Semua Bab Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan: Bab 131 - Bab 140
162 Bab
S2-Zaviya Yang Salah
“Gara-gara aku digendong kak Ghaza ke kamar mandi tadi sore waktu mau pipis.” Zaviya mengakui dosanya.“Kamu denger ultimatum aku ke Ghaza, kan? Aku enggak suka kamu disentuh sama dia dan kamu malah minta disentuh.”Meskipun Svarga mengucapkannya dengan nada rendah tapi sungguh menohok hati Zaviya hingga terasa sekali perihnya.“Tapi aku enggak minta disentuh, mama Kejora yang minta tolong kak Ghaza gendong aku ke kamar mandi karena khawatir kaki aku sakit kalau dipake lari ke kamar mandi.” Zaviya menyanggah, nada suaranya masih rendah.“Makanya nanti lagi kalau udah kerasa mau pipis langsung ke kamar mandi jangan ditahan-tahan jadi enggak perlu lari-lari, kan!” Svarga memberikan sedikit penekanan membuat Zaviya terdiam.Zaviya tidak bisa mendebat Svarga karena ucapan pria itu ada benarnya dan dia tahu percis Svarga cemburu kepada Ghazanvar tapi masih bersedia disentuh pria itu.Fix, seratus persen Zaviya yang salah di sini. Zaviya harus mengakuinya meski sulit.Svarga tidak pe
Baca selengkapnya
S2-32 Maaf
“Kita makan malam dulu ya, Svarga … aku lapar.” Gladys lantas meminta driver mengantar mereka ke sebuah restoran yang menjadi pilihannya setelah bertanya pada Google.“Kamu saja ya, aku harus pulang … aku baru saja bilang sama mama kalau sebentar lagi aku akan sampai di rumah sakit.” Gladys berdecak lidah kesal. “Kita sudah sampai Jakarta … makan malam tidak akan lama … kamu bisa langsung pergi setelah makan malam.” Gladys membujuk.“Kamu saja.” Svarga tidak bisa dipengaruhi.“Kamu berubah Svarga, setelah menikah logika kamu entah ke mana perginya … kamu terlalu menuruti keinginan istri kamu … lama-lama istri kamu bisa membangkang.” Gladys jadi sewot karena ajakannya ditolak tegas oleh Svarga.Zaviya memang selalu menuntut, pernah juga membangkang dan selama keinginannya tidak berlebihan—pasti akan Svarga ikuti.Apalagi sekarang Zaviya sedang terbaring di rumah sakit, sudah kewajiban Svarga sebagai seorang suami untuk menemaninya.“Kamu dengar tidak apa yang aku katakan tadi?” Gladys
Baca selengkapnya
S2-33 Permintaan Maaf
Setelah tadi malam Svarga melakukan permintaan maaf dengan cara mengajak Zaviya bercinta tapi hanya dia sendiri saja yang sampai pada puncak kenikmatan—pagi ini Svarga tampak biasa saja seolah kemarin dia tidak pulang larut dan membuat Zaviya ketakutan selama berjam-jam sendirian di kamar yang luas itu.Tidak ada tanda-tanda Svarga akan mengeluarkan kalimat permemintaan maaf dan sikapnya juga dingin seperti biasa.Ajakan bercinta tadi malam bagi Zaviya tidak ada artinya karena dia tidak mendapatkan pelepasan dan harus segera di ulang.Meski begitu Zaviya masih kesal karena kata maaf belum tercetus dari bibir Svarga.Jadi pagi ini ketika Zaviya bangun dalam pelukan Svarga, lalu Svarga membantunya melakukan urusan di kamar mandi termasuk membersihkan tubuh dan gantian pria itu juga mandi hingga sekarang mereka sudah dalam keadaan segar dan Svarga telah memakai pakaian kerja siap untuk pergi ke kantor—Zaviya masih belum mau bicara dengan Svarga.Sementara Svarga memang tidak banyak bicar
Baca selengkapnya
S2-Tidak Cukup
