Semua yang diawali dengan terburu-buru pasti akan berakhir buruk. Begitupun yang terjadi dalam pernikahan yang dilakoni oleh Alan dan Salsabila. Pernikahan tanpa visi misi membuatnya sulit untuk mempertahankan pernikahan keduanya. Bukan cuma mengenai balas budi, tetapi juga sebagai anak yang sudah habis masa bebasnya. Ketika keduanya memilih tinggal bersama dalam ikatan pernikahan, semuanya hambar karena mereka hanya hidup sekedar bersama. Pertanyaannya, apakah harus diteruskan atau tetap dibiarkan? Hancur dengan sendirinya.
Lihat lebih banyakSiang ini, Salsabila sadar dari kelakuan buruknya tadi yang membuat rumah dan seisinya gaduh. Ayah, Bunda, bahkan Alexa sepanjang hari ini khawatir kepadanya dan untuk Alan … pria itu belum ada kabar sampai sekarang. Tidak menelepon ataupun memberi kabar sekalipun, pria itu sepertinya sedang bersenang-senang dengan Meira sampai melupakan dirinya, mengingat hal itu Salsabila kembali bersedih.Salsabila sebenarnya tidak pernah mencoba menghubungi nomor Alan satu kali pun, tetapi dia sempat mencuri dengar dari Alexa yang memberitahu bundanya bahwa sampai sekarang Alan masih belum bisa dihubungi, dan Salsabila tidak ingin mencari, biarkan pria itu bahagia dengan pilihannya sendiri."Maafin Salsa, Ayah, Bunda …." Salsabila kali ini sedang bersimpuh di lantai, menghadap ayah dan bunda, meminta maaf dengan tulus. "Maafin kurang ajar Salsa pagi ini. Karena Salsa benar-benar ingin melakukan ini—hancurin apapun yang berhubungan dengan Alan, anak kesayangan kalian."
PRANG!Bunyi pecahan kaca berulang kali mengusik tidur Bunda Rena dan Ayah Dirgantara dari tidurnya. Suami istri itu kemudian terperanjat dari tidurnya. Dengan panik, Bunda Rena melompat dari ranjang dan berlari keluar disusul oleh suaminya yang juga ikut berlari menyusul untuk mencari sumber suara berisik itu berasal. Kedua suami istri mencari sumber suara ribut itu berasal, yang ia tebak berasal dari ruang keluarga di lantai bawah.Suasana masih gelap, belum pagi sepenuhnya. Meskipun ruangan masih tertutupi gorden, namun bias cahaya mulai mengintip dari jendela membuat ruangan itu terlihat remang-remang. Semakin menambah suasana bersedih yang Salsabila rasakan pagi ini.“Salsa?” panggil Bunda Rena saat sudah sampai di dekat ruang keluarga dan melihat penggung menantunya yang sedang menginjak-injak sebuah bingkai foto.Berbalik, Salsabila tersenyum, sebuah senyuman yang sama persis yang ditampakan semalam. Senyuman lebar namun terlihat begitu men
Alan pergi ....Alan tidak menuruti Salsabila ....Alan melanggar janjinya untuk tidak berhubungan lagi dengan Meira ....Alan sudah mengkhianati Salsabila lagi dan lagi ....Salsabila hanya bisa menatap kepergian Alan dengan kehilangan yang begitu mendalam, ia tidak menyangka Alan akan meninggalkannya dan mendatangi mantan kekasihnya, Meira. Sesaat setelah kesadarannya kembali, Salsabila mengusap wajah. Tatapannya nanar, kekecewaan memenuhi sudut hatinya. Langkahnya gamang dan menuntunnya ke kamarnya dengan Alan berada.Kamar itu masih sama seperti sebelum ia tinggalkan, masih ramai dengan berbagai pernak-pernik khas ulang tahun, foto-foto kebahagiaannya yang terpasang di dinding seakan menertawainya, kebahagiaan yang terlihat di foto tersebut semuanya semu. Berisi kepura-puraan, dan baru malam ini terjawab segalanya. Alan tidak pernah mencintainya, Alan hanya bertahan pasti itu karena anaknya, kalau anak mereka tidak ada mungkin Alan su
Suara deru mobil Alan sudah terdengar di pekarangan rumah yang menandakan kalau suaminya itu sudah pulang. Salsabila tersenyum senang, karena setelah menunggu sampai pukul satu dini hari akhirnya Alan pulang juga, sebenarnya ayah lebih dulu pulang dan sebelumnya memberitahunya kalau Alan memang sibuk di kantor hari ini. Salsabila memakluminya.Ayah tidak ikut untuk merayakan ulang tahun Alan malam ini, setelah pulang dari kantor ayah tiba-tiba pusing dan sejak tadi sudah beristirahat di kamar, ayah terlihat merasa bersalah, tetapi Salsabila sudah berusaha menghibur ayah Dirgantara dan memintanya untuk beristirahat. Sebelum tertidur ayah Dirgantara sudah berjanji pada Salsabila besok pasti akan ikut merayakan ulang tahun Alan dan berjanji untuk sembuh, Salsabila hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.“Mas Alan, sudah pulang. Bunda dan Alexa bersembunyi di kamar masing-masing, ya.” Salsabila meminta kepada Bunda dan Alexa untuk segera melakukan rencana yang mereka
