All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 31 - Chapter 40
196 Chapters
Chapter 31
Giselle memang gila. Tanpa aba-aba, ia mengecup bibir Noah untuk seperkian detik. Ia mengepalkan kedua tangannya. “Noah aku—” Giselle terbata-bata. “Aku sudah menahannya Nona. Tapi kau yang melewati batas sendiri.” Noah menatap Giselle dalam. “Aku tidak bisa mengendalikan diriku jika kau sendiri yang melewati batasnya.” Noah menarik tengkuk Giselle dan menyatukan bibir mereka. Noah mengusap leher Giselle pelan sembari memperdalam ciuman mereka. Noah dan Giselle memejamkan mata. Giselle begitu terhanyut, bibir Noah mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Hingga tidak sadar kedua tangannya mengalun pada leher bodyguardnya itu. Giselle tersenyum. Tanpa perlu diminta, ia membuka bibirnya untuk memberikan akses lebih pada pria itu untuk menjelajahi mulutnya. “Ah!” desah Giselle yang terdengar tanpa sadar. Hal itu membuat Noah tersadar dan memutuskan untuk berhenti. Kedua matanya bertatapan dengan mata Giselle. Ada ephoria yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tangannya terangkat,
Read more
Chapter 32
Pertama kali menutup pintu kamarnya, Noah amat terkejut saat mendapatkan pelukan dari belakang. Dengan gerakan yang amat cepat ia membalikkan tubuh seseorang yang memeluknya dari belakang. Menyergapnya ke tembok—mengunci leher lawan dengan lengannya. Giselle tidak bisa bergerak dan hampir saja kehabisan nafasnya jika saja Noah tidak cepat menyadarinya. “Maaf,” lirih Noah. “Apa yang anda lakukan di sini.” Noah mundur bebarapa langkah menjauhi Giselle. Memberi ruang untuk Giselle mengambil nafas sebanyak mungkin. Giselle mendongak. “Kau ingin membunuhku?”Noah menghela nafas lelah. Ia mengambil duduk di tepi ranjang sembari menatap Giselle yang masih berada di hadapannya. “Kenapa anda di sini? Anda tidak boleh di sini Nona.” Giselle mendekat. Mengambil jarak yang lebih dekat dengan Noah. “Aku ingin bertemu denganmu.” Noah melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. “Anda bisa berbicara dengan saya besok pagi.” “Aku tidak bisa menunggu lagi, Noah.” Giselle mengikis jarak d
Read more
Chapter 33
Pagi-pagi sekali Giselle harus bangun dan pergi dari kamar Noah untuk ke kamarnya. Giselle baru saja ingin membuka pintu kamarnya namun sangat terkejut mendengar suara seseorang. “Apa yang terjadi denganmu?” tanya seseorang yang begitu mengejutkan Giselle.Giselle melebarkan mata—namun berusaha setenang mungkin. “Memangnya kenapa dengan diriku?” Jordan mengamati Giselle dari atas hingga bawah. “Memuakkan,” cibirnya tanpa sadar. “Kau sengaja berpakaian seperti itu saat keluar? Kau sengaja menggoda para pria di sini?” Giselle mengernyit. Di belakang Jordan ada beberapa bodyguard yang berjaga. “Memangnya apa urusanmu? Aku yang menggoda di sini, lagipula tidak ada orang luar yang melihat. Kau juga akan menghapus rekaman cctv.”Jordan melangkah lebih dekat. “Kau sungguh berani.” Jordan mendekat dan otomatis membuat Giselle langsung mundur. Sampai akhirnya Giselle harus berhenti saat tubuhnya menyentuh tembok. “Kau tidak boleh membantahku dan harus menuruti semua perintahku. Kau lupa?”
