All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 11 - Chapter 20
148 Chapters
11. Kecemasan
Mr. Steven dan istri, Mrs. Kirana masih terus berkeliling mencari keberadaan Chloe. Mereka tidak putus-putusnya memanjatkan doa agar anak perempuan mereka satu-satunya berada dalam keadaan baik-baik saja. “Aku masih marah dengan perbuatan Albert yang sangat tidak bertanggung jawab,” gumam Mrs. Kirana sambil mencari-cari ponselnya di dalam tas kecil miliknya. Mr. Steven sudah menceritakan semua yang terjadi, tentang perselingkuhan Chloe. Tetapi menurut Mrs. Kirana, itu tidak bisa dijadikan alasan oleh Albert untuk menelantarkan anak mereka begitu saja. “Aku juga masih marah, tapi sekarang yang terpenting adalah, kita harus menemukan Chloe terlebih dahulu.” Mrs. Kirana mendengus kesal. Walaupun dia sangat menyayangi Albert, tapi perbuatannya tidak bisa dibiarkan begitu saja. “Kamu percaya kalau Chloe selingkuh, honey?” “No! Aku sama sekali tidak mempercayai ucapan pria itu. Tapi kita akan segera mendapatkan kebenarannya begitu kita menemukan Chloe.” “Hubby, mungkin sebaiknya aku m
Read more
12. Mencari Jawaban
Ting-tong! Terdengar bunyi bel dari pintu depan. “Akhirnya Celine, babysitter kamu datang juga! Sebentar ya, mommy mau buka pintu dulu untuk Celine,” ucap Freya lega. Dengan bergegas gadis itu membuka pintu depan. Begitu pintu terbuka, Freya berdiri mematung melihat sosok yang berdiri di depannya. “Selamat sore, Nona Freya!” Seorang polisi yang telah mengintrogasinya semalam, berdiri di depannya. Freya menemukan sosok mayat di Sky pub and hotel tempat mereka merayakan malam pesta lajang untuk sahabatnya, Chloe. “S-selamat sore, Mr. Magnus.. Ada yang bisa aku bantu?” Mr. Magnus menyerahkan sebuah amplop kepadanya, dan saat melihat tulisan pada amplop itu, Freya langsung tahu bahwa itu adalah surat pemanggilan interogasi. “Ini mengenai tragedi yang terjadi semalam. Kami ingin memanggil ulang Nona Freya untuk memberikan keterangan dan kesaksian.” Freya berusaha menahan kegundahannya. Masih teringat dengan jelas di benaknya peristiwa semalam. saat dia sibuk mencari Chloe. yang me
Read more
13. Kebenaran yang Tersembunyi
Mateo terus menonton rekaman itu, seakan tidak mengenal lelah untuk mencari tahu kebenarannya. Namun, kali ini dia duduk tertegun ketika melihat sosok Chloe yang berjalan sambil dipapah oleh seorang gadis lain menuju ke sebuah kamar hotel. Mateo menyipitkan matanya begitu melihat Chloe yang berjalan sempoyongan. “Apakah dia juga mabuk berat?” bisik Mateo. Mateo menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak tahu pasti, apakah itu akibat dari Chloe sedang mabuk atau karena ada hal lain. Mateo segera mencatat timeline dari rekaman itu. Tak lupa dia mengambil foto dari gadis yang bersama Chloe. Setelah berpikir sebentar, dia kembali menekan tombol play pada layar komputer. Sekarang kedua gadis itu berhenti di sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar yang ditempati oleh wanita yang berpakaian seksi tadi. “Itu kan bukan kamar yang Isac pesan untukku? Lalu kenapa aku bisa berakhir di kamar yang sama dengan gadis itu? Lalu, apakah itu suatu kebetulan mereka bersebelahan kamar dengan
Read more
14. Hambar
