Semua Bab Wedding Chaos: Bab 131 - Bab 140
148 Bab
131. (Bukan) Pemilik Hati
“Apa selama kita menikah kamu pernah merasa bahagia hidup bersamaku?” tanya Alan setengah mencicit.“Selama aku hidup bersamamu, aku tidak pernah bahagia!”“A—apa?”Alan tidak mempercayai indera pendengarannya sekarang, ia yakin bisikan nyaris tak terdengar itu seharusnya ‘aku bahagia hidup denganmu, Mas’ bukan justru sebaliknya.“Jangan bohong, Salsa. Jangan bohong!” teriak Alan sambil mengacak rambutnya dengan kasar. Alan kemudian turun ke lantai mengambil tempat di samping Salsabila di lantai. “Aku aku akui selama tiga tahun pernikahan aku tidak pernah berlaku baik padamu. Tetapi beberapa bulan terakhir sampai sekarang aku mencintaimu dan kamu pun juga mencintaiku. Jadi kenapa harus berbohong, Sa?”“Aku berbohong tentang hal itu, Mas! Tetapi sebenarnya aku tidak pernah mencintai apalagi menginginkan kamu, Mas.”Alan berdiri dari tempatnya setelah mendengar penuturan yang dikatakan oleh Salsabila yang begitu menyakitkan itu. Se
Baca selengkapnya
132. Mari Berpisah
Selepas peristiwa pada malam di mana Alan meniduri Salsabila selagi hubungan mereka yang sudah di ujung tanduk, membuat hubungan mereka tidak lagi membaik. Penolakan yang ditunjukkan oleh Salsabila membuat Alan merasa seperti pendosa, dia terlihat seorang pemerkosa yang memaksakan kehendak, bahka setelah selesai, tanpa kata dia meninggalkan kamar itu dan Salsabila.Alan merasa sangat hancur, dia tidak bisa berlama-lama satu ruangan dengan perempuan yang sekali lagi dia hancurkan dengan perlakuannya. Wanita itu memang tidak menangis, tidak juga menunjukkan kemarahan, tetapi lebih ke datar. Wanita itu benar-benar tidak punya perasaan lagi terhadapnya, benar-benar ingin mengakhiri pernikahan mereka.Selama beberapa hari ini, Alan mencoba menenangkan diri, menjauh dari Salsabila. Tepat lima hari, Alan kembali ke rumah dia harus menyelesaikan segalanya. Dia tidak bisa bersembunyi terlalu lama dan semakin memperkeruh suasana.Sudah cukup dia berpikir dengan mat
Baca selengkapnya
133. Wanita Langka
Esok harinya setelah percakapan terakhirnya dengan Alan, gugatan perceraian langsung didaftarkan Salsabila ke pengadilan. Alasan yang diuraikan sebagai landasan gugatan adalah gambaran sebenar-benarnya keadaan rumah tangga mereka. Tidak ada Salsabila tutup-tutupi atau sengaja dia simpan untuk melindungi nama Alan.Salsabila mengungkap semuanya. Tentang tuduhan perselingkuhan Alan dari awal-awal pernikahan mereka sampai di pernikahan mereka yang sudah berjalan tiga tahun lebih ini. Semua itu juga tidak pernah disangkal Alan dan seakan membenarkan semuanya, yang semakin diyakini oleh Salsabila kalau Alan memang masih berhubungan dengan Meira sampai sekarang dan tentu saja membenarkan tentang kecurigaannya terhadap kehamilan Meira. Tetapi tentu saja itu tidak dimasukkan ke dalam alasan perceraian, Salsabila rasa itu tidak perlu. Perselingkuhan Alan adalah sebuah alasan yang sangat fatal, apalagi kalau sudah berjalan selama tiga tahun, sangat lama bukan.Saat
Baca selengkapnya
134. Paragraf Akhir
