"Mungkin lebih tepatnya memaafkan, melupakan, dan memberikan kesempatan kedua. Bukan untuk kami kembali bersama--karena besok aku akan jadi istri kamu--tapi untuk dia agar membenahi diri. Aku rasa, setiap orang yang pada dasarnya memiliki kebaikan hati dan mau menyadari kesalahannya berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, ya kan?"Ucapan penuh pengampunan dari Aluna itu tak pelak membuat Gevan tercenung sesaat, sebelum kemudian ia mengerutkan keningnya."Jadi karena itu ya? Bukan karena kamunya aja yang memang masih ada rasa sama dia?" Pertanyaan Gevan yang bernada skeptis itu membuat Aluna membalas menatapnya dengan jengkel. "Ya enggaklah, Mas! Kalau aku masih ada rasa sama Tommy, pasti tadi itu kita udah kabur ke Bali atau Maldives atau kemana gitu, yang jauhan dikit biar gak gampang ditemukan!" Tukasnya ketus.Gevan berdecak kesal dan menyentil kening Aluna dengan gemas. "Ck, mana ada! Mau ke Bali kek, Maldives kek, atau ke Kutub Utara sekalian, kamu nggak bakalan bisa kabur, A
Read more