Lahat ng Kabanata ng Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Kabanata 21 - Kabanata 30
124 Kabanata
21. Menunda Pernikahan
“Apa keputusan kamu sekarang Albert? Apakah kamu akan tetap meneruskan rencana pernikahan ini?” tanya Mr. Ragnar memecah kesunyian yang ada dalam ruang tamu yang luas dan mewah itu. Albert berdiri dengan gelisah. Dia sepertinya belum siap untuk menjawab pertanyaan itu. Mr. Ragnar mendekati putranya dan membisikkan sesuatu kepadanya. Tak lama kemudian, Albert mengangguk setuju dan tersenyum singkat kepada pria yang telah mendidik dan membesarkan-nya itu. “Thanks, Dad.” Mr. Ragnar hanya mengangguk pelan. Albert lalu memandang Chloe sebentar dan menghembuskan napas panjang, seolah-olah ada beban yang menghimpit dadanya. “Aku masih ingin melanjutkan pernikahan ini.” Tarikan dan hembusan napas lega dari kedua orang tua Chloe terdengar memenuhi ruang tamu itu. Keduanya terlihat cukup puas dengan keputusan Albert. Setidaknya mereka tidak perlu repot-repot menutupi aib yang menimpa Chloe. Apalagi kalau sampai mereka membatalkan pernikahan itu karena Chloe telah ternoda oleh seorang pr
Magbasa pa
22. Setitik Harapan
Mr. Steven hanya membisu sepanjang perjalanan pulang. Dia malu dengan kejadian yang telah terjadi, atau lebih tepatnya kecewa dengan kebenaran yang ada. Anak gadis yang selama ini dia bangga-banggakan, tega mengkhianati calon suaminya sendiri sebelum hari pernikahan mereka. Sebagai seorang yang begitu taat beribadah, perbuatan anaknya benar-benar mencoreng arang di mukanya. Kebanggaannya sebagai seorang ayah yang akan mengantarkan anak gadisnya di altar pernikahan kudus dan suci, kini lenyaplah sudah. Hatinya hancur dan sakit. Bahkan untuk menatap Chloe saja, dia tidak sanggup. Begitu mereka tiba di rumah, Chloe meraih tangan ayahnya. “Dad, please. Itu semua tidak seperti yang daddy bayangkan.” Suara Chloe bergetar. Dia tahu bahwa mereka telah terhasut dengan cerita Albert. “Daddy masih sangat kecewa dengan semua ini, Chloe. Maaf, berikan daddy waktu.” Chloe mencoba menahan tetesan air matanya, tapi semua itu sia-sia belaka. Padahal tadi dia sudah berjanji pada dirinya sen
Magbasa pa
23. Sahabat-Sahabat Chloe
Sempat terjadi keributan di Sky pub and hotel, beberapa menit setelah Freya menelpon polisi. Banyak pengunjung pub yang heboh dan terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa telah terjadi pembunuhan di sana, sementara mereka sedang asik-asiknya menghabiskan malam itu dengan minum-minum dan berdansa.Ternyata kekacauan tidak hanya terjadi di dalam pub, di depan pub juga, banyak orang yang berkumpul dan menyebar di sepanjang trotoar. Teriakan, bisikan dan desiran kamera ponsel menciptakan kekacauan yang semakin besar.Beberapa warga dan pejalan kaki yang berada di sekitar area pub itu mencoba untuk menyaksikan apa yang terjadi, sementara yang lainnya berusaha menghindari keramaian.Teman-teman Chloe terlihat ketakutan, apalagi setelah mengetahui bahwa Freya yang menemukan mayat itu. Di dalam keramaian dan kehebohan setelah penemuan mayat di pub itu, terdengar bisikan-bisikan mereka dengan ekspresi kebingungan dan kengerian. Itu semakin menciptakan suasana yang tegang di antara mereka.“Apa
Magbasa pa
24. Mulai Panik
