All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 41 - Chapter 50
196 Chapters
Chapter 41
Giselle menjulurkan lidahnya. “Aku suka kau yang seperti ini. Kau sangat tampan.” Jujur Giselle dari hati yang paling dalam. Ia suka sekali melihat wajah Noah yang bersih tanpa tahi lalat buatan itu. “Benarkah?” Noah mengecup singkat pipi Giselle. Giselle mengangguk. Ia mendekat—memeluk tubuh Noah dengan erat. Kemudian tak lama mendongak—mengecup bibir pria itu lebih dulu. Giselle tidak mengerti—ia suka sekali bertindak lebih dulu. Hatinya selalu berdebar setiap kali bersama pria ini. Noah mengusap tengkuk Giselle pelan. Ciuman mereka berubah menjadi lebih intens. Noah membalikkan posisi mereka hingga berada di atas Giselle. Udara seakan kian panas dan sesak. Suhu Ac pun tidak bisa membuat udara di ruangan menjadi dingin. Giselle menarik tangan Noah ke dalam dressnya. Noah berhenti—menatap kedua bola mata Giselle. “Kau yakin?” “Kau tahu batasnya.” Giselle mengangguk yakin. “Lakukan apapun yang kau inginkan.” Giselle mendekatkan bibirnya di leher Noah. “Karena aku yakin kau tahu b
Read more
Chapter 42
Tidak sampai hitungan jam. Dalam hitungan menit saja—semua portal berita dipenuhi oleh skandal Jordan yang berselingkuh dengan seorang wanita. Identitas wanita itu terungkap yang ternyata adalah adik iparnya sendiri. Naomi adalah adik tiri dari Giselle.Beredar foto-foto Jordan bermesraan dengan Naomi. Juga, Foto-foto mereka tengah bertengkar dan terakhir adalah foto Jordan mencekik Naomi di Restoran. Pagi yang begitu buruk. Diawali dengan berita yang menggemparkan di seluruh negeri. Jordan meremas sendok dan garpu yang berada di kedua tangannya. “AAARRRGGGH!” “PRAAANG!!” Hancur. Semua makanan beserta piring dan gelas yang berada di atas meja berserakan. “Sir, pimpinan partai ingin berbicara dengan anda.” Seorang pria mendekati Jordan dengan hati-hati. Memberikan Jordan sebuah ponsel agar berbicara dengan orang yang dimaksud.“Hallo,” ucap Jordan berusaha menahan kemarahannya. “Sialan kau!” umpat pria tua itu. “KARENAMU PARTAIKU TERCEMAR. AKU SUDAH MENCABUT NAMAMU DARI CALON WALI
Read more
Chapter 43
Jordan semakin meringkuk. Dengan selimut yang membungkus setengah dari tubuhnya. Giselle mendekat. Ia tidak berani menyentuh dahi pria itu maka ia menyentuh punggung tangan Jordan. Ternyata panas. “Dia pasti demam.” “Well, aku tidak pandai merawat orang. Tapi aku akan berusaha.” Giselle mendekat. Menunduk untuk melihat Jordan. “Jordan,” panggilnya. “Jordan kau harus bangun dulu.” Giselle menarik selimut namun Jordan menghalanginya. “Pergi dari sini. Tidak ada yang memintamu ke sini.” Jordan menatap Giselle dengan raut kemarahan. “Aku tidak ingin melihatmu.” “Aku akan pergi setelah kau makan.” Giselle malah berdiri di samping ranjang Jordan dengan berani. “Kau harus makan sialan.” “APA PEDULIMU SIALAN!” sentak Jordan tidak kalah terdengar keras. “AKU TIDAK MEMBUTUHKANMU!!” Giselle menghela nafas. “Kau memang keras kepala. Aku harap kau tidak mati.” Giselle menaruh bubur itu di atas meja dengan lelah. “Simpan rasa kasihanmu itu. Aku tidak membutuhkannya,” ucap Jordan lagi sebelu
Read more
Chapter 44
