Semua Bab Jeratan Hubungan Tanpa Status: Bab 31 - Bab 40
310 Bab
Bab 0031
Wano belum pernah melihat Yuna yang seperti ini.Dia memeluknya erat dan berbisik menenangkan."Yuna, tenangkan dirimu. Aku sudah menemukan ahli terbaik untuk menyelamatkan ayahmu. Aku nggak akan membiarkannya meninggalkanmu."Yuna terus terisak, "Wano, ayahku nggak mungkin bunuh diri begitu saja. Pasti ada orang yang memberitahunya tentang hubungan kita sekarang.""Kalau aku berhasil menemukannya, nggak peduli siapa pun itu, yang pasti aku nggak akan melepaskannya begitu saja."Dia sangat sedih dan menangis begitu pilu hingga merasa sesak.Namun, di balik mata yang berair itu, tersirat keganasan yang jarang terlihat.Wano menunduk, kemudian menghapus air mata Yuna dengan lembut menggunakan ujung jarinya yang dingin, dia kemudian berkata dengan serak, "Jangan khawatir, aku akan menyelidiki masalah ini dan memberimu keadilan. Jadi, berhentilah menangis."Wano belum pernah merasa seperti ini.Rasa takut akan kehilangan sesuatu yang membuatnya harus berjuang keras.Wano jelas menyadarinya
Baca selengkapnya
Bab 0032
Setelah mendengarnya, mata Wano yang dalam terasa dilapisi sebening kristal."Periksalah, siapa saja yang terlibat dengannya pada tahun-tahun itu!""Baik.""Selidiki juga dengan siapa saja Pak Yudha berhubungan belakangan ini!"Wano menutup telepon, kemudian terdiam di tempatnya dalam beberapa saat.Tiba-tiba dia teringat bahwa Yuna memiliki kebiasaan bermimpi buruk.Dia sering menangis dan bergumam dalam mimpi, "Bukan aku, aku nggak melakukannya."Setiap kali bermimpi buruk, dia akan terbangun dengan keringat dingin, tubuhnya pun gemetaran, kemudian dia akan bersembunyi ke dalam pelukan Wano sambil terisak.Wano pernah menanyakan alasan akan hal tersebut, tetapi Yuna tak pernah memberitahukan alasannya.Ternyata, dia terbayang-bayang akan hal ini karena telah memiliki pengalaman yang membekas dengan dalam.Memikirkan semua itu membuat tatapan Wano semakin tajam. Dia kembali ke ruang ICU sambil menggenggam ponselnya.Tepat pada saat itu, dia mendengar Yuna berbicara pada ayahnya."Ayah
Baca selengkapnya
Bab 0033
Wano memahami maksudnya dan segera membungkuk sambil berkata, "Paman Yudha, semua yang kukatakan itu memang kenyataan. Tolong cepatlah sehat, masih ada banyak hal yang perlu kamu lakukan."Yudha menatapnya, kemudian mengangguk samar-samar.Satu minggu kemudian, Yudha akhirnya keluar dari rumah sakit.Untuk merayakan kesembuhan ayahnya dan menghilangkan bayang-bayang masa lalu selama di penjara, Yuna mengadakan pesta keluarga di rumah dan mengundang para sahabat terbaiknya.Zanny selalu menjadi yang paling berisik. Dia bahkan sengaja membawa anglo dan meminta Yudha untuk melangkahinya.Zanny pun berkata dengan serius, "Pergilah kesialan, datanglah keberuntungan. Karir Anda akan berkembang pesat dan Anda akan mendapat keberkahan dari Laut Timur."Yanuar yang berdiri di belakangnya hampir saja tergelak.Yanuar membungkuk dan melihat bibir mungil Zanny yang terus mengucapkan sesuatu, lalu dia berkata dengan candaan, "Keberkahan dari Laut Timur sudah kamu sebutkan, bukankah selanjutnya ada
Baca selengkapnya
Bab 0034
