All Chapters of Pernikahan Rahasiaku dengan CEO: Chapter 21 - Chapter 30
82 Chapters
21. Kau Hanya Penyewa Rahim!
“Rich....”“Di mana Jovanka?”Pria itu berlari menuju ruangan di mana Jovanka sedang di periksa. Cataline baru saja menghubunginya dan tak disangka, Rich sudah tiba sangat cepat di luar dugaan. Dia berusaha melihat ke dalam sana, dari balik kaca kecil di bagian atas pintu. Tapi dokter dan perawat menghalangi pandangannya sehingga Rich tak bisa melihat Jovanka, dan kembali dia melihat istrinya.“Rich... maafkan aku. Seharusnya, aku.....”“Apa guna pelayan di rumah itu tak bisa menjaganya? Kate, kau tahu dia mengandung anak kita!” cecar Rich, suaranya sangat khawatir dan terlihat marah.Ya. Rich marah. Cataline bisa melihat kemarahan pria itu yang tak terkontrol. Selama mereka menikah, belum sekali pun Rich pernah membentak Cataline seperti sekarang. Sekuat itu Rich menyayangi bayi yang bahkan belum terlihat wujudnya? Bahkan Rich belum tahu apa yang membuat Jovanka masuk Rumah Sakit, dan dia sudah sangat marah. Bagaimana jika dia tahu semua ini perbuatan Cataline?“Kenapa dia berakhir d
Read more
22. Hasrat yang Lama Tertahan
Hanya senyum miring yang ditunjukkan pria itu untuk menjawab pertanya si wanita. Lantas, dia berjalan menuju meja dan mengangkat gelas berisi cairan keemasan.“Cataline Amber... sudah berapa lama kita tak minum bersama?”“Cullen!” Cataline memotong dan menekankan nama keluarga suaminya. “Sekarang aku memiliki Cullen di belakang namaku, jangan lupakan itu!” ulangnya memastikan pria itu mendengar dengan jelas.Seharusnya Cataline masih di Rumah Sakit mengawasi Jovanka, tapi atas panggilan pria ini, dia harus mengabaikan ucapan Rich. Cataline tidak senang mendapati dirinya sangat cepat terpengaruh, tapi di sinilah dia sekarang.“Istri Rich Damian Cullen, kau tidak ingin mempertegasnya?” Pria itu sangat tenang menyesap isi gelasnya dan kembali dia menatap Cataline. “Ya... Cataline Amber Cullen. Baiklah, aku harus memanggilmu dengan nama belakang suamimu.”“Jangan banyak bicara, katakan saja apa maksud pesan yang kau kirimkan, Liam!”Rich bisa saja datang ke Rumah Sakit sebab pria itu sel
Read more
23. Kecurigaan Rich
Ketika Cataline menutup panggilan, dia belum menyadari Rich di sebelahnya. Dia memijit kepala dengan kedua tangan, untuk membantu dirinya kembali tenang. Dia masih sedikit mabuk setelah bertemu dengan Liam, tapi terpaksa datang ke Rumah Sakit agar Rich tidak curiga.Sementara Rich mengamati istrinya dengan berbagai pertanyaan. Ingin dia bertanya apa yang disembunyikan Cataline, tapi dia menahan diri. Jika Cataline berkata Rich tidak boleh tahu, bukankah berarti dia akan berbohong meski Rich memaksa? Rich juga bisa mencium bau tak sedap dari tubuh istrinya, sehingga banyak kecurigaan di pikiran pria itu.“Sayang, kenapa kau di sini?” sapa Rich dan membuat wajahnya tersenyum, seperti tak mendengar perbincangan istrinya.Cataline sangat terkejut sampai pundaknya terangkat. Saat melihat Rich, dia mematung dengan mulut gemetar.“Sa-sayang, kau... datang?” tanya Cataline terbata. ‘Apakah dia mendengar pembicaraanku?’“Ya, baru saja. Aku memanggilmu tapi kau hanya diam, jadi aku langsung ke
