Jeratan Hubungan Tanpa Status

Jeratan Hubungan Tanpa Status

Oleh:  Aryanti  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.8
29 Peringkat
200Bab
38.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pada siang hari, baginya dia adalah seorang sekretaris utama yang ramah dan kompeten, tetapi di malam hari, dia menjadi pasangannya yang lembut dan menggoda. Selama tiga tahun mereka hidup saling bergantungan. Yuna selalu mengira dia memang mencintainya. Ketika hendak mengajukan lamaran, Yuna mendengar kata-katanya, "Permainan hanya berfokus pada nafsu, bukan pada perasaan. Apa kamu pikir aku akan menganggapnya serius?" Dengan hati yang hancur dan semangat yang pudar, Yuna berbalik dan pergi. Sejak saat itu, kehidupannya berubah drastis. Karirnya melesat dan dia menjadi seorang pengacara terkemuka di dunia hukum sehingga tidak ada yang berani mengganggunya. Dia dikelilingi oleh banyak pengagum yang ingin mendapatkan sosoknya. Wano pun menyesal karena tidak bertindak lebih awal, dia menahan wanita itu di dinding dengan mata memerah, "Aku, hidupku, semuanya milikmu. Menikahlah denganku, oke?" Dia tersenyum, "Maaf, bolehkah aku lewat? Kamu menghalangi jalanku."

Lihat lebih banyak
Jeratan Hubungan Tanpa Status Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Immha
lumayan menarik sih cuman harus pake koin bacanya
2024-05-03 13:56:30
0
user avatar
Lili Oke
ceritanya menarik dan mudah dipahami alurnya nggk terlalu berat isinya
2024-05-03 13:13:44
0
user avatar
Kiboom
Author.....menunggu bab selanjutnya
2024-05-03 00:17:08
0
user avatar
Muaniezz Lika
kok belum apdate siih thoorr....
2024-05-02 08:32:38
0
user avatar
Maria S
cerita bagus
2024-05-02 07:48:01
0
user avatar
Kiboom
Ayo author, ditunggu pembaruan babnya. makin penasaran.....
2024-05-01 08:35:14
0
user avatar
Muaniezz Lika
up lagi donkk thor, smakin penasaran...
2024-05-01 07:47:04
0
user avatar
Itta Irawan
keren ceritanya bikin tensi naik turun, cuzzlah up lagi thor
2024-05-01 05:17:36
0
user avatar
Mayzatul May
ceritanya bagus dan menarik, tapi minimal koin dan bonusnya jangan banyak² lah mintanya,
2024-04-30 09:25:06
1
user avatar
Ratih ayu Maharsih
bagus bukunya
2024-04-29 11:18:51
0
user avatar
Yunita Yunita
cerita nya bagus, jadi penasaran terus
2024-04-28 09:45:00
0
user avatar
Yuni Yuyun
minimal 2 atau 3 Bab lah seharinya biar asik jga bacanya, biar nggak putus² kayak gini bacainnya
2024-04-15 00:04:40
0
user avatar
Cilon Kecil
please tambahin dong update setiap harinya.. semakin seru nih
2024-04-14 20:43:21
0
user avatar
Yuyun Yuyun
kayanya author ini malas banget masa cuma nyampe bab segitu aja,,,,truss lanjutinnya lama banget
2024-04-14 12:19:38
1
user avatar
Yuyun Yuyun
lanjutannya kapan ni AQ udah nyampe 105 lama amat sih lanjutannya nyampe cape nungguin,,,penasaran
2024-04-14 12:18:10
0
  • 1
  • 2
200 Bab
Bab 0001