Audrey melompat dari tempat duduknya dengan gusar. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. “Sialan, kenapa rencana itu bisa gagal?” rutuknya sambil berjalan mondar-mandir seperti setrikaan. Pikirannya kacau. Dia resah karena apa yang ia inginkan, tidak berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkannya matang-matang. “Hancur! Semuanya hancur berantakan karena pria bodoh itu meregang nyawa! Arrgggh, benar-benar tidak berguna. Kenapa sih dia harus mati? Sial, sial, sial!" Audrey memaki-maki sepuasnya. Kembali dia berjalan mondar-mandir seperti cacing kepanasan. Seluruh tubuhnya meraung-raung dalam geram dan marah. "Kutu kupret! Seharusnya aku sudah menikmati hasilnya sekarang." Audrey menggeleng-gelengkan kepalanya dengan gusar. “Haaah!!! Rasanya ini seperti sebuah cerita komedi yang tidak lucu. Aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk.” Mata Audrey dipenuhi amarah dan kebencian. Karena kesal, Audrey menyapu semua peralatan make-up di atas meja rias dengan
Magbasa pa
25. Kemarahan
“Tuan Mateo, apakah Tuan sudah melihat berita di televisi hari ini?” tanya Isac sambil menyerahkan beberapa laporan mengenai perkembangan bisnis milik Mateo. “Aku tidak punya waktu untuk menonton hal-hal seperti itu.” “Tapi berita itu sangat penting, Tuan.” Mateo menghentikan kegiatannya dan menatap Isac. Dia tidak suka diajak bicara saat sedang memeriksa laporan bulanan. Tetapi melihat kesungguhan di wajah pria itu, Mateo pun menjadi penasaran. “Apa maksudmu dengan mengatakan bahwa berita itu sangat penting?” Isac menatapnya gugup. “A-ada berita pembunuhan di pub tempat Tuan bertransaksi bisnis hari Sabtu lalu.” “Lalu, apa hubungannya dengan aku?” ucap Mateo kesal. “Tentu saja ada hubungannya dengan Tuan.” “Maksud kamu?” “Apa Tuan belum melihat isi keseluruhan dari rekaman CCTV yang saya kirim?” “Belum!” “Pembunuhan itu terjadi di pintu keluar darurat. Dari rekaman CCTV, Tuan terlihat sedang menuju toilet yang terletak tidak jauh dari pintu keluar darurat.” “Hmm, lalu?”
Magbasa pa
26. Kecolongan
"Rekaman CCTV yang kami dapatkan, memberikan bukti-bukti kuat yang bisa kita gunakan untuk menyeret pelaku ke meja hijau," ucap Martin sambil tersenyum lebar.Senyum kemenangan terukir di wajah Magnus.Dia pun lalu menepuk pundak polisi muda itu.“Good job, Martin.”Martin tersenyum bangga. Sejak dia dipindahkan ke wilayah ibu kota, begitu banyak pekerjaan menantang yang selalu datang ke atas mejanya“Apakah kamu ingin melihat rekaman CCTV itu sekarang?”“Nanti saja. Aku akan ke kantormu saat aku sudah selesai dengan proses interogasi.”“Baik, aku tinggal kerja dulu.”Setelah Martin pergi, Magnus kembali memasuki ruang interogasi.“Baiklah, Nona Freya. Aku hanya punya beberapa pertanyaan terakhir untukmu.”“Apakah setelah itu, aku bisa pulang?” tanya Freya.Wajah Freya terlihat letih. 'Andai saja aku melarikan diri sama seperti karyawan itu, mungkin aku tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di sini.'“Of course! Kamu akan segera pulang setelah menjawab beberapa pertanyaan terakhir
Magbasa pa
27. Bertemu Lagi
Chloe baru saja selesai mengajar ketika Albert mengirimkannya pesan. ‘Hi, honey! Aku akan menjemputmu hari ini. See you!” Chloe mengerutkan kening. ‘Ada apa dengannya? Akhir-akhir ini, dia sangat dingin padaku. Kenapa bisa tiba-tiba begitu mesra dan bersahabat?’ ‘Tidak, terima kasih. Aku bisa pulang sendiri,’ balas Chloe dalam pesannya. ‘Aku ingin mengajakmu makan malam. Please….’ Kalau itu masih Chloe yang dulu, mungkin dia akan meleleh dan langsung menyetujui permintaan Albert. ‘Maaf, aku harus lembur hari ini.’ Padahal Chloe tidak berencana lembur sama sekali. Dia bahkan ingin segera pulang ke apartmennya sendiri dan ingin menenangkan pikirannya. Pling! ‘Aku akan menemanimu lembur.’ Chloe meremas-remas ujung bajunya. Saat dia merasa tidak nyaman atau gugup, kebiasaan meremas ujung bajunya kembali muncul. Entah sudah berapa kali dia berusaha menghilangkan kebiasaannya itu. Dia langsung mengunci ponselnya dan tidak berminat sama sekali membalas pesan dari Albert. Lagi pula