“Untuk urusan cinta, aku tidak akan bersikap antipati seperti beberapa orang yang mengklaim diri mereka trauma lalu takut berhubungan setelah gagal. No, menurutku itu berlebihan dan aku tidak akan seperti mereka.”Salsabila masih asyik berceloteh yang begitu terdengar ringan, percaya diri, dan tegas itu masih menyapa telinga Alexa untuk terus mendengarnya. Detik itu juga, Alexa menajamkan semua inderanya. Mendeteksi, barangkali ada yang tidak sinkron dari pengakuan dan ekspresi Salsabila. Tetapi lima menit berselang, tidak ada kejanggalan yang Alexa tangkap kecuali kejujuran. Sejak tadi wanita itu berceloteh melontarkan sebuah kejujuran.Mereka berdua memang masih berada di restoran sedang makan siang, sambil mengobrol. Dan tentu saja Salsabila yang kali ini masih mengambil alih obrolan dan Alexa hanya menjadi pendengar yang baik. Berbanding terbalik dari yang biasanya, Salsabila hanya pasif dan lebih diam. Tetapi sekarang wanita itu sangat cerewet, dan p
Baca selengkapnya
135. Kenyataan Baru
Sehari sebelum sidang perceraian digelar, bunda Fani datang berkunjung, seperti Alexa, Salsabila juga memintanya datang sebagai saksi di sidang perceraian mereka nanti. Wanita pemilik panti asuhan yang sudah dianggap sebagai orang tua sendiri oleh Salsabila, orang yang telah merawatnya dari kecil sampai dewasa tanpa kenal pamrih itu setuju untuk datang.Katanya juga ingin menjalin silaturahmi bersama orang tua Alan, calon mantan mertuanya. Sekalian juga ingin melihat anak-anak kembar Salsabila dan Alan, yaitu Edward dan Erland.Di sinilah Salsabila sekarang, di restoran hotel tempat bunda Fani menginap. Sejak tiba di Surabaya, Salsabila membawanya ke rumah orang tua Alan, seperti rencananya yaitu ingin mempererat kembali jalinan kekeluargaan serta menemui si kembar. Karena ramai, Salsabila belum mengobrol banyak dengan orang yang dianggapnya orang tua itu. Oleh sebabnya, Salsabila meminta bertemu di restoran hotel supaya tidak merepotkan bunda Fani kalau bertemu di
Baca selengkapnya
136. Sisi Rapuh
Akhirnya, penantiannya selama ini akhirnya terwujud juga. Segala yang direncanakan berjalan lancar. Hari ini waktunya. Salsabila menyebutnya sebagai hari pembebasan dari jeratan pernikahan yang memenjarakannya selama ini. Merdeka dan bebas dari pengalaman buram yang menggumpal-gumpal memenuhi ruang pikir, luka-luka cabik akibat kebohongan, salah paham tak berujung, dan sakit hati tak berkesudahan.Tepat hari ini, semua luka Salsabila lepas, semua tangisan terhenti di sini, semua yang buruk akan dilupakan dan segala yang dilaluinya di masa lalu hanya akan menjadi kenangan, sebuah kenangan buruk yang suatu saat nanti akan dikenang tetapi tidak akan pernah berpikir untuk kembali mengalaminya. Cukup satu kali dia merasakan sesuatu yang buruk itu, kedepannya ia akan lebih berhati-hati menjatuhkan pilihan. Hari ini juga Salsabila resmi menyebut pernikahannya dengan Alan masa lalu. Meletakkannya pada list sejarah hidup.Bebas. Bahagia. Bergembira.Saat hakim membacakan putusan, ada kesenyapa
Baca selengkapnya
137. Resmi Berpisah
Salsabila malah terhanyut ke dalam kenangan yang terjadi kemarin. Di mana dia lepas kendali di depan mertuanya, menunjukkan sisi rapuhnya dan menagis dengan histeris. Hanya saja, setelah mendengar informasi baru tentang awal mula perjodohannya dengan Alan dari bunda Fani membuatnya sangat marah dan begitu dikecewakan. Sehingga membuatnya lepas kendali dan mengelurkan semua kegundahan di hati yang menjanggal.Tetapi pada akhirnya Salsabila yang memenangkan semuanya. Perceraian yang dinantikan resmi terjadi, Alan Putra Dirgantara bukan lagi suaminya dan Ayla Salsabila bukan lagi seorang istri.Mereka resmi berpisah. Resmi bercerai.Usai menyelesaikan beberapa prosedur akhir sidang itu, Salsabila keluar dari ruangan. Keluarganya sudah pulang beberapa menit yang lalu, mereka bergantian tentu saja memberinya ucapan selamat dan doa untuk selalu dilimpahkan kebahagiaan yang tentu saja diaminkan oleh Salsabila. Si kembar dititip di rumah dan dijaga oleh pelayan, dia tidak mungkin membawanya k
