Istri Tak Dianggap

Istri Tak Dianggap

Oleh:  Ajeng padmi  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
220Bab
10.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ana, seorang aktris pendatang baru yang sedang naik daun, dijebak oleh seseorang hingga berakhir di ranjang hotel bersama CEO bernama Raffael. Sialnya, Ana malah dituduh sebagai dalang penjebakan ini. Demi meredam skandal, jalan keluarnya adalah dengan menikah. Ana terpaksa harus menjadi istri kedua karena Raffael sudah memiliki istri siri. Sebagai bayarannya, Ana juga diminta untuk melahirkan anak untuk Raffael dan istri pertama yang tak ingin memiliki anak. Ana tak akan pernah berada di hati Raffael walaupun wanita itu mencintai suaminya. Dia akan selalu menjadi istri yang tak dianggap. Penderitaannya tak berhenti sampai di situ, sang istri pertama selalu mencoba berbagai cara untuk menyiksa kehidupan Ana yang juga merupakan rival karirnya. Lalu, bagaimana nasib Ana? Akankah pernikahan Ana berakhir bahagia atau malah semakin menderita?

Lihat lebih banyak
Istri Tak Dianggap Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Malvin Putra Ibrahim
ceritanya seru,,
2024-03-03 21:29:10
0
user avatar
Nooraya
wah anjirr tulisannya rapi, bagus!!
2024-02-21 07:14:46
1
220 Bab
Crazy night
Ana tidak pernah menyukai pesta.Hingar bingar musik langsung menyambutnya begitu dia menginjakkan kaki di gedung ini, meski keningnya mengernyit tak suka, tapi sebagai seorang artis profesional dia tetap saja menampilkan senyum lebar khasnya. ini pesta yang khusus diadakan untuk dirinya sangat konyol kalau dia terlihat tidak bahagia. Ana mencoba menarik turun gaun malam yang dia pakai, kalung mutiara yang tadi terlihat sangat cantik serasa mencekiknya. Ana mencari sosok penting yang berada di balik kemeriahan pesta kali ini. “Itu Pak Ridwan, sapa dia dulu,” bisik Adam, sang manager yang mendampinginya. “Setelah ini apa aku bisa pergi?” tanya Ana dengan penuh harap. “Memangnya kamu mau ke mana?” “Toilet, kemana lagi, setidaknya di sana tidak berisik seperti di sini,” kata Ana. Adam langsung memutar bola matanya dengan malas. “Jangan bilang kamu akan melarikan diri lagi, kalau sampai itu kamu lakukan, aku akan mengikatmu,” ancamnya. “Ya… ya aku tahu apa yang akan kamu katakan
Baca selengkapnya
Rencana Kotor
Dua hari yang lalu di apartemen Ana.Mata Ana mengerjap mendengar suara gedoran di pintu dengan brutal, digelengkannya kepala mengusir kantuk dan rasa pening yang masih setia menemaninya. Dilihatnya jam berbentuk hello kitty di atas nakas. Astaga dia baru tidur satu jam, siapa yang menggedor pintunya?Terseok-seok Ana melangkah ke arah pintu, bahkan dia hanya menggunakan sebelah sandal hello kitty kesayangannya itu. "Aku akan mencekik siapapun orang yang seenaknya menggangguku kalau tidak penting." "Anaaa!" Pelukan erat itu hampir saja membuat Ana terjengkang kalau saja tangannya tidak sigap memegang daun pintu yang masih terbuka. "Mas Adam, apa-apaan, sih," sentaknya antara kaget juga kesal. Bukannya merasa bersalah laki-laki di depannya itu malah tertawa dengan riangnya. "Mas Adam mabuk ya," tuduh Ana. "Enak saja, ada berita gembira untukmu," katanya tak terpengaruh oleh sikap Ana tadi. Mendengar itu, Ana langsung duduk di samping Adam dan mengamati wajah managernya yang
Baca selengkapnya
Kekacauan