Dokter itu menatap Chloe dan tersenyum lebar. “Cepat sembuh ya, Chloe. Kalau ada apa-apa, segera hubungi pihak rumah sakit.” “Terima kasih dokter.” “Oh ya, siapa yang menyuntikan EpiPen padamu?” Chloe terdiam karena dia sendiri tidak tahu dan tidak bisa mengingat dengan jelas peristiwa itu. Semua terjadi begitu cepat. Dia dalam keadaan setengah sadar, kejang dan sekarat saat itu terjadi. Namun, dari alam bawah sadarnya, dia seperti mendengar suara dua orang pria yang saling berteriak panik. “Albert, menantuku! Ya, dia yang telah memberikan suntikan itu,” jawab Mr. Steven sambil merangkul bahu Albert dengan hangat. "Tanpa pria ini, entah apa yang akan terjadi dengan anakku," lanjutnya. Chloe mengerutkan keningnya berusaha untuk memutar memori yang ada dalam pikirannya, tapi dia tidak mampu mengingatnya. “Albert, cara kamu menyuntikkan EpiPen pada Chloe, sangat benar dan tepat sasaran. Hal itu yang membuat tubuh Chloe merespon dengan cepat." Albert tersenyum lebar. "Kalau sa
Read more
15. Bridal Shower
Suara musik yang keras di Sky pub and hotel tidak mempengaruhi kehebohan bridal shower atau pesta lajang yang sedang dirayakan oleh sekelompok gadis-gadis muda, berusia sekitar dua puluh dua tahun ke atas. Bagi calon pengantin perempuan, Chloe Adams, hari ini merupakan momen spesial baginya, untuk melepas masa lajangnya sebelum hari pernikahannya, yang akan diadakan satu minggu lagi. Mereka asik bersulang minuman dan bercanda ria. Beberapa dari mereka sudah mulai mabuk. Hal itu bisa dilihat dari cara berjalan merekayang sempoyongan. Salah satu sahabat Chloe, yaitu Yvonne, mendentingkan sebuah gelas dengan menggunakan kuku-kukunya yang di-manikur dengan baik. Teman-temannya yang melihatnya melakukan hal itu, hanya bisa menahan napas. Mereka ngeri kalau-kalau kukunya bisa patah atau lecet. Yvonne melengkungkan sebuah senyum dan mengangkat gelas kristal di tangannya untuk ber-cheers. “Selamat atas pernikahanmu, Chloe Adams! Akhirnya masa lajang-mu akan berakhir sebentar lagi. Chee
Read more
16. Masih Tentang Bridal Shower
“Wanita itu adalah milikmu malam ini. Lakukan apa saja yang kamu mau, tapi jangan lupa bayar kenikmatanmu dengan video terpanas-mu bersamanya malam ini.” “Jangan khawatir, kamu akan menerima hasilnya sebentar lagi.” Klik.. Sambungan pun terputus. Setelah selesai menelpon laki-laki suruhannya tadi, gadis itu, Audrey, kembali bergabung dengan teman-temannya yang lain. Dia menggoyang-goyangkan tubuhnya yang semampai mengikuti alunan suara musik. Dia menutup matanya sambil menikmati alunan musik yang ada. Audrey adalah seorang seorang photo model yang bernaung di bawah Agency Modeling Heartbreak, milik keluarga Albert Wesley. 'Aku tidak sabar lagi untuk mendapatkan kiriman video panas mereka. Tidak akan kubiarkan dia menikah dengan Albert semudah itu,' batin- nya penuh kebencian. “Siapa yang kamu telpon barusan?” tanya Freya penasaran. Dia sedikit curiga ketika melihat Audrey berbicara di telepon sambil melirik-lirik ke arah Chloe. “Oh, bukan urusanmu, tapi kalau kamu memang ing
Read more
17. Menemukan Bukti
Baru sebentar saja Freya berbalik, tiba-tiba dia mendengar jeritan dari arah pintu keluar darurat. “Help! Somebody please help me!!!” Tanpa berpikir panjang, Freya langsung berlari dan mencari sumber suara tadi. Dia melihat karyawan itu sedang jongkok di depan tubuh seorang pria yang terbujur kaku di atas lantai. “Tolong! Telepon ambulance sekarang juga,” ucap karyawan itu sambil tangannya terulur menyentuh tubuh pria itu. “Jangan sentuh dia!” teriak Freya tegas walaupun dia sendiri dalam keadaan panik. Freya berlari mendekati karyawan itu. “Aku harap kamu tidak menyentuhnya sama sekali tadi.” Karyawan itu mengusap wajahnya dengan gugup. “A-aku tidak tahu apakah aku tadi sempat menyentuhnya atau tidak.” “Kalau kamu tadi menyentuhnya, maka sidik jarimu akan ada di tubuh pria itu.” “L-lalu?” ucapnya tergagap. “Kalau pria ini sudah tewas, maka kamu bisa dijadikan tersangka.” Karyawan itu terlihat bingung dan semakin panik. Keringat dingin membanjiri keningnya. Dia menatap Frey