Read more
Chapter 34
“Tutup pintunya dengan benar,” ucap Giselle sebentar. Bukannya menutup pintu toilet, Noah menarik pinggang Giselle dan mencium wanita itu kembali. Membawa tubuh Giselle memasuki sebuah bilik toilet. Saling memangut dan mencecap bibir satu sama lain. Giselle tidak berdaya berada di dalam kungkungan Noah. Tubuhnya seakan pasra berada di atas pangkuan Noah dengan pinggang yang diusap dengan lembut. Giselle memejamkan mata saat bibir Noah turun ke bawah menjamah lehernya dengan gerakan lambat. “Noah,” panggil Giselle. Noah berhenti sejenak. Ia berhenti dan memandang wajah Giselle sejenak. Menyingkirkan anak rambut yang menurutnya mengganggu. “Bagaimana jika ada orang lain yang memasuki toilet ini?” tanya Giselle pelan. Kedua tangannya masih mengalun di leher Noah. Giselle memandang bibir bawah Noah yang tebal—masih terbayang bagaimana bibir itu membalai bibir dan lehernya. Giselle menggeleng pelan untuk menyadaran diri sendiri. Pikiran kotor itu terus memenuhi isi kepalanya. “Biar
Read more
Chapter 35
Noah tidka bisa membiarkannya lagi. Ia mendekat—menghalangi pandangan fotografer itu dari Giselle. “Hentikan.” “Kau siapa?” Fotografer itu tersenyum remeh. “Kau hanya bodyguard dan tidak tahu apapun. Aku melakukan pekerjaanku, apa kau tidak mengerti?” “Kubilang berhenti.” Noah menyentuh kerah leher fotografer itu. “Kau bukan melakukan pekerjaan, kau hanya berusaha memuaskan dirimu sendiri. Giselle bukan orang sembarangan—“ Noah mendekat. “Kau bisa hilang jika terus mengusik Giselle.” Fotografer itu berhenti.“Hentikan sampai di sini,” ucap Noah pada Giselle. Giselle mengernyit. “Kenapa?” “Semuanya salah.” “Tapi aku—” “Percaya padaku. Hentikan sampai di sini. Batalkan kontraknya.” Noah melepaskan jasnya kemudian menyampirkan di bahu Giselle. “Ayo pergi.” “Giselle jangan membuat semuanya rumit.” Manajer Giselle datang. “Dua baju lagi dan kita akhiri. Jangan pergi kita harus menyelesaikan pemotretan ini.” Giselle menggeleng. “Aku akan mengirimkan pinalti pembatalan kontrak. Aku
Read more
Chapter 36
Jordan sempat kaget namun ia menormalkan ekspresinya lagi. Ia mengembangkan senyuman paling manis. Jordan benar-benar memainkan perannya dengan begitu baik. Berjalan menyusuri pasar tradisional yang sempit, kotor dan sedikit bau. Sesekali membalas uluran tangan orang-orang yang berada di pasar. Ternyata orang-orang menyambutnya dengan sangat antusias. Banyak yang meminta foto dengannya—tidak jarang juga menanyakan keberadaan Giselle. Sampai semuanya selesai. Jordan kembali ke mobil. Sesampainya di mobil—ia segera mengusap tangannya. “Benar-benar menjijikkan!” umpat Jordan tidak berhenti. “Bagaimana bisa tangan bau seperti itu berani menyentuhku!” Jordan kembali mengusap tisu basah itu di tangannya. Tidak lupa mengusap pipi kanannya yang tadi sempat dicubit oleh ibu-ibu tadi. “SIALAN!” teriak Jordan tidak terendali. “Cepat jalan!” perintah Jordan pada sopir di depan. Hampir sampai di mansions. Jordan mengepalkan tangannya ketika baru saja mendapat kabar dari seseorang. Jordan me
Read more
Chapter 37
Naomi berjinjit—mengalunkan kedua tangannya di leher Jordan. Mencium bibir Jordan lebih dulu. Memangut bibir Jordan dengan lihai—kedua kakinya mengalun di pinggang Jordan. Naomi tahu tugasnya. Wanita itu sibuk melepaskan kancing kemeja Jordan. Dengan bibir yang begitu lihai membelai leher Jordan—mengecupnya dan mengigitnya. Hanya ia yang boleh melakukan hal seperti ini pada Jordan. “KAU MILIKKU JORDAN KAU MILIKKU!” teriak Naomi di dalam hati. Jordan membanting tubuh Naomi di atas kasur dengan tidak sabaran. Hanya dalam satu kali tarikan—ia berhasil merobek gaun malam yang digunakan Naomi. “Kau selalu menggunakan pakaian seperti ini setiap malam?” tanya Jordan sembari menindih Naomi. Naomi mengangguk. “Untuk menyambutmu. Aku selalu berharap kau bisa sering ke sini seperti dulu.” Jordan mencengkram pinggang Naomi. “Jangan melakukan hal itu lagi.” Mengusap keringat yang membahasahi dahi Naomi. Sampai akhirnya ia menyentak—meloloskan miliknya ke dalam milik Naomi. Ditengah percintaa