Media cetak dan elektronik semuanya dihiasi oleh wajah Rafael dan Ana saat tertangkap basah kemarin malam, banyak para ahli dadakan yang menganalisa apa foto itu asli atau hanya sekedar rekayasa saja. Bukannya hanya itu akun media sosial Ana dan juga manajemen yang menaunginya banjir oleh komentar, terpaksa mereka harus menonaktifkan kolom komentar. Dalam semalam hancur sudah karier yang dia bangun dengan tetesan keringat dan air mata, Ana sangat berharap kalau ini hanya sebuah mimpi buruk yang akan segera berakhir saat ini melemparkan selimutnya dan terbangun. “Nyesel aku dulu mengidolakan dia ternyata dia pelakor, tapi nggak heran orang jaman sekarang melakukan segala cara untuk kaya lebih cepat, kabarnya laki-laki itu Direktur XAM, pasti duitnya banyak.” “Dasar murahan boikot saja filmnya.” “Mukanya polos tapi ternyata jalang juga.” “Kukira berbakat, ternyata....”“Tutup Laptopnya tidak perlu melihat komentar yang akan membuatmu semakin terjatuh.” Sang manajer berkata dengan
Baca selengkapnya
Kesepakatan
Ana menatap sang manajer dengan dada berdebar, perbuatannya malam itu akan berakibat sangat buruk pada perjalanan karirnya, kerja kerasnya akan musnah, Ana menggigil saat membayangkan semuanya akan hancur dan neneknya… wanita yang susah payah membesarkannya, akan sangat kecewa, belum lagi cemoohan para tetangga yang pastinya akan dengan senang hati menggunjingkannya. “Apa yang harus aku lakukan, Mas, aku tahu kesalahanku sangat fatal.”Sejenak Adam terdiam, bibir sang manajer memang tersenyum, tapi Ana bisa melihat tidak ada binar bahagia di wajah sang manajer, dan itu berarti satu hal… buruk. akan tetapi dalam keadaan seperti ini mereka memang harus memilih hal yang buruk untuk menghindari hal yang lebih buruk lagi. “Kamu harus menikah dengan Rafael, itu keputusan manajemen,” kata Adam lirih. “Mas Adam bercanda?” tanya Ana tak yakin dengan jawaban Adam. “Dia sudah beristri dan aku akan menjadi pelakor,” lanjutnya dengan nada yang sangat lemah di kata terakhir yang dia ucapkan.
Baca selengkapnya
Berlian Dalam Lumpur
Raffael ingin sekali menggigit lidahnya sendiri yang dengan lancang bicara seperti itu.Dia bukan jenis orang yang begitu mudah mempermainkan pernikahan, apalagi tak ada cinta sama sekali untuk wanita di depannya itu, seluruh hatinya sudah terisi penuh dengan nama Bella istrinya yang cantik jelita itu. Hanya karena sebuah kecelakaan yang dilakukan dengan sengaja oleh wanita licik di depannya ini, Raffael melanggar semua prinsip hidup yang dipegangnya. “Saya mengerti, tapi ini solusi yang harus kita tempuh saat ini.” Raffael mendecih kesal dengan kata-kata sok bijak wanita di depannya ini. Baiklah kamu yang memulai kamu juga yang akan terima akibatnya, batin Raffael. Dia ingin mlihat sampai di mana wanita ini bisa bertahan. “Jika sudah tidak ada yang dibicarakan kamu tahu bukan di mana pintu keluar.” Ana mengangguk dan buru-buru berdiri dari duduknya, dengan anggun dia melangkah keluar ruangan Raffael. “Bagaimana?” tanya Adam yang memang sudah menunggunya di ruang tunggu. “Di
Baca selengkapnya
Rencana Balas Dendam 1
Ada yang retak di dalam hati Ana, terasa sangat sakit, meski tak ada darah yang keluar. Nyonya Sandra buru-buru memutus panggilan telepon dengan sang putra, dengan kikuk dia memasukkan kembali ponsel ke dalam tas tangan yang dibawanya, dia mengulum bibirnya dengan gugup. Dalam hati dia merutuki sikap Raffael yang bisa bicara sekasar itu. Oh Tuhan apa yang salah dengan putranya. Andai saja Raffael ada di dekatnya saat ini, pasti sudah dia remas mulutnya yang tanpa saringan itu. Di helanya napas panjang, sejenak dia memandang ke arah Ana, ada kekecewaan yang kentara sekali di mata gadis itu, meski dia yang terbiasa berakting dengan apik berusaha menyamarkan dengan sebuah senyuman kecil yang tersungging di bibirnya. “Maafkan Raffael, sayang, dia memang sangat menyebalkan kalau diinterupsi dalam bekerja,” kata sang ibu tak enak hati. “Bukan masalah, Ibu, saya tidak apa-apa, mungkin ibu bisa membantu saya untuk membelikan satu saja baju
Baca selengkapnya
Rencana Balas Dendam 2
