"Jangan salah paham, aku hanya sudah bosan dengan mobil ini. Rasa penasaranku sudah terbayar. Ini kuncinya," ujar Lara sembari memberikan kunci mobil secara paksa ke tangan Prasetya. "Tapi maaf, surat-suratnya tertinggal di rumah. Aku akan memberikannya padamu sesegera mungkin," lanjutnya sembari tersenyum. Lara tak ingin Prasetya menaruh rasa curiga.Prasetya terdiam, sebelum mengambil napas panjang dan menerima kunci itu dengan lapang dada. "Baiklah, hubungi aku jika kamu ingin menggunakan mobilnya lagi." Prasetya mengulurkan tangan hendak mengusap lembut kepala Lara. Namun Lara dengan cepat menghindar, membuat Prasetya kembali menarik tangannya dengan perasaan kecewa."Aku masih ada urusan penting. Aku pamit pulang dulu." Lara hendak pergi, namun tangan Prasetya menahannya. "Tunggu, biar aku antar," tawarnya.Lara diam dengan ekspresi ragu seolah tengah berpikir. Sadar akan keraguan itu, Prasetya dengan cepat berkata, "hanya sampai di depan rumah. Aku tidak akan ikut turun. Aku jan
Last Updated : 2025-08-03 Read more