“Berhenti dulu. Lihat tanganmu.” Giselle menyuruh Jordan berhenti. “Sebentar lagi sampai.” Kekeh Jordan. Darah itu semakin banyak. “Berhenti saja Jordan. Biar aku obati lukamu,” ucap Giselle lagi. Jordan menoleh sebentar. Lagi-lagi tidak mengindahkan ucapan Giselle. Mereka sudah sampai di sebuah pinggir laut. Hingga akhirnya Jordan menepikan mobilnya. “Biar aku lihat.” Giselle menyentuh tangan Jordan. Membalikkan dan memutar tangan Jordan untuk melihat seberapa dalam luka pria itu. “Kau memukul kaca?” tanya Giselle. Ia beralih membuka dashbord dan mengambil sebuah kotak p3k. Mengeluarkan barang-barang yang diperlukan untuk mengobati Jordan. Giselle memang membenci Jordan. Namun entah mengapa, sebagian hatinya tidak tega jika melihat pria itu terluka. “Memukul anak buahku,” balas Jordan sembari memandangi Giselle. Giselle mendongak. “Kau kira aku bodoh? Jika kau memukul anak buahmu, lukamu tidak akan seperti ini. Tanganmu lebam dan jika sobek, itupun tidak akan terlalu parah. S
Read more
Chapter 45
Lagi-lagi Giselle dibuat takjub dengan tingkah Jordan yang seakan berubah hanya dalan hitungan jam. Ia hanya mengikuti ke mana Jordan membawanya. Hingga akhirnya sampai di sebuah tenda sederhana yang menyajikan masakan laut. “Jordan tempat ini sedikit…” Giselle tidak yakin memberitahukan Jordan, ia takut pria itu akan marah. “Terlihat sedikit tidak higienis.” Giselle menoleh. “Kau juga tidak terbiasa makan di tempat seperti ini.” Jordan menggeleng. “Aku pernah. Dan rasanya lumayan. Coba dulu.” Memaksa Giselle untuk duduk di sampingnya. Hanya ada beberapa orang saja karena hari yang semakin malam. Setelah memesan menu yang paling favorit. Giselle bertopang dagu. Menatap Jordan sekali lagi. “Sulit dipercaya.” “Kau masih tidak percaya ini aku?” Jordan menghela nafas. “Apa aku perlu bersikap kejam lagi?” ucapnya dengan nada rendah. Giselle mengerjap. “Tidak.”Tidak lama makanan yang mereka pesan datang. Nasi, kepiting, udang, ikan dimasak dengan bumbu yang beraroma yang begitu khas.
Read more
Chapter 46
“Yang kau lakukan tidak sebanding dengan yang aku lakukan. Aku membukan identitasku. Aku membuka aibku sendiri untuk menjatuhkan Jordan. Tapi tidak ada yang kau lakukan untuk menghancurkan Giselle!” Pria itu berdiri. “Apa perlu aku membunuhnya?” “LAKUKAN!” teriak Naomi. “Lakukan apapun untuk membunuhnya! Aku tidak mau melihatnya. Aku tidak mau melihatnya bahagia bersama Jordan!” “Jika itu maumu.” Pria itu mendekati Naomi. Menatap tubuh Naomi dari atas hingga bawah. “Membunuh orang adalah hal yang berat. Setidaknya aku harus mendapatkan balasan yang setimpal.” Naomi tertawa remeh. “Tidak perlu membunuhnya. Kau hanya perlu membuatnya terluka sampai cacat!” Pria itu menyentuh pipi Naomi. “Itu adalah hal yang mudah—” tangannya menyusuri leher Naomi sampai berhenti lekukan dada Naomi. “Jika kau mau tidur denganku malam ini.” Naomi menarik kerah pria tua itu tidak sabaran. “Lakukan asal kau membuat Giselle cacat!” “Sure.” Pria itu tersenyum miring. Merapikan kumisnya sebelum mencium
Read more
Chapter 47
Sebuah truk melintas dengan begitu cepat sampai menabrak sebuah mobil berwarna hitam. Akibatnya, mobil terhempas ke kanan jalan. Terdengar bunyi tabrakan yang begitu keras. Mobil hampir terbalik dengan bagian depan rusak parah. Dua manusia yang di dalamnya dilarikan di rumah sakit terdekat. Giselle mengalami luka paling parah. Sedangkan Noah masih bisa berjalan meski mengalami luka di sekujur tubuhnya orang. “Anda juga harus dirawat, Sir.” Seorang perawat menghampiri Noah dan membawanya masuk ke sebuah ruang perawatan. Dengan berat hati Noah meninggalkan ruang di mana Giselle sedang ditangani. Melalui jendela kaca, ia bisa melihat dokter sedang berupaya keras menanangi Giselle. Noah mengusap wajahnya kasar. Seharusnya ia bisa lebih berhati-hati. Jika ia memeriksa keadaan mobil sebelum berangkat pulang, kejadian ini tidak akan terjadi. Tidak begitu lama. Gerombolan orang berpakain hitam datang. Satu di antara mereka yang paling menonjol menggunakan setelan santai. Jordan sampai di