Makan siang bersama itu membuat keduanya makin dekat, bahkan tanpa malu-malu lagi, calon itu mertuanya itu mengaku kalau dia adalah penggemar berat Ana, bahkan tak pernah ketinggalan mengikuti semua drama atau pun film yang Ana bintangi. “Jadi boleh ya ibu ikut denganmu ke lokasi syuting, ibu mau pamer pada teman-teman ibu, mendatangi tempat syuting artis idola.” Apa yang bisa Ana lakukan selain menganggukkan kepala. “Lebarkan lagi senyummu Ana… yak begitu bagus sekali, selesai sudah, kita bisa istirahat,” kata sang fotografer. Ana tersenyum dan menggumamkan terima kasih pada beberapa pihak yang membantunya. “Silahkan yang mau makan dan minum, oh ya ini juga ada kue untuk kalian semua, silahkan dinikmati, Ana ayo sini sayang,” kata sang ibu mertua yang sudah heboh sendiri menyiapkan makanan yang tadi dia pesan, entah dari restoran mana, Ana sendiri juga tak tahu, tiba-tiba saja ada mobil yang datang dan menurunkan berbagai macam ma
Baca selengkapnya
Ular Dalam Selimut 1
Kelakuan Ana makin membuat Raffael muak, apalagi Bella yang tadi sudah susah payah dia buat tersenyum kini kembali menangis dan terluka. Bella adalah belahan jiwanya sejak kecil mereka terbiasa untuk bersama dan saat para tetua menjodohkan mereka, langsung disambut dengan begitu antusias. gadis kecil yang dulu selalu ingin dilindunginya kini malah lebih sering terluka saat berada di sampingnya, dan Raffael sama sekali tak bisa menerima hal itu, siapapun yang membuat Bella menangis dan bersedih harus merasakan akibatnya. “Dia sengaja mendekati ibu,” gumam Bella di antara tangisnya. Raffael hanya bisa terdiam dengan amarah yang membakar dadanya. Bella menatap sang suami dengan sendu, Raffael tahu, Bella adalah korban sesungguhnya dari kelicikan wanita itu, dan sialnya dia tak bisa apa-apa untuk menentang kehendak ayahnya.“Jangan khawatir aku akan mengurusnya, kamu mandi saja dulu, aku akan memberinya peringatan keras.”
Baca selengkapnya
Ular Dalam Selimut 2
Raffael dan bella mengakhiri liburan mereka lebih awal, karena kekacauan yang disebabkan oleh foto itu. Raffael perlahan menghentikan mobilnya dan memperhatikan Bella yang duduk di kursi penumpang, dia terlihat sangat sedih, rasa bersalah langsung menyelimuti hatinya, juga kemarahan di saat yang hampir sama.Di sinilah sekarang mereka, di rumah orang tuanya, dia harus meminta penjelasan pada sang ibu. “Aku ingin bicara sebentar, bu.” Sang ibu yang sedang asyik menonton drama yang dibintangi oleh Ana, hanya menoleh sekilas. “Kalian datang, bicara saja.” Raffael menghela napas terlihat tak sabar dengan sikap tenang sang ibu. “Bisakah kita bicara di ruang yang lebih privat, mungkin di ruang kerja ayah.” Sang ibu mengangkat alis, dilihatnya kembali drama di televisi yang sedang seru-serunya, rasanya enggan untuk meninggalkannya, tapi ekspresi sang anak yang terlihat serius membuatnya harus mengalah. “Kenap
Baca selengkapnya
Pengantin Sendiri 1
Akhir bulan Juli pun tiba, hari di mana pernikahan Raffael dan Ana akan segera di langsungkan. Bukan perhelatan mewah seperti yang sudah diduga oleh publik memang, hanya sebuah pesta tertutup dengan beberapa kerabat dan teman dekat mereka yang diundang, meski sedikit lebih besar dari pernikahan Raffael dan Bella yang memang digelar sangat tertutup dengan hanya mengundang keluarga inti saja, tapi tetap saja pernikahan ini terasa sangat hambar bagi Raffael. Tak bosan-bosannya dia merutuki dirinya sendiri yang malam itu sampai jatuh dalam jebakan Ana dan berakhir mengkhianati istrinya. Raffael memandang Ana yang di dudukkan di sampingnya dengan memakai gaun yang senada dengan bajunya sendiri, tapi entah mengapa Raffael merasa ada yang salah dengan gaun itu. Yang salah bukan bajunya, tapi orang yang memakainya, batinnya sinis. Dia tahu gaun itu pilihan ibunya, dan sang ibu juga sudah mengatakan-meskipun Raffael malas untuk mendengarkan- harga gau
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status