Read more
24. Pesan Dari Siapa?
Jovanka sudah jujur pada Sarah tentang dirinya yang tengah mengandung dan sekarang tinggal di rumah pemilik janin itu, tapi Jovanka tak pernah menyebutkan siapa mereka. Dia sangat menjaga nama pemiliknya karena itu adalah privasi. Dan sesuai yang diharapkan, Sarah Spencer adalah sahabat yang pengertian sehingga tidak memaksanya."Baiklah, jaga anak itu baik-baik. Segera lahirkan itu dan berhenti setelahnya, kau harus fokus pada kuliahmu dan meraih apa yang kau cita-citakan," ucap Sarah, mengelus pundak sahabatnya. Dia tahu betapa Jovanka tidak ingin melakukan semua ini, andai dirinya tidak sedang terjepit.Gadis itu mengangguk setuju dengan ucapan sahabatnya, tapi masih ada yang selalu mengganjal di hati Jovanka."Sarah, menurutmu... apakah mungkin seorang pria beristri yang mulutnya sangat jahat, lalu tiba-tiba mengirimkanmu sebuah pesan yang manis?"Sarah menatap Jovanka dengan mata elangnya dan langsung bertanya, "Apakah dia pemilik janinmu? Jovanka, jangan berpikir macam-macam,
Read more
25. Kalian Berkhianat?
“Cataline,” panggil Rich, menyentuh jemari istrinya. Cataline memutar wajahnya memandang Rich dan dia tersenyum samar. “Aku tak mengapa, itu hal biasa. Ibumu memang tak pernah berbicara baik padaku, Rich.” Rich mengalihkan matanya ke jalanan dan bingung untuk memulai pembicaraan. Makan siang dengan keluarga memang tak pernah berjalan mulus karena Ruth selalu bersikap dingin dan berbicara tak bersahabat pada Cataline. Sebab itulah Rich memutuskan pindah dan tinggal terpisah dari keluarga, untuk melindungi istrinya. Terlalu banyak masalah yang datang secara tiba-tiba, sampai Rich bingung akan bagaimana menyikapi semua ini. Selain merasa kasihan pada Cataline yang tersinggung dengan ucapan ibunya, dia juga takut dengan surat yang Jovanka kirimkan. “Mari kita lupakan ibu. Aku tak ingin kau memikirkan ucapannya, karena itu kita tinggal terpisah.” “Lantas, kau ingin mengatakan sesuatu, Rich?” Mata istrinya yang sendu membuat Rich ragu sejenak. Harus kah dia membahasnya? Bagaimana j
Read more
26. Jangan Muncul di Hadapanku
Semua orang akan berpikir hal yang sama jika melihat begitu cepat Rich bertindak. Bahkan Jovanka tidak siap dengan tamparan dari Cataline, tapi Rich... dia sangat sigap seakan takut gadis itu terluka. “Kau pengkhianat, kau sudah menyakitiku, Rich.” Rich yang serba salah melepaskan Jovanka dan berpindah ke depan istrinya. Tangan pria itu akan memeluk Cataline, tapi segera ditepisnya. “Jangan sentuh aku. Tanganmu... aku tak tahu apakah aku masih mau disentuh oleh tangan itu.” Matanya menunjukkan kecewa yang sangat dalam. “Kate, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Dia hampir terjatuh, aku hanya menjaga janin kita.” “Janin, janin, janin! Apakah hanya itu alasanmu?” Cataline muak dengan sikap Rich yang selalu peduli akan janin di perut Jovanka. “Jika janin itu yang lebih penting dari perasaanku, lantas apa gunanya kita bersama? Pergilah dengan gadis itu dan jaga janinmu!” Cataline berjongkok dengan wajah disembunyikan di atas lututnya. Hanya suaranya yang terdengar pilu membuktikan
Read more
27. Mengandung Anak Kita.
Di malam dingin yang berhujan, Jovanka berjalan dengan keadaan sangat berantakan. Kaki kecilnya tak menggunakan alas sebab tak diberi kesempatan bahkan untuk mengenakan sebuah sandal. Dia diusir bagaikan seekor anjing liar yang tak punya keluarga. Hanya tas kecil berisi barang pribadinya yang boleh dia bawa, sebab barang lainnya adalah pemberian dari mereka. Jalan menuju keluar dari pekarangan itu terasa sangat jauh. Dia menatap lurus dengan pandangan mengabur oleh terpaan air hujan. Jovanka tak mampu menunjukkan ekspresi di wajahnya, tapi kesedihan yang mendalam cukup membuat gadis itu hancur di dalam dada. Tanpa tujuan dia terus meninggalkan tempat itu. Di luar gerbang besar, sebuah taksi yang melintas berhenti dan menawarkan tumpangan. Jovanka menaiki taksi dan menyebutkan sebuah nama toko kue. Ketika taksi berhenti, dia turun dan berjalan menuju toko kue milik Nyonya Green. Entah kenapa alamat itu yang terlintas di pikirannya. “Jovanka, apa itu?” Nyonya Green melihat gadis it