Read more
Chapter 48
Jordan mengernyit sebentar. Jujur saja ia tidak suka saat Giselle mencari Noah. “Dia baik-baik saja. Aku tahu kau menghawatirkan bodyguardmu, tapi dia sekarang baik-baik saja. lukanya tidak separah lukamu.” Giselle bangun dibantu oleh Jordan. Bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit dengan nyaman. “Sudah berapa lama aku tertidur?” “Hampir 5 jam.” Jordan mengambil duduk di samping Giselle. “Aku sangat menghawatirkanmu.” “Benarkah?” tanya Giselle. Jordan mengangguk. Mengambil tangan kanan Giselle, digenggamnya dan diusapnya perlahan. “Jangan terluka.” Giselle menatap Jordan. “Aku tidak tahu apa yang membuatmu seperti ini…” Giselle dengan suaranya yang lemah. “Tapi jika sikapmu ini sebagai bentuk perubahan dirimu menjadi lebih baik. Aku akan mendukungmu.” “Apa aku terlalu jahat selama ini?” Giselle tertawa. Meski sembari menahan sakit di perutnya. “Kau tidak sadar? Saking jahatnya dirimu sampai membuatku ingin mengakhiri hidupku sendiri. kau tidak menyadari itu Jordan?” “Aku m
Read more
Chapter 49
21++ Keadaan Giselle sudah sepenuhnya sembuh. Selama dirawat di rumah sakit, Jordan selalu di sampingnya. Bahkan sekarang dalam perjalanan pulang pun—Jordan meninggalkan Kantor hanya untuk mengantarnya. Giselle menatap Jordan sebentar. Pria itu sibuk dengan tablet di tangannya. Setelah itu kembali menatap luar jendela. Giselle sedikit terserentak saat tiba-tiba sebuah tangan menelusup ke pinggangnya. “Kau lelah?” tanya Jordan. Tangan pria itu mengusap pinggang Giselle pelan. “Ti-tidak.” Giselle seharusnya tidak gugup seperti ini. Namun apa yang dilakukan Jordan terlalu tiba-tiba dan membuat bingung. Giselle membiarkan tangan Jordan di pinggangnya sampai mereka tiba di Mansion. Jordan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Giselle. Dia juga membantu Giselle keluar dari mobil. Kaki Giselle masih belum bisa berjalan dengan normal. Giselle membutuhkan tongkat untuk berjalan.“Tidak perlu menggunakannya. Aku akan menggendongmu.” Jordan menyingkirkan tongkat yang hendak digunaka
Read more
Chapter 50
Jordan mengangguk. Dering ponselnya berbunyi dengan begitu keras. “Sial,” desis Jordan sambari menatap jam tangan mahalnya. Sudah waktunya rapat. “Aku harus pergi.” Jordan menatap Giselle. Kembali mencium Giselle dengan lembut. Lagi-lagi ia harus berperang dengan dirinya lagi. Bibir Giselle benar-benar memabukkan, ia enggan mengakhiri ciumannya. Giselle kuwalahan dengan ciuman Jordan. Ia bahkan harus mendorong dada pria itu menjauh. “Kau harus berangkat Jordan.” “Baiklah,” ucap Jordan seakan tidak rela meninggalkan Giselle. “Kau cantik,” ucap Jordan sebelum bangkit.Giselle segera merapikan kancing kemejanya. Ia masih berada di atas ranjang sambil menatap Jordan yang merapikan pakaian sendiri. Jordan mengusap puncak kepala Giselle. “Istirahat di rumah. Jangan melakukan apapun.” ~~Sudah beberapa jam lamanya tertidur, Giselle memutuskan untuk ke bawah. Meskipun dengan langkah kaki yang tertatih. Giselle berjalan ke arah dapur. Ia berhenti saat melihat salah satu pria yang selama i
Read more
PREV
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status