Noah menghela napas pelan, ketika melihat Anisa. Apa yang dikatakan Aishawa benar, wanita itu tidak menjaga harga dirinya. Padahal Noah sudah menolak namun dia tetap saja terus memaksakan.“Aku makan dengan Aishwa,” ujarnya tenang, mencoba menjaga suasana tetap netral.Namun Anisa tidak mundur.“Oh begitu?” Ia tersenyum miring, lalu menatap kotak makan di tangan Noah. “Tapi kau belum mencicipi masakanku hari ini. Aku sengaja membuat resep baru, khusus untukmu.”Nada suaranya lembut, tapi penuh tekanan halus.Aishwa hanya menatap tanpa banyak bicara. Lalu perlahan ia mendekat, menarik kursi di samping Noah, dan duduk dengan anggun.“Mas Noah, nanti habis makan, aku mau kasih lihat hasil laporan penelitian yang kemarin mas bantuin. Bagian analisis enzimnya sudah selesai.”"Oh iya, tapi kamu benar-benar pintar, itu usaha mu." Noah tersenyum dan mengusap kepala Aishwa."Iya, tapi aku bisa menyelesaikannya karena mas Noah. Padahal mas sudah sangat mengantuk, tapi karena aku masih buat lapo
Last Updated : 2025-11-09 Read more