All Chapters of Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan: Chapter 31 - Chapter 40
162 Chapters
Menyelesaikan Masalah
Ternyata pada saat Venus berceloteh panjang lebar di depan Altezza, jempolnya bekerja menekan-nekan layar untuk menghubungi Diana.Venus mengecilkan volume suara sambungan telepon agar tidak terdengar oleh Altezza tapi Diana masih bisa mendengar suaranya.Dan saat itu juga Diana yang kebetulan sedang bersama kekasihnya langsung menghubungi polisi untuk meringkus Altezza yang bisa dipastikan ada di apartemen Venus karena hanya tempat itu yang justru rawan mengingat Venus hanya tinggal sendiri.Suara gaduh terdengar di luar, Venus menutup telinganya rapat bersembunyi dalam pelukan Diana.Lama kemudian hening lalu terdengar suara pintu diketuk.“Yang … ini aku,” panggil Egi.Sepertinya di luar sudah tenang.“Sebentar ya, Diana meninggalkan Venus sebentar di sisi ranjang untuk membuka pintu.“Altezza udah dibawa ke kantor Polisi,” kata Egi memberitahu.Diana kembali ke dalam, dia memberitahu informasi yang didapat dari kekasih dan barulah Venus merasakan kelegaan yang teramat besar menyel
Read more
Pria Baru
Setelah mengetahui kalau Wildan tinggal di gedung apartemen yang sama, kebetulan selalu terjadi.Venus jadi sering bertemu dengan Wildan, baik pergi maupun pulang kerja.Seperti saat ini, Venus harus tersenyum saat Wildan memasuki lift.“Pagi,” sapanya membuat beberapa orang di dalam lift bingung.“Pagi Mas Wildan.” Venus menyahut lalu penumpang lift lain melirik pada Venus.Mereka semua kompak keluar dari lift di lantai basement termasuk Venus dan Wildan.“Oh ya, hari ini aku mau ketemu sama pengacaranya Altezza … apa nanti malam kita bisa ketemu untuk membahas hasil pertemuan aku ini?” Kalimat Wildan itu menghentikan gerak tangan Venus yang hendak membuka pintu mobil.“Nanti malam ya?” Venus tampak berpikir.“Kenapa? Kamu ada acara nanti malam?” Wildan yang berdiri di depan mobil Venus bergerak mendekat.“Enggak ada acara tapi besoknya ada acara hampir satu minggu, aku harus nyiapin kebutuhan untuk acara itu … tapi kita enggak lama ‘kan?”“Oh enggak, kita cuma bahas hasil pertemu
Read more
Profesional
Ternyata, meskipun Venus selalu ‘menolak’ Wildan—pria itu tetap melakukan pekerjaannya dengan baik menjadi pendamping Venus dan mengawal kasusnya dengan Altezza.Tentu saja Wildan harus melakukan itu karena Egi cukup besar membayarnya dan Egi juga bersikeras ingin membantu Venus.Jadi, dengan bujukan Diana—akhirnya Venus bersedia menerima bantuan Egi sehingga untuk kasusnya dengan Altezza, dia tidak mengeluarkan biaya sepeser pun.Malah tempo hari sewaktu bertemu Wildan di sebuah Caffe, pria itu yang mentraktir Venus makan malam.Dan setelah Wildan memberitahu pihak Altezza bahwa Venus bersedia bertemu, ditentukannya lah sebuah tanggal untuk melakukan pertemuan tersebut.Tanggal yang dipilih adalah akhir minggu di mana Venus dan Altezza libur bekerja.Dan selama satu minggu itu Venus dilanda gundah, selalu memikirkan kembali apakah keputusannya sudah benar dengan menerima tawaran Altezza untuk bertemu?Apakah dia perlu memberitahu abah tentang ini?Hingga hari jum’at, Venus belum mend
Read more
Ancaman
