All Chapters of Warisan Jimat Kutukan : Chapter 151 - Chapter 160
166 Chapters
Waralaba Lutfhi
Beberapa orang mulai mendatangi rumah Lutfhi untuk meminta menjadi bagian dalam usaha bakso yang di geluti oleh Lutfhi. Mereka begitu tertarik untuk bergabung bersama dengan Lutfhi dalam berjualan bakso dengan gerobak. Beberapa orang itu begitu antusias saat di izinkan masuk ke dalam istana rumah seorang Lutfhi. Mereka begitu kagum akan megahnya rumah Lutfhi tersebut.Mereka pun begitu nyaman saat duduk di atas sofa rumah Lutfhi. Ini mungkin akan jadi pengalaman paling mengesankan bagi mereka yang baru pertama kali ke rumah Lutfhi yang luas. Sehingga mereka begitu antusias saat bertemu dengan seorang Lutfhi yang di kenal sedikit sombong tersebut.Para calon karyawan Lutfhi itu terlihat sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan Lutfhi. Sosok Lutfhi di anggap sebagai sosok pengusaha sukses yang mengawali karirnya dari titik paling rendah. Itu yang membuat mereka begitu kagum terhadap Lutfhi yang memiliki banyak kemampuan.Wajah mereka langsung berseri saat Lutfhi mulai menghampiri m
Read more
Sandi Menolak Ajakan Lukas
Sandra yang mulai rindu pada seorang Firman, meminta pada Lukas untuk mempertemukan dirinya dengan sosok ayahnya tersebut. Sandra terus merengek pada seorang Lukas untuk membawa dirinya ke rumah sakit jiwa. Dia ingin melihat bagaimana kondisi dari ayahnya saat ini. Mungkin ini akan menjadi hal yang berat bagi seorang Sandra, tapi Sandra begitu begitu rindu pada Firman yang telah berada di rumah sakit jiwa selama dua minggu terakhir ini.Lukas sebenarnya bisa saja membawa Sandra dan Sandi untuk bertemu dengan sosok Firman. Namun Lukas merasa khawatir, Firman justru akan menyakiti dua anaknya tersebut. Ini yang di khawatirkan oleh seorang Lukas. Hingga dia belum berani untuk membawa Sandra dan Sandi menuju rumah sakit jiwa.Lukas terus meyakinkan hatinya untuk berani membawa Sandra dan Sandi bertemu dengan Firman. Dia butuh keberanian lebih untuk membawa dua anak Firman itu ke rumah sakit jiwa. Tempat itu mungkin akan jadi tempat yang sedikit menakutkan bagi kedua anak Firman. Di sana a
Read more
Bangunan Lutfhi Runtuh
Angin berhembus dengan kencang. Memindahkan gumpalan awan pekat yang ada di langit. Sambaran petir satu persatu menyambangi bumi dengan begitu terangnya. Suara menggelegar satu persatu terdengar ke telinga setiap orang. Semuanya ketakutan dengan apa yang terjadi. Banyak orang yang mulai takut dengan suara petir itu.Perlahan suara hembusan angin mulai memindahkan posisi hujan. Seketika hujan deras langsung menguyur seluruh kampung Lutfhi. Tak terkecuali lokasi yang menjadi tempat bagi perumahan Lutfhi. Hujan mengguyur juga tempat itu.Hujan deras itu seketika membuat seluruh aktivitas warga terhenti dengan sendirinya. Aktivitas yang di lakukan warga di luar rumah harus terhenti dengan derasnya hujan yang turun. Belum lagi petir dan angin kencang yang mulai mengikuti hujan tersebut. Itu yang membuat semua warga akhirnya memutuskan untuk tetap berada di dalam rumah.Lutfhi dan Tini lebih memilih untuk menyantap semangkuk mie instan berdua. Mereka terlihat begitu menikmati suasana hujan
