Zain berdiri sejenak di depan pintu ruang kerja kepala HRD. Ia mengetuk pintu beberapa kali, lalu memutar gagang pintu dan mendorong perlahan setelah mendengar sahutan dari dalam.“Sibuk?” tanya Zain, mengamati seluruh sudut ruangan dengan kedua tangan terselip di dalam saku celana.Seno yang tengah berjibaku dengan dokumen mendongak kaget. Bergegas ia bangkit dan membungkuk hormat saat menyadari Zain yang memasuki ruangannya.“Sudah! Tidak usah kaku begitu. Bersikap biasa saja layaknya teman, kecuali kalau di hadapan orang lain,” protes Zain, tersenyum simpul sembari mengayun langkah mendekati meja Seno.“Sekarang beda. Kau tidak lagi hanya sekadar teman, tapi sudah jadi bos di sini,” sahut Seno, beranjak keluar meninggalkan kursi empuknya.Ia menawari Zain untuk duduk di sofa, tetapi Zain menolak dengan lambaian tangan.“Aku ke sini untuk membayar utang,” tukas Zain cepat.“Utang? Kapan kau berutang padaku?” tanya Seno
Last Updated : 2025-05-05 Read more