“Kamu enggak takut ikut sama aku? Kayanya Pengacara kamu aja enggak percaya sama kamu.” Altezza hanya menoleh sekilas karena dia harus fokus mengemudi.“Kenapa harus takut? Memangnya kamu mau nyakitin aku?” Venus mengembalikan pertanyaan tersebut membuat Altezza terkekeh.“Aku bisa aja nyakitin kamu … atau membunuh kamu mungkin ….” Kalimat Altezza menggantung.Dia sengaja menoleh sebentar untuk memperlihatkan seringai di bibirnya, menakut-nakuti Venus.“Aku tahu … karena kalau kamu mencintai aku, kamu enggak akan melakukan itu.” Venus melirih, mengalihkan tatap ke depan.Sorot matanya tampak terluka namun Altezza malah tergelak.“Aku becanda,” ralat pria itu menenangkan Venus.“Aku mau ikut kamu karena kamu janji akan lepasin aku … apapun aku lakukan agar aku bisa bebas dari kamu, Al ….” Altezza menoleh lagi, menatap Venus dari samping.Sesakit itu kah Venus sampai bersedia menaruhkan nyawa hanya untuk tidak mengenalnya lagi?Karena sesungguhnya ucapannya barusan tidak main-main, d
Read more
Liburan Singkat
Venus pikir, ajakan Diana ke Bali bersama Egi di akhir minggu dalam rangka urusan bisnis tidak membawa Wildan ikut serta juga dalam perjalanan tersebut.Diana hanya mengatakan kalau dia akan sendirian saat Egi meeting dengan klien nanti dan membutuhkan teman.Sahabat baiknya itu berjanji tidak akan membuat Venus sendirian dan memang Diana menepati janji karena bila dia bersama Egi akan ada Wildan yang menemani Venus.Venus merasa bodoh, dia merasa ditipu Diana dan Egi yang mungkin ingin menjodohkannya dengan Wildan.Tapi masa mereka tega membiarkan Venus yang perumpamaan seekor kelinci polos di umpankan kepada buaya seperti Wildan.Venus tidak bersuara semenjak memasuki mobil Egi yang menjemputnya di apartemen dan sekarang sedang dikemudikan Wildan.Egi dan Diana pindah ke kabin bagian belakang karena Wildan langsung mengambil alih kemudi mengingat dia adalah pegawai Egi meski mereka seumur.“Dan … nanti masukin beberapa klausul yang gue minta kemarin ya,” kata Egi dari kursi belakang
Read more
Cinta Dari Pria Lain
“Gimana ceritanya sampe mas Egi bilang mau datang ke rumah lo sama orang tuanya?” Venus jadi penasaran karena sebelumnya Diana mengeluh tentang Egi yang juga belum datang untuk memintanya menjadi istri pria itu kepada orang tua Diana. Diana tersenyum lebar sembari mengaduk es jeruknya menggunakan sedotan. Pipi Diana tampak memerah. Dia tersipu. “Pasti lo pikir gue yang maksa ya?” tuduhnya masih dengan sisa senyum di bibir. “Kayanya sih gitu.” Venus terus terang dengan mata memicing menatap Diana. Diana tergelak kencang. “Gue juga enggak ngerti kenapa dia tiba-tiba bilang kalau akhir minggu ini mau datang ke rumah gue sama kedua orang tuanya … dia ngomongnya pas gue lagi di jalan mau ngantor, gue angkat telepon dia lagi nyetir dan tiba-tiba aja dia ngomong gitu padahal weekend kemarinnya kita abis dari Bali dan dia enggak ngomong apapun lho … kenapa tiba-tiba Seninnya dia ngomong mau lamar gue? Padahal kalau di Bali ‘kan lebih romantis ya? Tapi dia memang enggak romantis juga sih
Read more
Bridesmaid
“Ve … jadi rencananya gue sama Egi itu mau buat persembahan untuk tamu undangan … nanti gue sama Egi mau ngedance bareng bridesmaid sama groomsmen … dan elo udah pasti jadi bridesmaid gue yang akan dipasangin sama temen atau sepupunya Egi yang jadi groomsmen… konsep ngedance-nya itu couple-an.” Diana menginformasikan dengan penuh semangat.“Okeee,” sahut Venus karena akan dia lakukan apapun itu untuk Diana.“Naaaah, sekarang kita cari gaun dulu karena nanti lo nge-dance-nya pake ballgown gitu.” Diana melanjutkan ceritanya.“Gileeeee, memang bisa?” Venus sanksi.“Harus bisa lah, bukan cuma pake ballgown tapi pake heels juga … keren enggak tuh.” Diana memang selalu memiliki ide di luar nalar dan dia yakin persembahan dance untuk para tamu undangan ini adalah idenya.“Keren sih … tapi nyiksa.” Venus berpendapat.Diana tergelak mendengarnya.“Pokoknya lo harus nyiapin fisik dan mental, kita akan latihan mulai weekend depan selama dua bulan berturut-turut setiap hari sabtu!” Diana berseru
