu mertuanya memang sosok yang lembut dan ceria tapi saat dia marah seperti sekarang ini terlihat sangat mengerikan. “Panggil Raffael kemari.” “Ehm, ibu Bella bisa menjelaskan semuanya.” Untuk pertama kalinya Bella mendengar wanita yang selalu baik padanya itu berteriak memerintahnya dan ini semua karena Ana, seketika amarah menguasainya, tapi tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa di depan kedua mertuanya. Raffael yang diberi tahu orang tuanya datang, langsung bergegas menemui mereka, dan langkahnya dipercepat saat mendengar keributan.Dan betapa terkejutnya Raffael saat melihat sang ibu memarahi Bella.Ruangan itu terasa menegang. “Jadi kamu ingin membawa Ana kemari untuk kamu jadikan pembantu, keterlaluan kamu Raf,” kata sang ibu dengan kekecewan yang mendalam.
Read more
Rahasia Dibalik Rahasia
Ana memang baru tahu kalau Sifat Bella tak semanis yang dia tampilkan di depan kamera. Sebelumnya memang mereka  tak terlalu kenal dekat meski tak jarang bertemu di lokasi syuting, bahkan bisa disebut mereka adalah saingan dalam mendapatkan kursi sebagai artis terbaik, tapi menurut Ana itu hal yang sangat biasa, dimanapun pasti akan ada persaingan, selama persaingan itu sehat, dan sekarang mereka bersaing untuk mendapatkan perhatian suami mereka. Oh ... Ana tentu sangat paham kepada siapa hati suami mereka condong, tapi Ana bukan orang yang mudah menyerah, dia tak akan bisa mencapai semua ini jika dulu dia menolak tawaran Adam dan mau bekerja keras mencapai cita-citanya, meski Ana bukan sosok yang ambisius yang tak mengenal kata tidak, tapi tetap saja dia akan lebih memilih berusaha sekuat tenaga dulu. “Mari saya bantu bawakan ke dalam, Mbak.” Ana menoleh lalu tersenyum pada bibi yang menawarkan bantuan untuknya. 
Read more
Rahasia Dibalik Rahasia 2
Ana teringat dengan tiket bulan maddu hadiah dari ibu mertuanya tadi. oh... astaga, dia akan berbulan madu, akhirnya dia bisa menikmati momen itu dan bonusnya suaminya juga adalah laki-laki yang dicintainya, pipi Ana menghangat seketika teringat malam-malam yang telah dia lalui dengan Raffael. “Kenapa kamu mengajukan cuti tambahan?” tanya Adam kentara sekali dalam nada suaranya kalau dia tidak setuju. “Aku mendapat hadiah paket bulan madu dari ibu,” kata Ana dengan nada bahagia yang tak dapat dia sembunyikan. “Ibu?” “Ibu mertuaku, ibunya Raffael, dia sangat baik, Mas juga tahukan kalau dia itu salah satu fansku.” “Syukurlah kalau beliau baik padamu.” “Iya, Mas, aku bahkan tak menyangka mereka baik padaku, kupikir karena mereka orang kaya akan sombong dan sok gengsi.” “Bagaimana dengan Raffael dan Bella.” “Mereka juga baik.” Cepat terlalu cepat Ana me
Read more
Api Dalam Sekam 1
Dulu saat sang nenek pergi meninggalkannya sendiri di rumah, Ana akan langsung merengek minta ikut, kepergiaan orang tuanya membuat Ana ingin selalu bersama satu-satunya orang yang dia cintai di dunia ini, tapi seiring kedewasaannya, Ana menyadari dia tak akan bisa selalu bersama dengan orang yang dia cintai, ada kalanya mereka harus terpisah sesaat untuk bisa mendapatkan hal yang lebih baik. Ana tidak akan menyangka kalau dalam acara bulan madu juga dia akan ditinggal sendiri. Sangat lucu bukan kalau ternyata sang pengantin tidak ikut serta dalam bulan madu tersebut. Akan tetapi lagi-lagi dia tak mampu untuk berbuat banyak, cinta di hatinya yang begitu besar untuk Raffael, juga karena pernikahan mereka yang memang bukan berlandaskan cinta membuat semuanya memang tak seperti biasa. “Apa memang harus seperti itu?” tanya Ana seolah meyakinkan dirinya sendiri, bahwa Raffael mungkin saja akan merubah keputusannya ini. “Memang harus begitu.” 
Read more
Api Dalam Sekam 2
Raffael menatap wanita yang menjadi istri mudanya ini dengan mata memicing, tapi dia menghembuskan napas keras, karena sadar ada sopir yang bisa mendengar ucapan mereka, memang sang sopir adalah orang kepercayaannya dan sudah bekerja lama, tapi sekali lagi  yang dia hadapi adalah orang tuanya sendiri, Raffael tidak mau ada kesalahan sedikitpun. “Sesuai jadwal,” jawabnya singkat, lalu berkutat lagi dengan tablet di tangannya, tak lagi memperdulikan Ana yang terus saja memandangnya. “Luar biasa, ibu benar-benar menyiapkan semuanya dengan baik untuk kalian,” kata Bella saat melihat kamar president suite dengan view pantai yang sangat romantis, juga paket bulan madu yang baru saja dijelaskan pihak hotel pada mereka.“Jangan sedih sayang, yang penting sekarang kita yang berbulan madu, ibu memang terlalu baik jadi mudah dimanfaatkan oleh wanita licik seperti Ana.” Bella tersenyum samar saat mendengar nada kebencian dalam kalimat Raffael saat mem
Read more
Peran Pengganti 1
Raffael menatap tablet di tangannya dengan muka pias, kemarahan ayahnya di ujung sana membuat kantuknya seketika lenyap, apalagi terdengar kalimat kecewa dari sang ibu, membuat Raffael merasa bersalah.Raffael tak menyesali meninggalkan Ana sendiri dan malah berbulan madu dengan Bella menggunakan tiket yang sebenarnya untuk Ana, tidak, dia sama sekali bukan merasa bersalah karena itu. dia merasa bersalah karena telah membuat orang tuanya kecewa, hatinya memang tak bisa dibohongi dia tak memiliki cinta untuk Ana. “Ada apa, Raf, apa ada masalah?” Bella yang barusan terbangun memandang tak mengerti pada Raffael yang hanya duduk diam, wanita itu lalu membenarkan selimut untuk menutupi tubuhnya dan melongokkan kepalanya pada tablet  yang ada di tangan Raffael. ‘Raffael Alexander liburan bersama di Bali dengan Isabella’Bella langsung merebut tablet di tangan Raffael, judul artikel itu membuatnya shock, dengan cepat  tangannya meng
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status