Saat turun dari lantai atas, Yudha mengenakan kemeja merah tua yang baru dibelikan oleh putrinya dan dipadankan dengan celana panjang warna abu-abu.Yudha berkata dengan antusias, "Bagaimana penampilanku untuk bertemu dengan Wano? Ini pertama kalinya dia datang ke rumah, jadi aku nggak bisa terlalu santai dengan penampilanku."Sembari bicara, dia berdiri di depan cermin dan memeriksa penampilannya dari berbagai sudut.Dia benar-benar menganggap Wano sebagai menantunya. Serangkaian acara hari ini juga diatur sesuai dengan standar untuk menyambut seorang menantu laki-laki.Yudha bahkan mengeluarkan semua anggur terbaik yang telah disimpan selama bertahun-tahun.Yuna mendekati ayahnya dengan raut datar, kemudian berkata sambil tersenyum, "Ayah, tiba-tiba saja dia ada urusan bisnis dadakan. Jadi, dia nggak bisa datang hari ini. Kita bisa langsung makan saja."Yudha menatapnya dengan kebingungan, "Tapi, kemarin dia berjanji untuk datang.""Kamu bilang kemarin, 'kan? Pagi tadi dia baru saja
Baca selengkapnya
Bab 0035
Nuria yang mendengarnya seketika mencibir, "Kalau kamu mau memisahkan diri, silakan, tapi biarkan Yuna menikah dengan Tuan Yeremi dan menjadi istri ketiganya. Kalau nggak, salah satu lengan Zidan terpaksa harus dipotong."Rasa amarahnya membuat dada Yudha kesakitan.Bagaimana bisa dia punya ibu yang pilih kasih seperti ini?Zidan adalah keturunan Keluarga Qalif, bukankah putrinya juga demikian?Untuk melunasi utang yang ditinggalkan cucu ibunya, Yudha harus mengorbankan putrinya.Yudha menarik Yuna ke belakangnya. Nuria belum pernah sekejam ini sebelumnya."Yang kalah taruhan itu Zidan. Kenapa harus membiarkan putriku yang melunasi utangnya? Biarkan saja lengannya dipotong.""Lagi pula, putriku sudah punya pasangan. Jadi, nggak usah repot-repot dan pulanglah saja!"Wanita tua yang dari tadi menyaksikan perdebatan sambil bersandar seketika marah mendengar anaknya dicela."Kak, kenapa bicara begitu? Apa kamu pikir seorang paman berhak bicara seperti itu? Apa salahnya menikahkan putrimu d
Baca selengkapnya
Bab 0036
Tatapan tajam dan dingin Wano seperti sebilah pisau es, bergantian melihat kearah Nuria dan menantunya.Bahkan Nuria yang selalu berani dengan apa pun sampai berkeringat dingin karena takut akan aura kuat Wano.Nuria melihat Wano dengan tatapan tidak arogan, "Yuna bicara sembarangan, yang terjadi nggak seperti itu, dia yang berpakaian terlalu terbuka, sehingga dia di ganggu orang-orang itu, dia memang pantas kalau sampai terjadi sesuatu!"Nuria berbicara sambil menggertakkan giginya, seolah Yuna adalah musuh terbesarnya.Niat jahat muncul di bibir Wano, "Nggak apa kalau kalian nggak mau ngaku, bawa Zidan kesini dan masalah ini nggak akan selesai cuma dengan sebelah tangan."Setelah berkata demikian, Wano mengeluarkan ponselnya, menelepon Zakri."Bawa Zidan kesini."Dengan sangat cepat, dua orang pengawal mendorong masuk tubuh Zidan.Melihat Wano, Zidan segera jatuh ke lantai berlutut dengan suara yang keras."Pak Wano, aku nggak ada hubungannya dengan ini, nenek yang bilang Yuna sepert
Baca selengkapnya
Bab 0037
Mendengar perkataan Yuna, Zidan segera bangkit.Gemetar, Zidan melihat kearah Wano, "Pak Wano, Yuna berkata akan memaafkanku, apa aku sudah boleh pergi?"Wano berkata dengan nada dingin, "Enyahlah!"Nuria tidak berani mengatakan satu kata pun, di depan Wano yang menyeramkan.Hanya bisa pergi bersama Zidan dan ibunya.Ruangan itu hening sekali lagi.Yudha menghela napas, "Mereka mengganggu acara makan-makan kita yang bahagia."Yuna segera menenangkan, "Ayah, aku akan meminta koki untuk memasak lagi beberapa sayur, kita lanjutkan makan. Mulai hari ini, apa pun yang terjadi dengan keluarga Qalif nggak ada hubungannya dengan kita lagi, ini adalah hal yang baik.""Ya, ke depannya kita bukan lagi budak mereka, kita jalani kehidupan kita sendiri."Yudha membawa para tamu ke dalam dan tidak lupa menyapa Wano."Wano, kamu baru saja datang, aku akan minta seseorang mengambilkanmu piring dan alat makan."Wano memegang tangan Yuna, dengan suara berat, "Terimakasih Paman Yudha."Dari awal sampai ak