Setelah mengalami pergumulan yang sengit, tubuh Yuna tampak kelelahan dibalut semburat rona yang tipis.Wano memeluknya erat, sementara jarinya yang ramping dengan jelas menelusuri wajahnya.Dalam mata cokelat pekatnya, terpancarlah rasa kasih yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Meskipun Yuna mengalami penyiksaan yang hebat.Namun pada saat ini, Yuna merasakan bahwa dia dicintai dengan sangat dalam.Namun, sebelum hasratnya mereda sepenuhnya, ponsel Wano tiba-tiba berdering.Setelah melihat nomor pada panggilan masuk, Yuna merasakan gejolak di dalam hatinya.Sembari memeluk lengan Wano lebih erat, Yuna menatapnya dari bawah, "Nggak usah diangkat, ya?"Telepon itu dari Qirana. Dia adalah sosok wanita yang penting bagi Wano.Kurang dari sebulan setelah kembali ke negaranya, dia telah mencoba bunuh diri beberapa kali.Bagaimana mungkin Yuna tidak menyadari bahwa Qirana memang sengaja melakukannya.Namun, Wano tidak memedulikan perasaannya.Wano mendorongnya dengan kasar, tanpa menunju
Baca selengkapnya
Bab 0002
Mendengar kata-kata tersebut, wajah Wano tiba-tiba menjadi dingin.Matanya yang hitam pekat menatap tajam ke arah Yuna."Aku sudah bilang padamu kalau aku nggak akan menikah. Kalau kamu nggak bisa menerimanya, seharusnya jangan setuju dari awal."Mata Yuna sedikit memerah, "Karena pada awalnya ini adalah hubungan antara dua orang, tapi sekarang berubah menjadi tiga.""Dia bukanlah ancaman bagimu."Yuna menertawakan dirinya sendiri."Dia membuatmu meninggalkanku hanya dengan sekali telepon tanpa memedulikan nasibku. Wano, beritahu aku, bagimu yang namanya ancaman itu bagaimana, sih?"Sebersit amarah terlihat jelas di mata Wano. "Yuna, apakah sakit perut menstruasi sepadan dengan reaksi berlebihan seperti ini?""Bagaimana kalau aku hamil?""Jangan coba-coba menggunakan anak sebagai alasan. Aku selalu melakukan tindakan pencegahan dengan baik setiap kali melakukannya!"Suara pria itu terdengar dingin dan tanpa keraguan sedikit pun.Jika anak itu masih ada, dia pasti akan menggugurkannya,
Baca selengkapnya
Bab 0003
Tangan Wano memegang gelas anggur dengan semakin erat.Tepat saat itu juga, hatinya serasa ditusuk.Pada hari itu, ketika Qirana melakukan percobaan bunuh diri, Yuna juga meneleponnya berkali-kali karena mengalami nyeri menstruasi. Awalnya, dia masih menjawab panggilan itu, tetapi kemudian, dia langsung menutup teleponnya karena marah.Dia tidak ingin putus hanya karena hal ini.Wano menundukkan kepalanya. Dia mendengarkan cacian Yudi dan Yanuar terhadap seorang suami yang berperilaku buruk itu dengan saksama. Dia bahkan tak menyadari bahwa ujung rokoknya kini menyulut punggung tangannya sendiri.Dia terus gelisah sepanjang malam.Biasanya, ketika dia tidak pulang seperti ini, Yuna akan segera meneleponnya untuk menanyakan keadaannya.Namun, sekarang sudah larut malam, tetapi dia bahkan belum menerima satu pesan pun.Tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.Dia segera memadamkan puntung rokoknya dan pergi sambil menggenggam ponselnya.Baru saja keluar dari pintu bar, dia mel
Baca selengkapnya
Bab 0004
Ciuman Wano selalu kuat dan mendominasi, tidak memberi kesempatan pada Yuna untuk melepaskan diri.Dia menekan Yuna ke meja, memegang dagunya dengan satu tangan dan menggenggam erat pinggangnya dengan tangan lainnya.Sentuhan lembut dan manis itu membangkitkan setiap saraf di tubuhnya.Binatang buas yang terpendam di dalam tubuhnya terus menghantam sangkarnya, menuntut pembebasan diri.Selama dia dan Yuna bersama, segalanya akan terasa sangat harmonis.Sebesar apa pun keinginannya, Yuna akan selalu menurutinya.Terkadang Yuna sampai pingsan saking lelahnya, tetapi dia tak pernah mengeluh sedikit pun.Namun, saat ini Yuna yang berada di bawahnya begitu menolak dan terus berjuang mati-matian.Air mata yang hangat mengalir dari sudut matanya.Wano pun menghentikannya.Jari rampingnya dengan lembut menyeka air mata dari sudut mata Yuna.Suaranya serak sarat ketidakpuasan."Yuna, permainan diantara kita hanya berakhir saat aku menyetujuinya! Apa kamu mengerti?"Yuna menatapnya dengan air ma