“Pagiiii.” Mama Kejora datang dengan semangat dan riang gembira seperti biasa.Beliau tidak tahu kalau anaknya membiarkan Zaviya menunggu cukup lama tadi malam, mungkin kalau beliau tahu—mama Kejora akan menjitak kepala putranya itu.“Eeeh … ada mbak Natalia, apa kabar Mbak?” Mama memeluk kemudian mengecup pipi kiri dan kanan bude dengan hangat dan ramah.“Baik … kamu sekeluarga baik juga ‘kan?” Bude membalas basa-basi. Langkah mereka berdua tertuju ke area sofa sedangkan Svarga, Argo dan Zaviya jadi terlibat canggung.Mama Kejora dan bude melanjutkan obrolan ringannya sampai akhirnya mama teringat akan putranya yang harus pergi bekerja.“Svarga … kamu pergi aja ke kantor, biar Zaviya sama mama sama bude juga.” Dengan santai dan polosnya mama Kejora berkata demikian.“Svarga Work From Home, Ma …,” putus Svarga yang tidak akan meninggalkan Zaviya bersama Argo barang sedetik pun.Svarga seperti tidak percaya diri kalau kasih sayang yang diberikannya kepada Zaviya tidak cukup jadi selalu
Baca selengkapnya
S2-34 Segala Cara
“Sebentar, aku jawab telepon dulu.” Svarga melepaskan pelukannya.“Jawab di sini, di depan aku,” pinta Zaviya masih dengan nada rendah.Svarga menatap Zaviya lekat, dia tidak mungkin menjawab panggilan dari Gladys di depan Zaviya, nanti akan ketauan kalau Gladys sudah di Jakarta dan dia sering bertemu dengan sahabatnya itu.“Ayo jawab sekarang di depan aku!” Nada suara Zaviya meninggi bersama sorot matanya yang tajam.“Zaviya!” Svarga berseru memperingati kalau dia tidak suka dengan sikap posesif Zaviya.Pria itu sudah berdiri di sisi ranjang Zaviya sekarang.“Kenapa? Apa yang kamu sembunyikan?” Zaviya terlihat murka.Svarga mengetatkan rahangnya, dia mengangkat tangan yang menggenggam ponsel kemudian menggeser icon gagang telepon berwarna hijau.“Hallo!” Svarga menjawab panggilan telepon dari Gladys sambil menatap Zaviya tajam.“Svarga … menurut kamu—“ Kalimat Gladys terjeda.“Gladys, ini sudah malam dan aku sedang di rumah sakit … bisa kita bicara nanti?” Sambar Svarga dingin.“Oh …
Baca selengkapnya
S2-Telah Mencintai
Zaviya tidak ingin Gladys menggunakan segala cara untuk mendapatkan Svarga, membuat Svarga jatuh cinta kepadanya.Dia hanya ingin melindungi rumah tangganya dari badai yang mungkin akan diciptakan Gladys.Dan karena dia juga mencintai Svarga, dia tidak ingin Svarga sangat dekat dengan perempuan manapun meskipun katanya perempuan itu adalah sahabatnya.*** “Svarga, gendong aja Zaviyanya,” titah mama Kejora saat mereka sudah turun dari mobil yang terparkir di basement karena akan mencapai lift yang akan membawa mereka ke unit apartemen Svarga.Svarga memberikan koper kepada asisten rumah tangga yang menjemput ke basement kemudian mendekat pada Zaviya untuk menggendongnya.Tidak ada penolakan, Zaviya juga menunjukkan ekspresi biasa saja agar mama Kejora tidak curiga.“Nanti kamu ke kantor lagi enggak?” Mama Kejora bertanya setelah mereka masuk ke dalam lift.“Enggak Ma, nanggung.” Svarga menjawab.“Bagus kalau gitu, Mama bisa pulang sore ini ya … kebetulan om Kama mau ke Jerman … ada ur
Baca selengkapnya
S2-35 Perhatian
Svarga merasa harus menghubungi Gladys kembali setelah setelah beberapa hari lalu sambungan telepon mereka diputus sepihak olehnya.Dia yang telah menawarkan bantuan kepada Gladys untuk membangun perusahaan di sini maka dia harus bertanggung jawab menepati ucapannya.“Hallo?” Panggilan telepon Svarga langsung dijawab oleh Gladys.“Ya, Hallo … Gladys?” “Iya, ada apa?” Gladys menyahut ketus.“Apa yang ingin kamu bicarakan kemarin? Maaf, kemarin aku tidak bisa bicara … ada Zaviya di sampingku dan aku masih belum memberitahunya tentang kamu karena dia selalu emosional bila membicarakan tentangmu.” Svarga berkata jujur, secara tidak langsung dia sedang mencurahkan isi hatinya kepada sang sahabat agar mengerti kondisi yang terjadi dalam rumah tangganya.“Kamu sudah tanya padanya, kenapa dia sampai emosional setiap membicarakanku?” Nada suara Gladys terdengar meledek.Svarga jadi tahu kalau Gladys kesal mendengar kalau Zaviya tidak menyukainya dan dia memaklumi.“Katanya kamu menyukaiku dal