Baca selengkapnya
Bab 0038
Sambil berbicara, tangan besar Wano mengusap-usap bagian atas kepala Yuna, menatap Yuna dengan senyuman di matanya.Seolah-olah rumah yang disebutkan olehnya adalah rumah yang penuh dengan cinta.Hati Yuna serasa ditusuk.Adegan saat dia meninggalkan rumah itu terlintas lagi di dalam benaknya.Tidak sedikit pengorbanan Yuna terhadap rumah itu. Oleh karena itu, saat dia pergi meninggalkan rumah hatinya terasa sakit.Jari-jari Yuna terasa bergetar, tapi dia masih memandang Ayahnya dengan tenang."Ayah, hatiku nggak tenang, biar aku temani Ayah beberapa hari lagi.""Kenapa nggak tenang? Di rumah saja ada pelayan. Kalian ini baru saja kembali bersama, butuh saling menjaga dan memantapkan perasaan kalian."Akhirnya, setelah Yudha berulang kali membujuknya, Yuna naik ke dalam mobil Wano.Sejak Wano dan Yuna berpisah terakhir kali, baru kali inilah mereka duduk bersama dengan tenang tanpa bertengkar.Beberapa saat kemudian, Yuna akhirnya yang membuka percakapan."Bukankah kamu nggak punya kem
Baca selengkapnya
Bab 0039
Lebih baik menjaga jarak aman.Wano tiba-tiba merasa frustrasi, dia melonggarkan dasinya dan berjalan ke arah elevator seorang diri.Dua orang itu memasuki toko pakaian pria satu demi satu.Penjaga toko yang melihat aura dan pakaian yang dikenakan dua orang itu langsung tahu, bahwa hari ini dia sudah bertemu dengan orang yang akan menyerahkan uangnya di toko ini.Jelas saja penjaga toko itu langsung menyapa mereka dengan tersenyum."Pak, Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?"Wano hanya menunjukkan wajah dingin tanpa berkata apa pun. Dia langsung duduk di atas sofa dan mengambil ponselnya untuk menangani beberapa urusan.Yuna berjalan sambil tersenyum dan menganggukkan kepala menuju ke arah bagian kemeja.Sekilas dia melihat kemeja yang berwarna biru laut.Warna ini sangat cocok dengan kulit. Terlihat kalem dan awet muda.Wano akan terlihat bagus memakai kemeja itu.Hanya saja, warna ini bukanlah warna kesukaan Wano.Karena, warna ini sama sekali tidak pernah muncul di dalam lemari pa
Baca selengkapnya
Bab 0040
Yuna ingin melawan, tapi sayangnya kemampuan mencium Wano terlalu hebat.Tubuh Yuna terasa sakit dan lemas setelah beberapa ciuman itu.Tidak tahu sudah berapa lama, akhirnya Wano perlahan melepaskan Yuna.Dengan lembut dia mengusap bibir Yuna yang sedikit bengkak dengan jarinya.Suara Wano begitu enak di dengar."Sekretaris Yuna, ayo kita lanjutkan."Yuna memutar kepalanya dengan takut dia berkata, "Wano, kamu masih belum cukup membuat masalah?"Wano terkekeh pelan, "Maksudku melanjutkan mencoba baju, apa Sekretaris Yuna memikirkan hal lain?"Keduanya keluar dari ruang ganti dan pelayan menyambut mereka berdua.Melihat wajah tampan Wano dan tubuhnya yang ideal, pelayan itu tidak bisa menahan rona di wajahnya."Baju ini sangat cocok dengan Tuan, apa mau dipasangkan dengan dasi?"Yuna menjawab dengan suara rendah, "Coba yang itu."Kemudian Yuna mengambil dasi itu dari tangan pelayan, berjinjit untuk membantu Wano memasang dasi itu.Wano cukup menurut sepanjang proses itu.Membungkuk dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
31
DMCA.com Protection Status