Magbasa pa
28. Sisi Lain dari Albert
Albert meletakkan ponsel-nya dengan kasar di atas meja. Dia geram karena Chloe tidak membalas pesan terakhirnya. “Masa pesanku hanya dibaca tapi tidak dibalas?” gerutunya sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Tok, tok, tok…. “Masuk!” teriak Albert dengan wajah gusar. Delina, sekretaris Albert yang sudah berapa kali diajak ke atas ranjang panas Albert, masuk dengan memakai rok yang kurang bahan. Sepertinya dia sangat ingin memamerkan pahanya yang baru saja dibuat tan (kecoklatan). “Tuan, saya ingin menyerahkan laporan bulanan perusahan kita.” Albert yang masih emosi karena Chloe mengacuhkannya, menjawab sekretarisnya dengan ketus. “Letakkan saja di atas meja. Kamu tahu kan letak meja kerjaku di mana?” Delina berusaha tetap tersenyum walaupun sempat kaget dengan perlakuan Albert. Dia berjalan dengan hati-hati dan meletakkan file-file penting di atas meja kerja Albert. "Apakah ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanyanya dengan suara manja yang dibuat-buat. Hening. Karena ti
Magbasa pa
29. Audrey yang Galau
Setelah membeli bunga dan sekotak coklat kesukaan Chloe, Albert pun segera meluncur ke tempat kerja Chloe. Saat tiba di sana dia memarkir mobilnya dan merapikan penampilannya. Dia berniat untuk memperbaiki kesalahannya. Bisikan ayahnya di malam saat Chloe dipojokkan oleh orang-orang terdekatnya, masih terus terngiang-ngiang di telinga Albert. ‘Jangan hentikan pernikahan kalian, tapi buatlah dia menderita seperti penderitaan yang kamu rasakan saat ini. Kalau kamu masih mencintainya, berhentilah untuk menyalahkan-nya dan balaslah dendammu.' Kata-kata itu adalah bisikan dari ayahnya pada malam itu. Tapi sebenarnya, tujuan Albert lebih besar dari itu. Dia mempertahankan Chloe bukan karena hanya ingin membalas dendam atas perbuatan Mateo. Ada satu lagi rencana terbesarnya. Dia yakin dan percaya bahwa Chloe adalah kunci utama agar rencananya untuk melenyapkan Mateo dari dunia kelam yang mereka berdua geluti saat ini berjalan dengan baik. Chloe akan menjadi jalan kesuksesannya. Alb
Magbasa pa
30. Itu Menggangguku
Untuk kedua kalinya, Chloe diajak ke mansion Mateo, tapi kali ini dia datang sebagai tamu, bukan sebagai tawanan. “Ikut aku!” ucap Mateo singkat sambil berjalan di depan Chloe. Walaupun Chloe ingin sekali menikmati keindahan mansion tersebut, tapi dia cukup tahu diri. Mereka berdua bukan siapa-siapa. Karena takdir mempermainkan kisah kehidupan mereka sehingga mereka bertemu. “Masuk!” Dengan suara bass-nya, Mateo hanya mengucap kata singkat saat mempersilahkan Chloe masuk ke ruang kantornya. Chloe kembali terkesima. Ruang kerja Mateo sangat luas, bahkan lebih luas dari ruang tamu miliknya. “Indah sekali,” gumam Chloe pelan sambil menyapu seisi ruangan dengan pandangan matanya. Interiornya merupakan perpaduan antara klasik dan modern benar-benar terlihat sempurna di mata Chloe. Mateo mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di samping kursi kerjanya. “Duduk!” ucap Mateo sambil menyalakan komputernya. Dia akan menunjukan rekaman video itu kepada Chloe. ‘Benar-benar manusia b
Magbasa pa
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status