Read more
Bertemu Kembali
Archio memberikan senyum, tanpa berkata apapun hingga langkah mereka berhenti dan duduk bersila di barisan paling belakang para bridesmaid maid dan groomsmen yang menghadap Coach dan asisten.Pria itu duduk di samping Venus yang kepalanya masih menoleh ke samping menatapnya.Venus sedang memindai wajah pria di sampingnya, memastikan kembali apakah pria tersebut adalah benar Archio Mars Byantara. Namun Archio tidak mengatakan apapun, pria itu malah mengalihkan pandangannya ke depan mendengarkan Coach memperkenalkan diri dan memberikan instruksi meski sekali-sekali menoleh ke samping melirik Venus lalu memberikan senyum teramat manis karena Venus masih saja memaku tatap padanya.“Itu yang di belakang tolong perkenalkan diri duluan … kayanya enggak denger saya bicara ya?” Sontak semua orang yang duduk di depan Venus menoleh ke belakang sementara Venus belum bergerak, masih di posisi yang sama duduk menekuk kakinya dengan kedua tangan melingkari lutut dan kepala menoleh ke samping menat
Read more
Asing
“Perasaan gue aja … atau kalian memang udah deket sebelumnya?” Diana bertanya penuh tuduhan, matanya memicing menatap Venus dan Archio yang baru saja bergabung dengan mereka di Caffe ini.“Makanya jangan pake perasaan.” Venus menimpali dengan gumaman.Dan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya di lontarkan Diana itu masih juga mendapat jawaban memuaskan dari Venus.Tapi Diana bukan pemaksa, dia hanya merotasi matanya malas membalas respon Venus.Tiga meja besar digabungkan menjadi satu agar muat menampung dua belas orang dan dari tiga kursi kosong—dua bersebelahan dan satu lagi berada di pojok di samping Fariq—Venus memilih duduk di samping Fariq.Tentu saja Archio melongo bingung, dia berdiri di belakang kursi yang hendak ia tarik untuk Venus.Padahal Archio berharap dirinya dan Venus akan duduk di kursi kosong yang bersebelahan.Netranya menatap Venus penuh penjelasan yang dibalas delikan manja oleh Venus.Archio akhirnya duduk dengan raut wajah kecewa, selang satu kursi kosong—ad
Read more
Menunggu
Venus menyimpan ponselnya di atas bantal dalam keadaan terbuka.Dia teringat janji Archio tadi siang yang akan meneleponnya tapi hingga jam sudah menyentuh pukul sembilan malam, ponselnya belum berdering juga.Tapi Venus tidak benar-benar menunggu, baguslah kalau Archio tidak menghubunginya.Mungkin Archio sedang dalam panggilan telepon dengan Wulan, bisa jadi mereka LDR.Atau mungkin sedang makan malam dengan Wulan lalu menunggu Wulan tertidur baru Archio akan meneleponnya.Eh.Tidak, tidak!Venus menggelengkan kepala, dia tidak boleh menunggu Archio.Archio milik Wulan. Venus yakin sekali kalau Archio dan Wulan sudah bahagia karena terakhir kali dirinya dan Archio melakukan komunikasi adalah Archio akan menunda pengajuan cerainya dan memilih untuk merawat Wulan.Jadi sudah dipastikan kalau Wulan akan tobat dan memperbaiki dirinya sehingga Archio kembali jatuh cinta pada wanita itu.Archio pasti masih mencintai istrinya karena tidak mungkin pria itu bersedia merawat Wulan yang tenga
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status