Read more
28. Jangan Bunuh Aku.
Cataline akan mengandung, itu yang diucapkan wanita itu malam tadi. Dengan diusirnya Jovanka beserta bayi di perutnya dari rumah mereka, akhirnya istri Rich itu memutuskan untuk mengandung sendiri anak mereka. Seharusnya hal ini adalah sesuatu yang menggembirakan bagi Rich, sebab dia akan memiliki anak dari rahim istrinya sendiri. Tapi kenyataannya, rasa gembira itu tidak Rich dapatkan di lubuk hatinya. Benar. Dia memang kagum dengan ketulusan Cataline yang berkata menyesal dan memutuskan untuk mengandung, tapi mengingat janin di rahim Jovanka, entah kenapa dia sangat sedih. Bagaimana nasib anaknya dengan gadis itu, jika mereka mengabaikannya? Setega itu kah Rich membiarkan darah dagingnya diasuh Jovanka, yang bahkan untuk membayar kuliah saja tidak lah mampu. “Dia akan merawatnya?” kata Rich ragu. Gadis itu sangat miskin, makan malamnya saja hanya dengan dua keping roti dan air mineral. Rich tidak percaya gadis semiskin itu akan mengurus bayi di usia yang masih sangat muda. Lantas
Read more
29. Mari Bekerjasama
Laju mobil semakin kencang membelah jalanan. Jovanka terus saja mengoceh meminta Rich menurunkannya di jalan. Telinganya sampai mau pecah mendengar teriak gadis itu di sebelah, dia bahkan meminta tolong seakan Rich melakukan sesuatu."Tolong! Tolong!" Jovanka terus meminta tolong menggedor kaca jendela, tapi Rich mengabaikannya sebab kaca itu gelap dari luar. Tak akan ada orang yang melihatnya dari luar sana. "Tuan Cullen, turunkan aku, Tuan! Kau tidak boleh menculik seorang gadis yang tengah mengandung!" Mobil yang Rich kemudi pun berbelok ke kiri, memasuki kawasan villa pribadi miliknya. Seharusnya villa itu adalah hadiah untuk Cataline, sebagai hadiah setelah Jovanka melahirkan anak mereka. "Turun," kata Rich, membuka pintu di sebelah Jovanka.Gadis itu masih terlihat ketakutan di wajahnya, Rich sampai bingung kenapa Jovanka sangat takut. 'Apakah wajahku seperti orang jahat?'"Hei, turunlah. Jangan bertingkah seakan kau sangat berharga untuk diculik."Nyatanya memang dia menc
Read more
30. Wajah Kesal yang Lucu
Pertanyaan di kepala Jovanka belum terjawab, Rich sudah berjalan ke meja makan. Matanya menatap Jovanka yang diam tanpa melirik padanya."Hei, kau tak mau makan?" Sejujurnya Jovanka bukan tak mau makan. Dia hanya menikmati pemandangan di meja itu yang dipenuhi berbagai menu. Padahal, Jovanka hanya makan sendiri di sini, kenapa pelayan menyiapkan sangat banyak?Keluarganya memang kaya. Tapi seperti yang diketahui, Jovanka tak pernah dianggap bagian dari keluarga itu sehingga tak memiliki hak untuk bergabung di meja makan. Dia hanya akan memakan apa pun yang sudah tersisa, bahkan terkadang tak kebagian makanan. Jovanka ingin lebih lama mengagumi setiap menu yang ada, membayangkan selama ini belum pernah menikmatinya dengan benar."Berbicaralah jika seseorang bertanya. Apakah masih kurang baik sikapku padamu? Aku sudah membantumu dalam kesulitan, kenapa kau sangat susah diajak bekerjasama?" kata Rich.Bosan dia menunggu gadis yang membisu itu, kemudian mengambil piring steak di depan Jo
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status