Pagi sekali Alan sudah berangkat kerja bersama Ayah, sebenarnya ada kesengajaan yang bermain di dalamnya. Salsabila, Ayah, Bunda dan Alexa, mereka sengaja berkomplot untuk menyukseskan ulang tahun Alan. Mereka punya porsi masing-masing, Ayah membuat Alan sibuk di kantor sehingga sudah pasti akan pulang tengah malam tepat pergantian umur Alan dimulai dan disitulah mereka akan memberikannya surprise, Bunda membantu Salsabila membuat cake, sebenarnya mudah saja membeli cake yang sudah dipastikan enak dan cantik, tetapi Salsabila berinisiatif untuk membuatkan cake ulang tahun Alan untuk pertama kalinya, sedangkan Alexa membantu Salsabila mendekor kamar mereka agar menjadi cantik.Rencananya malam ini Salsabila akan memberi surprise kepada Alan khusus bersama orang tua di rumah, sedangkan esok harinya mereka akan mengadakan pesta barbeque bersama para kolega-kolega bisnis yang sudah di undang, tidak lupa sahabat-sahabat Alan yang akan menyempatkan diri untuk datang dan terbang d
Kalau saja tidak melihat kegembiraan di wajah Salsabila, susah jelas Alan telah melupakan ide berfoto itu. Tiba-tiba saja Salsabila memintanya bersiap-siap siang itu dan tidak lama kemudian Alexa dan para crew yang Salsabila maksud sebelumnya sebagai fotografer datang ke rumahnya yang katanya baru saja mendarat dari Jakarta. Mereka kompak memaksa Alan untuk segera bersiap, bahkan yang menyediakan kostum mereka adalah Alexa tentu saja.Alan tidak pandai berekspresi, terlihat begitu kaku. Tetapi berbeda dengan foto prewedding mereka dulu, yang berfoto asal-asalan dan berpikir asal jadi saja, kini Salsabila lebih banyak mengarahkan Alan untuk melakukan sesuai instruksi dari Alexa. Dan ternyata berekspresi di sekitar Salsabila jauh lebih mudah, ternyata bekerjasama dengan istri sendiri akan menyenangkan."Kamu ganteng banget, Sayang," bisik Salsabila di telinga Alan dengan nada menggoda."Jangan gombal, Sa. Nanti konsentrasiku jadi rusak," balas Alan, lalu men
Tidak pernah Salsabila sangka ternyata majalah Alexa menuai keberhasilan, majalah belum terbit, tetapi foto-fotonya bahkan menjadi viral di media sosial dan dielu-elukan banyak orang. Alexa bahkan tidak henti-hentinya mengucapkan banyak terima kasih padanya karena atas bantuannya, pemotretan itu bisa sukses.Perjuangan mereka memang bekerja sama untuk menyukseskan project mereka memang patut diacungi jempol. Para crew saling bekerjasama termasuk Salsabila juga, serta Alexa yang mencetuskan banyak ide-ide kreatif. Para crew bahkan memuji kehebatan Salsabila yang sama sekali tidak ada pengalaman di dunia modeling, tetapi terlihat sudah ahli."Saya jarang melihat wanita hamil tua yang masih kuat diajak pemotretan seperti Mbak Salsa ini," ujar salah satu fotografer mereka siang itu.Bohong sebenarnya kalau Salsabila mengatakan baik-baik saja. Kehamilan besar ini membuat Salsabila tidak bisa banyak bergerak dengan bebas, rasanya engap juga meskipun hanya melaku
Kedatangan Salsabila sama sekali tidak disangka-sangka oleh Alan, pasalnya sejak melakukan video call, Salsabila berhenti menghubunginya ataupun tidak pernah membalas pesan-pesan yang dikirimnya. Alan bahkan sudah frustasi, apalagi Dimas dan Alexa berkomplotan dengan Salsabila mengerjainya, mereka semua sukses membuat Alan hampir gila, dan kalau bukan kesibukannya sudah dipastikan ia terbang saat itu juga ke Jakarta untuk mencari keberadaan istrinya.Namun tidak disangka, saat Alan pulang malam itu dengan kepenatan yang mendera, serta rasa pusing di kepala karena Salsabila yang tak kunjung bisa dihubungi. Ternyata wanita itu sudah berada di dalam kamar, tengah tersenyum lebar ke arahnya sambil merentangkan kedua tangannya.Alan beberapa detik dilanda rasa tidak percaya, serasa kakinya terpaku di atas lantai dan sama sekali tidak bisa bergerak saking kagetnya mendapati Salsabila sudah ada di rumah ini dan tentu saja baik-baik saja."Mas, kenapa hanya berdia
Hanya berjauhan selama beberapa jam saja dengan Salsabila sudah membuat Alan sangat merindukannya. Sepanjang hari ini Alan tidak fokus dengan pekerjaannya karena pikirannya terus teralihkan pada Salsabila yang sekarang berada di Jakarta sedang melakukan photoshoot untuk majalah Alexa yang khusus ibu hamil.Hari ini entah sudah berapa kalinya ia mengirimkan pesan chat untuk Salsabila yang berisi rasa rindunya yang menggebu-gebu. Setelah makan siang pun Alan tidak lupa melakukan video call bersama Salsabila, terlihat gurat kelelahan dari wajah cantik istrinya itu, tetapi setiap Alan tanya, wanita itu terus mengatakan baik-baik saja dan membuat dirinya memang terlihat sedang baik-baik saja di sana. Mungkin Salsabila sengaja agar Alan tidak nekat terbang sekarang juga ke Jakarta dan membawa Salsabila kembali pulang ke Surabaya. Apalagi Salsabila sangat menyadari kenekatan suaminya tersebut."Aku baik-baik saja, Mas. Kedua anak kamu ini bisa diajak bekerjasama hari ini,
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.