Baca selengkapnya
Bab 0005
Yuna dengan sigap mengelak ke samping. Walaupun begitu, sebagian kopi panas tetap mengenai punggung kakinya.Dia merasakan sakit yang menyengat sehingga menarik napas dalam-dalam.Dia baru saja ingin berdebat Qirana. Namun, saat mendongak, dia melihat Qirana terhuyung ke belakang dan menabrak lemari kaca.Langsung saja, dia mengulurkan tangan dan menariknya.Akan tetapi, Qirana berhasil melepaskan diri."Praang."Lengan Qirana menghantam kaca hingga pecah.Darah segar mengalir dari lengannya dan menetes ke lantai.Saat itu, suara dingin Wano menggema dari belakang."Yuna, apa yang kamu lakukan!"Sosok Wano yang tinggi dan tegap itu dengan cepat menghampiri Qirana.Sorot matanya yang dalam semakin suram."Kamu nggak apa-apa?"Derai air mata mengaliri wajah pucat Qirana, bibirnya gemetar hebat."Kak Wano, ini semua salahku. Aku nggak sengaja menumpahkan kopi ke Sekretaris Yuna. Dia salah paham sampai mengira aku memang sengaja melakukannya, jadi dia mendorongku.""Kamu nggak boleh menyal
Baca selengkapnya
Bab 0006
Wano terdiam.Dia kemudian menatap Yuna dengan dingin."Kalau memang nggak takut mati, kamu bisa mencobanya."Wajah anggun Yuna menampilkan senyuman sinis, "Kenapa kamu pikir aku nggak pernah mencobanya? Bagaimana jika aku memang baru saja kehilangan 2000CC darah? Apa kamu masih mau memintaku mendonorkan darah untuknya?""Yuna, jangan membuat keributan tanpa alasan. Volume darah maksimum selama menstruasi hanya sekitar 60CC. Carilah alasan yang lebih masuk akal!"Yuna tersenyum pahit.Meskipun Yuna menjelaskannya dengan gamblang, Wano tetap takkan percaya.Bahkan, jika memang Wano peduli padanya, dia pasti akan bertanya lebih lanjut.Meskipun Wano hanya sedikit mengenalnya, seharusnya dia tahu bahwa Yuna bukanlah orang yang tak menghiraukan keselamatan orang lain.Ini adalah perbedaan antara mencintai dan tidak mencintai.Satu luka kecil yang didapat Qirana saja sudah cukup membuatnya begitu panik.Padahal, tanpa dia sadari, Yuna telah melalui operasi kuret yang membahayakan.Saat Yuna
Baca selengkapnya
Bab 0007
Yuna membuka matanya dan mendapati sosok yang dia kenal.Dia merasa seperti mendapatkan harapan baru.Dia menggenggam erat kemeja pria itu, dengan lirih berkata, "Kak, tolong bawa aku pergi dari sini."Dia tidak ingin Wano melihatnya dalam keadaan yang begitu berantakan.Dia tidak ingin dikasihani olehnya.Dia tidak menginginkan apa-apa lagi, hanya ingin segera pergi dari sini.Xena Yuliadi menatapnya dengan sedikit khawatir, "Bagaimana kamu bisa pulang dengan kondisi begini? Aku mengantarmu ke dokter.""Nggak usah, kak! Aku hanya lemas karena barusan donor darah. Tolong antarkan aku pulang saja."Tatapan lembut Xena memancarkan rasa khawatir yang mendalam.Dia membungkuk dan menggendong Yuna.Dia berbisik dengan lembut, "Jangan takut, aku akan membawamu pergi dari sini."Saat Wano mengejarnya keluar, dia melihat seorang pria menggendong Yuna masuk ke dalam mobil.Pria itu menatapnya dengan penuh rasa iba dan khawatir yang mendalam.Wano sangat marah sampai mengepalkan tangannya erat-