Read more
Baim Memfitnah
Hujan memang turun sudah mulai sedikit reda, tidak ada angin seperti tadi. Hanya ada rintikan yang turun dengan intensitas yang cukup banyak. Ini menjadi kesempatan bagi seorang Baim untuk memberitahu seorang Lutfhi akan bangunan rumah yang roboh di terjang oleh aliran air hujan yang turun.Terlalu beresiko bagi seorang Baim untuk pergi ke rumah Lutfhi tanpa mengunakan sebuah payung. Hingga Kinasih langsung mengambil sebuah payung berwarna hitam dengan ukuran yang besar untuk Baim gunakan.Kinasih terlihat begitu perhatian pada sosok suaminya tersebut. Dia membukakan payung besar, lalu langsung memberikan pada seorang Baim. Dia juga membuka gerbang rumahnya, sehingga Baim tidak harus repot untuk membuka gerbang rumahnya tersebut. Ini menjadi sebuah perhatian yang cukup besar bagi seorang Kinasih pada seorang Baim.Baim mulai berjalan menuju rumah Lutfhi. Dia tak mengunakan motor yang biasa di gunakan oleh Baim untuk berkunjung ke rumah Lutfhi. Dia khawatir Lutfhi akan semakin curiga p
Read more
Sebelum Menjenguk Firman
Lukas mengetuk pintu kamar seorang Sandi. Dia kembali mengajak kakak dari Sandra itu untuk bertemu dengan seorang Firman. Namun Sandi tidak bergeming sama sekali. Dia tak menyahut saat Lukas terus mengetuk pintu sambil memanggil namanya tersebut.Sandra yang sudah siap dengan pakaian rapinya. Menghampiri Lukas yang masih berada di depan pintu kamar Sandi. Dia sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan seorang Firman yang merupakan ayahnya. Sandra begitu rindu dengan Firman. Hingga Sandra harus bisa membalas kerinduan itu dengan sebuah pertemuan dengan seorang Firman.Lukas menyerah untuk mengajak seorang Sandi bertemu dengan Firman. Dia mengakhiri untuk mengetuk pintu kamar Sandi. Lukas mungkin akan pergi hanya dengan seorang Sandra, tanpa ada Sandi di samping dirinya.Lukas pun meminta Sandra untuk menunggunya di depan rumah. Sementara Lukas akan mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Sehingga dia akan tampil lebih baik lagi untuk bertemu dengan seorang Firman di rumah sakit jiwa.Lukas
Read more
Menjenguk Firman
Lukas masih melihat rasa tak percaya dari seorang Sandra terhadap Sandi. Bagaimana juga, apa yang di katakan oleh seorang Sandi pada Firman adalah perkataan yang tidak pantas. Dia mengatakan hal yang buruk terhadap Firman. Sandi merasa apa yang telah di perbuat oleh Firman tidak bisa di maafkan. Sehingga sebagai balasan dari apa yang di lakukan oleh Firman. Sandi menghardik Firman dengan perkataan yang buruk.Sandra terus memeluk tubuh Lukas selama di dalam angkutan umum. Sandra mengatakan jika dirinya takut dengan amarah yang di tunjukkan oleh Sandi. Sandi seperti tidak terkendali, hingga dia begitu mudah mengatakan hal yang buruk pada seorang Firman.Lukas terus menenangkan seorang Sandra. Dia mengatakan jika Sandi tidak marah pada seorang Firman. Sandi hanya bercanda saja, sehingga Sandra tidak harus takut. Sandra hanya perlu untuk tidak meniru apa yang Sandi lakukan. Itu saja sudah cukup bagi Sandra. Tidak harus takut dengan apa yang Sandi ucapkan. Sebab Sandi hanya bercanda saja.