Read more
18. Bertemu Kembali
Chloe hampir tidak bisa tidur sepanjang malam. Dia terbangun karena mimpi buruk yang seakan-akan tidak berhenti menemani tidurnya. 'Ini benar-benar menyebalkan. Belum lagi aku harus bangun pagi-pagi dan mengajar.’ Diraihnya sebuah gelas berisi minuman di atas nakas kecil di samping tempat tidurnya. Chloe mempunyai kebiasan, di atas nakas itu, selalu tersedia segelas air putih. “Mimpi buruk ini membuatku kehausan,” gumamnya pelan. Dia melirik handphone yang terletak di atas nakas itu. Diperiksanya handphone tersebut. Ternyata ada beberapa pesan dan puluhan panggilan tak terjawab di sana. Rupanya baterai handphone juga sudah mulai berkurang. Dia segera mengisi daya baterai dan mencoba untuk kembali tidur. Tapi semakin dia mencoba, semakin susah rasanya. Pling! Terdengar suara pesan yang masuk. Chloe hanya melirik sebentar lalu kembali memejamkan kedua netranya. Dia terlalu lelah untuk memeriksa siapa pengirim pesan tersebut. “Aku tidak yakin kalau Albert-lah yang telah memberikan
Read more
19. Keindahan Musim Gugur
Chloe memungut beberapa helai daun yang menurutnya begitu menarik. Kebetulan juga mata pelajaran pertama hari ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam dengan tema pergantian musim. Bagi Chloe, Musim gugur adalah musim paling indah karena diidentifikasi dengan perubahan warna yang mencolok pada dedaunan dan tumbuhan di alam sekitar. Dan salah satu perubahan yang paling disukai Chloe adalah warna-warna indah sejauh mata memandang. “Wow! Engkau luar biasa, Tuhan. Aku suka sekali melihat warna-warni dari dedaunan musim gugur." “Apakah kamu juga suka Autumn?” tanya seseorang dari arah belakangnya. Glek! Chloe berdiri mematung. Dia tidak berani untuk membalikkan tubuhnya karena dia sudah tahu siapa pria yang menyapanya itu. ‘Apakah aku berpura-pura saja seolah-olah tidak mendengar apa yang dia katakan tadi?’ Chloe pun sengaja menyibukkan dirinya dan mengumuti beberapa lembar daun dengan warna-warna yang berbeda. Melihat gadis itu tidak merespon, pria itu sepertinya tidak betah diperlakukan
Read more
20. Pertemuan Keluarga
“Kenapa kamu tega mengkhianati anakku?” teriak Mrs. Kellie , ibu kandung Albert. Wanita itu memberikan tatapan yang tajam dan menggigit ke arah Chloe. Walaupun dia sebenarnya menyukai gadis itu, tapi saat mendengar cinta putranya telah dikhianati oleh gadis itu, hatinya sebagai seorang ibu ikut tersakiti. Dia sedih melihat Albert yang uring-uringan selama beberapa hari terakhir ini. Chloe tertunduk diam. Dia ingin sekali berteriak kembali kepada mereka dan mengatakan kalau semua itu bukanlah kesalahannya. Namun, lidahnya kelu, tidak bisa diajak kerja sama. Mr. Steven berdiri tidak jauh dari Chloe. Wajahnya masih memerah setelah Albert menceritakan semua yang telah anak gadisnya lakukan di malam pesta lajang itu. Berita itu bagaikan petir di siang bolong baginya. Sewaktu Albert menelponnya dan memberitahukannya bahwa Chloe telah berselingkuh, dia tidak terlalu memikirkan hal itu. Dia memilih untuk percaya dan dengan seratus persen yakin kalau anak gadisnya tidak akan pernah mela
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status