Baca selengkapnya
Bab 0008
Suara Qirana terdengar sangat keras hingga Yuna mendengarnya dengan jelas.Dia juga mendengar kata-kata Wano yang begitu menyayat hati.Yuna merasa tujuh tahun cintanya yang mendalam telah sia-sia.Dia menatap Wano dengan dingin, "Aku hanya meminta Listi untuk menyalin rekamannya, nggak menyuruhnya menghapus."Wano memandangnya datar, "Saksi dan bukti sudah ada, kamu masih beralasan?"Yuna tersenyum getir.Mengapa dia harus memberikan penjelasan padanya?Apakah dia masih berharap Wano akan percaya padanya?Wano selalu berdiri di pihak Qirana tanpa syarat, dalam setiap masalah yang melibatkan Qirana.Yuna sedikit menggigit bibirnya, berusaha sekuat tenaga untuk menjaga emosinya tetap stabil."Karena begitu, mari kita melakukan penyelidikan secara resmi. Aku nggak akan mengakui hal-hal yang nggak kulakukan. Walaupun harus mengorbankan seluruh Keluarga Qalif, aku juga akan membersihkan nama baikku."Yuna biasanya selalu bersikap lembut dan anggun. Dia juga sosok berperilaku baik dan patuh
Baca selengkapnya
Bab 0009
"Apa maksud Nenek? Apa nenek yang sengaja merencanakan pertemuanku dengan Wano saat itu?"Nuria bergumam dengan acuh tak acuh."Jika nggak, apa kamu pikir kejadian waktu itu memang aksi heroik dari Wano? Seharusnya kamu pikir pakai otakmu. Bagaimana bisa Wano yang memiliki status seperti itu bisa muncul di gang terpencil?""Jika bukan karena aku dan kakakmu yang menyiapkan jebakan untuk menipunya, dari mana datangnya kehidupan nyamanmu selama tiga tahun ini.""Namun, kamu malah dengan lancangnya ingin mendapat status resmi sebagai Nyonya Lasegaf.""Kamu bahkan nggak pantas memimpikannya. Dengan status ibumu yang memalukan, nggak mungkin ada keluarga terhormat di seluruh Kota Burma yang mau menjadikanmu menantu.""Kamu harus kembali ke sisi Wano, nggak peduli apa pun yang terjadi. Kalau nggak, aku akan membongkar semua kedok ibumu."Nuria berbicara sambil mengatupkan giginya.Seolah-olah dirinya tak memiliki ikatan darah dengan Yuna sama sekali.Darah dari dahi Yuna mengalir ke pipi dan
Baca selengkapnya
Bab 0010
Yuna langsung menjawabnya tanpa pikir panjang, "Aku bisa memberikan semuanya, kecuali hal ini."Wano mencubit dagunya sambil terkekeh, "Tapi aku hanya menginginkan hal ini.""Wano, meskipun kamu menganggapku mendekatimu dengan tujuan tertentu, tapi selama tiga tahun ini aku telah merawatmu dengan baik. Aku nggak berutang apa pun kepadamu, jadi kamu nggak punya alasan untuk menghalangi kepergianku."Wano melihat mata tegar Yuna dan bibir mungil yang terus mengoceh itu.Lekuk tubuh Yuna juga tak luput dari pandangannya.Semua itu membuat jakunnya tak bisa diam.Dia memeluk Yuna ke dalam pangkuannya, lalu menyandarkan dagunya ke pundak Yuna sambil berkata dengan serak, "Kalau begitu, jelaskan bagaimana caramu merawatku selama ini?"Suara magnetisnya yang dalam membuat kulit kepala Yuna tergelitik. Tangan besarnya kini mulai meraba-raba ke dalam pakaian Yuna.Yuna ingin melepaskan diri, tetapi Wano mendekapnya semakin erat.Dalam keputusasaan, dia menundukkan kepalanya dan menggigit bahu W
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status