Baca selengkapnya
S2-Svarga Bohong Lagi
“Zaviya!” Suara Reyshaka membuat Zaviya memasukan ponselnya ke dalam tas, lupa menanggapi pesan Svarga yang terakhir.“Mas Rey!” Zaviya bangkit dari lantai berdebu.“Svarga udah ngijinin kamu ke luar rumah?” Ryshaka sepertinya tidak percaya kalau Svarga sampai tega mengijinkan Zaviya keluar rumah di saat kaki Zaviya masih dalam pantauan dokter.“Aku maksa, makanya diijinin … tapi aku besok enggak boleh ke sini jadi sekarang harus tuntas … ayo kita ke belakang, aku mau nunjukin sesuatu.”Zaviya menarik tangan Reyshaka menuju bagian belakang bangunan.Ternyata banyak sekali yang harus di perbaiki, Reyshaka tidak membantah atau memberikan alasan karena memang dia juga tidak puas dengan hasilnya.Reyshaka mengaku salah kalau selama Zaviya di rumah sakit, dia tidak sempat mengecek proyek tersebut karena tengah disibukan dengan proyek yang lebih besar.Saat itu juga Reyshaka memberikan instruksi langsung kepada kepala proyek untuk melakukan perombakan sedikit dan menambahkan apa yang kurang
Baca selengkapnya
S2-36 Tertangkap Basah
“Mas Rey, perkenalkan ini Gladys … sahabatku yang dari Jerman yang ingin membangun perusahaan di sini.” Svarga memperkenalkan Gladys kepada Reyshaka alih-alih menenangkan Zaviya yang raut wajahnya seolah ingin memakan pria itu hidup-hidup.Gladys bangkit dari kursi, mengulurkan tangan ke depan Reyshaka seraya tersenyum ramah.“Saya Gladys.” Dia memperkenalkan diri.“Saya Reyshaka, kakaknya Zaviya … Beberapa waktu lalu Svarga pernah menceritakan tentang Anda, Svarga ingin saya yang membangun atau merenovasi gedung kantor Anda di Jakarta,” ujar Reyshaka apa adanya membuat Zaviya menoleh menatap sang kakak heran.Zaviya pernah meminta sang kakak menegur Svarga tentang hubungan suaminya itu dengan Gladys tapi kenapa Reyshaka tampak santai padahal baru saja dalam perjalanan tadi dia memberitahu Reyshaka kalau Svarga tengah meeting tapi mereka malah bertemu di sini.Ternyata Reyshaka sempat mengobrol tentang Gladys kepada Svarga karena kebetulan kecelakaan yang Zaviya alami terjadi ketika b
Baca selengkapnya
S2-Menerima
Zaviya langsung jutek, ketus dan ekspresinya berubah masam begitu masuk ke dalam mobil.Senyum hangat dan tatapan manja ketika tadi di restoran yang dia tunjukan di depan Gladys telah hilang tak berbekas.Svarga sadar dosanya cukup besar kepada Zaviya jadi dia akan berusaha sabar dalam menghadapi Zaviya yang mungkin akan mengamuk setelah mereka sampai di rumah.Perjalanan selama satu jam karena macet itu disponsori oleh hening.Bukan hening yang Svarga suka melainkan hening yang dia takuti karena bisa jadi hening itu adalah ancang-ancang Zaviya untuk mengamuk.Akhirnya mereka sampai di basement, keduanya keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam lift.Svarga yang berdiri bersandar pada dinding lift melirik Zaviya yang lebih pendek dan berdiri satu langkah di depannya.Dia bisa melihat ekspresi kekesalan di wajah Zaviya.Pintu lift terbuka dan mereka harus menyusuri lorong untuk sampai di pintu unit apartemen.Setibanya di sana, Svarga yang membukakan pintu dan meminta Zaviya masuk le
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status