Read more
Chapter 38
“Santai saja.” Noah mengangguk pelan. “Anda punya hubungan dengan nona Giselle?” tanya Arya. Pria itu tidak seheboh Radit namun cukup terkejut. Selama ini mereka tidak pernah melihat Noah menjalin hubungan dengan perempuan. Namun sekalinya terlihat menjalin hubungan dengan perempuan malah dengan istri orang lain. Istri dari target sendiri malahan. Noah mengangguk. “Aku sudah memberitahunya apa misi kita. Namun aku tidak memberitahu identitas kita.” “Kenapa anda melakukannya?” tanya Arya. Pandangan pria itu sedikit sinis pada Giselle yang masih berdiri dengan bingung menatap mereka. “Aku terpaksa karena Giselle melihat wajah asliku. Daripada dia memberitahukan Jordan tentang hal ini, lebih baik aku memberitahukannya sendiri. Giselle berada di pihak kita. Giselle juga ingin terlepas dari Jordan.” Arya mengangguk dengan paham. Sedangkan Radit memandang Giselle masih tidak percaya. Menutup mulutnya sendiri dengan tangan. “Bagaimana bisa kalian—“ Radit memandang Giselle dan Noah ber
Read more
Chapter 39
“Iya, dia sudah terlanjur tahu. Bagaimana kalau meminta bantuannya?” Noah mengangguk. “Aku akan memberitahunya nanti. Tapi aku tidak akan menyuruhnya melakukan hal yang berbahaya.” “Iya-iya bos.” Radit mencebikkan bibirnya. “Bagaimana bos hubungan kalian? Sejak kapan dimulainya kisah asmara kalian?” Noah menggeleng. “Jangan membahasnya.” “Ayolah bos. Sejak kapan?!” Radit mengguncang bahu Noah.“Sejak lama. Aku baru menyadari bahwa aku sangat menyukainya.” Noah menerawang sejak kapan dimulai hubungan mereka. “Bisa dilihat tadi—“ Arya meringis pelan. “Aku melihat—” “MELIHAT APA?!” tanya Radit tidak sabaran. “Kalau berbicara itu yang jelas kenapa!” “Aku melihat leher Giselle.” ucapan Arya seketika membuat semuanya hening. Untuk melewati kecanggungan dan untuk menghindar dari semprotan Noah. Arya melangkah mundur bersiap akan pergi. Namun sebelum itu dia berkata lagi. “Kau memang sangat menyukainya big bos. Ternyata yang tidak pernah terlihat bersama wanita jauh lebih ganas.” Lang
Read more
Chapter 40
CHAPTER 40 “Halo tuan,” ujar Jordan. “Saya bisa menjelaskan dengan semua yang terjadi. Semua yang diberita itu tidak benar. Saya akan menyelidiki ulang dan segera memberitahukan kebenarannya pada masyarakat.” “Aku tidak mau. Kau sungguh bermasalah. Seharusnya dari awal aku tidak percaya padamu. kau malah membuat nama partai yang aku bangun puluhan tahun menjadi jelek. Aku akan segera mencabut namamu dari calon walikota.” “TUNGGU!” setengah berteriak. “Tunggu tuan, beri saja waktu untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah. Saya berjanji akan membereskan ini semua. Tapi beri saya waktu.” Jordan terus memohon.Hening beberapa saat. Jordan tahu pemimpin dari partai itu membutuhkan waktu untuk memikirkan yang ia tawarkan. “Urus secepatnya sebelum keperecayaan publik kian menurun. Aku tidak akan segan mencabut namamu dan mengeluarkan dari partai jika kau gagal.” Panggilan telepon itu ditutup. “DASAR PRIA TUA BAJINGAN! SEHARUSNYA AKU TIDAK MEMBERINYA UANG! PARTAINYA MASIH BERJALAN KAR
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status