Read more
Lutfhi Datang Ke Proyek
Untuk membuktikan semua ucapan dari seorang Baim adalah sebuah kebenaran. Lutfhi mencoba mendatangi proyek pembangunan perumahan yang sedang di garap oleh seorang Baim. Dia terlihat begitu penasaran dengan kinerja para pekerjanya. Mungkinkah mereka sesuai dengan apa yang di sebutkan oleh Baim. Di mana para pekerja itu lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat, serta bekerja tidak sesuai dengan ekspektasi.Lutfhi bersiap mengejutkan para pekerja dengan kedatangan dari dirinya yang secara tiba-tiba. Ini akan jadi kedatangan dari Lutfhi yang sangat tidak di sangka. Lutfhi akan membuat semua pekerja di proyek itu terkejut dengan kedatangan dari dirinya. Ini harus menjadi sebuah kejutan yang akan membuat semua pekerja menjadi panik.Tini sebenarnya ingin ikut mendampingi seorang Lutfhi untuk datang ke proyek. Tapi kali ini Lutfhi pikir Tini tidak harus ikut bersama dengan dirinya. Ini akan menjadi tugas seorang Lutfhi. Dia sendiri yang akan datang ke tempat itu, untuk memastikan s
Read more
Lutfhi Bercerita
Lutfhi membanting pintu rumah dengan begitu keras. Dia masih tidak percaya akan Baim yang telah melakukan tindakan yang kurang ajar di proyeknya. Baim benar-benar tidak bisa di percaya oleh seorang Lutfhi. Hingga Lutfhi begitu kesal pada seorang Baim yang telah berbuat curang pada dirinya.Tini yang sedang asyik bermain game online di handphone. Langsung menghampiri Lutfhi yang masih mengumpat seorang Baim di depan pintu rumahnya. Kedatangan dari seorang Tini mungkin bisa membuat Lutfhi bisa sedikit tenang lagi. Itu yang coba di lakukan oleh seorang Tini pada Baim."Kamu kenapa marah seperti itu Sayang?" tanya Tini dengan wajah herannya."Aku benar-benar benci dengan si Baim itu. Dia benar-benar tidak bisa di percaya. Dia menjual bahan-bahan yang seharusnya di gunakan untuk proyek pembangunan perumahan itu. Tapi Baim justru malah menjual barang-barang itu." jawab Lutfhi dengan nada yang begitu tinggi."Apa yang sudah aku duga. Tukang korupsi itu memang tidak bisa di percaya. Dia meman
Read more
Kinasih Memarahi Baim
Baim berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan memegangi perutnya yang di tinju dengan kerasnya oleh seorang Lutfhi. Baim berjalan dengan rasa sakit yang teramat, hingga dia terlihat begitu tak bersemangat.Kinasih berpapasan dengan Baim tepat di ruang tamu rumahnya. Dia melihat Baim yang begitu kesakitan. Kinasih sempat khawatir dengan kondisi dari Baim yang terlihat begitu lemas. Itu yang membuat Kinasih langsung membantu Baim untuk duduk di atas sofa.Baim pun duduk sambil terus memegangi bagian perutnya. Wajah panik seorang Kinasih tak pernah hilang, dia terlihat tak percaya dengan apa yang di lihat akan suaminya tersebut. Kinasih benar-benar tidak pernah melihat Baim seperti saat ini. Melihat tubuh Baim yang terlihat lunglai."Kamu kenapa Sayang?" tanya Kinasih dengan wajah paniknya."Tadi Lutfhi menonjokku saat di proyek." jawab Baim dengan sedikit kesakitan."Kenapa bisa begitu?" tanya Kinasih kembali."Lutfhi tahu aku menjual semua barang yang ada di proyeknya. Lutfhi melihat se
Read more
Haji Sholeh
Seorang miliarder tua memilih untuk pulang kampung halaman. Namanya adalah haji Sholeh. Sudah hampir 40 tahun dia menghabiskan waktunya untuk membuka usaha di kota. Di mana ini adalah kesempatan bagi haji Sholeh untuk bisa mengabdikan hidupnya pada kampung halamannya.Haji Sholeh terlihat begitu senang saat sopir pribadinya mulai membawa mobilnya menuju rumah yang baru di belinya. Haji Sholeh pun kembali mengingat setiap lokasi yang ada di kampung halamannya. Mungkin semuanya sudah tidak sama lagi, sudah jauh berbeda sejak 40 tahun yang lalu.Haji Sholeh pun menyempatkan diri untuk singgah di salah satu warung yang masih berdiri hingga saat ini. Haji Sholeh ingat betul, sebelum keberangkatan dirinya menuju kota. Dia sempat di berikan sebuah roti oleh pemilik warung tersebut. Hingga haji Sholeh tidak akan melupakan bagaimana baiknya pemilik warung itu memberikan dirinya bantuan.Kini warung yang sebagian di bangun dari kayu itu, sudah berganti pedagang. Bukan orang yang dahulu haji Sho
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status