Baca selengkapnya
138. Bunda Rena
Pulang dari pengadilan, orang pertama yang didatangi oleh Salsabila adalah bunda Rena. Setelah pulang dari sidang katanya dia tiba-tiba sakit dan sekarang tengah beristirahat di dalam kamar. Setelah membuka kamar tidur bunda Rena, Salsabila mendapati bundanya itu sendirian dan tengah meringkuk di bawah selimut, melihat hal itu Salsabila sedikit memelankan langkah, takut bundanya itu terganggu dari istirahatnya. Entah kenapa dari pengadilan sampai di rumah ini, air matanya tidak pernah mau berhenti maraton di pipi putihnya apalagi ditambah melihat wajah bundanya yang biasanya bersinar kini tampak pucat.Memutuskan untuk meninggalkan Alan, selalu begitu mudah. Bisa Salsabila putuskan di detik kelima waktu berpikir. Tetapi, kalau sama keluarga Alan yang sudah lebih dari orang tua untuknya, Salsabila melemah. Sejak awal, setiap memikirkan perceraian pasti wajah-wajah dari keluarganya akan berlalu lalang di kepala, wajah-wajah yang bahagia akan berubah menjadi kecewa ketika Sals
Baca selengkapnya
139. Good Night!
Jadwal kepulangannya ke Jakarta harus Salsabila undur. Dia masih menetap di Surabaya berhubung kesehatan bunda Rena belum membaik dan dia tidak akan bisa pergi dengan tenang kalau bunda Rena masih sakit. Oleh karena itu dia tetap tinggal dan merawat mantan ibu mertuanya tersebut.Sudah dua hari bunda Rena mulai membaik, jadi Salsabila merasa tugasnya sebagai menantu sudah selesai. Saatnya dia kembali ke Jakarta dan menjemput bahagianya sendiri.Lagian, dia tidak bisa berlama-lama di rumah ini sedangkan dia bukan siapa-siapa lagi. Rasanya tidak etis tetap tinggal di rumah mertuanya padahal dia dan Alan sudah resmi bercerai. Apa kata orang-orang nantinya?Berhubung karena Alan tidak bisa mengantarnya dan berjanji akan menyambangi Jakarta dua hari lagi, makanya Salsabila meminta tolong kepada Alexa agar menjemputnya. Besok adalah keberangkatannya dan beberapa koper sudah berjejer rapi di pojok kamar. Pakaiannya yang memang tidak seberapa di sini sudah dipacki
Baca selengkapnya
140. Selamat Tinggal!
Puluhan orang lalu lalang di sekitar Salsabila. Sebagian menuju konter-konter check-in, sebagian lagi buru-buru memasuki boarding room. Raut wajah yang Salsabila lihat berbeda-beda, ada yang bersedih dan ada pula yang bahagia. Mungkin yang bersedih itu adalah orang-orang yang sedang melakukan perpisahan, sedangkan yang berbahagia tengah akan berjumpa dengan keluarga atau seseorang yang disayanginya.Meskipun begitu, segala hingar bingar yang tercipta di sekitarnya sama sekali tidak mengusik Salsabila. Perempuan itu tengah duduk di salah satu kursi tunggu, di sampingnya ada Alexa yang tengah bercanda ria dengan kedua anak kembarnya sehingga sama sekali tidak menyadari kekalutan yang dirasakan oleh Salsabila.Salsabila terus memandangi boarding pass di tangannya, tanpa sadar dia tertawa kecil tanpa tahu apa yang sebenarnya lucu hingga patut ditertawakan.Apakah, karena hari ini adalah waktunya?Tiga tahun pernikahannya selesai dengan cara seperti in
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status