Lahat ng Kabanata ng Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Kabanata 2091 - Kabanata 2100

Tiara mengikat setengah rambut panjangnya dan mengenakan setelan sederhana berbahan linen. Atasannya adalah baju linen polos, sedangkan bawahannya adalah rok panjang bermotif kotak-kotak. Dia memadukannya dengan sepasang sepatu datar putih dan tas selempang berbahan linen.Yang dikenakan Tiara bukanlah pakaian bermerek. Jika ditotalkan, harganya bahkan tidak mencapai 1 juta. Penampilannya sangat biasa dan terlihat jelas bahwa dia bukan putri dari keluarga kaya. Dia lebih terlihat seperti gadis tetangga yang riang dan ceria."Halo, Bu Tiara."Satpam Kediaman Keluarga Hermanto sudah melihat Tiara dari jauh dan menyapanya. Dia berkunjung ke Kediaman Keluarga Hermanto setiap hari. Jadi, semua orang di sana mengenalnya.Tiara tersenyum, lalu mengeluarkan dua kotak kecil dari tasnya dan menyerahkannya kepada mereka. Isinya adalah kue."Coba cicip kuenya enak atau nggak? Jangan lupa kasih masukan. Aku terima semua kritikan, tapi harus jujur, ya."Para satpam itu segera menerimanya dan berteri

Di sisi lain, setelah Aezar meninggalkan lokasi kejadian, ponselnya terus berdering.Pertama-tama, pemerintah Negara Rigira mengkritiknya habis-habisan. Mereka mengatakan bahwa penanganannya terhadap situasi ini sangatlah buruk, juga merusak citra dan reputasi negara.Aezar mengabaikan mereka. Begitu menutup telepon, dia segera menelepon Morake.Morake yang mengira Aezar ingin berbicara tentang insiden racun itu pun mengambil inisiatif untuk berkata, "Kami tertipu. Kami kira dia sudah makan kue beracun itu. Tak disangka, itu hanyalah rekayasanya.""Anak itu bukan anak biasa. Pasti ada ahli medis di sekitarnya. Dokter biasa nggak mungkin bisa mendeteksi racun di dalam kue itu! Aku sarankan sebaiknya kita tangkap dia secara paksa, lalu lakukan penyelidikan menyeluruh!"Aezar menyahut dengan kesal, "Dia begitu tangguh, gimana kita bisa menangkapnya?"Morake menjawab, "Sehebat apa pun keterampilan bela dirinya, dia juga nggak kebal terhadap peluru dan bom."Aezar mengerutkan kening. "Sekar

Caden menjawab dengan tampang cemberut, "Aku ini papamu!"Hayden tersenyum menyanjung. "Papa, ada yang mau kubahas denganmu."Caden menyipitkan matanya. "Katakanlah."Hayden menggaruk kepalanya dan merasa agak malu. "Aku mau pinjam uang."Caden pun terdiam.Hayden berujar dengan kening berkerut, "Memulihkan kembali Akademi Bela Diri Juandra adalah impian Kakek Buyut Kedua dan Kakek Buyut Kecil. Sekarang, mereka sudah nggak punya kesempatan untuk mewujudkannya. Jadi, aku mau bantu mereka mewujudkannya.""Tapi, mendirikan begitu banyak akademi bela diri membutuhkan banyak uang! Umm ... aku nggak punya uang. Papa boleh pinjamkan sedikit uang kepadaku? Setelah besar nanti, aku akan mengembalikannya. Oke?"Caden memicingkan mata sambil menatap Hayden, tetapi tidak langsung menjawab. Hayden mengira dia tidak ingin meminjamkannya dan langsung mengancam, "Kalau Papa nggak meminjamkannya padaku, aku akan hasut Mama untuk membuatmu tidur di ruang kerja setiap hari! Hidupmu akan sengsara!"Caden

Caden berada di dalam mobil, sedangkan Naomi duduk di sebelahnya. Berhubung tidak ingin membuat Naomi ketakutan, dia mengarang alasan dan menyuruh sopir menepi.Caden turun dari mobil untuk menjawab telepon. Begitu menghindari tatapan Naomi, ekspresinya seketika menjadi suram dan suaranya terdengar dingin."Apa mereka baik-baik saja?"Andrew menjawab dengan jujur, "Baby nggak terluka, cuma ketakutan. Sirius juga nggak terluka, tapi darahnya sempat diambil 1 tabung. Semua informasi yang berkaitan dengan Sirius di rumah sakit Robbin juga diambil. Mereka mungkin mengincar rahasia Baby dan Sirius."Caden mengerutkan kening dan bertanya, "Di mana Jayden?"Andrew menjawab, "Jayden baik-baik saja. Dia nggak pergi ke Kediaman Keluarga Hermanto hari ini. Dia tinggal di rumah bersama Paman Joseph dan Bibi Maria. Jadi, dia terhindar dari hal ini."Caden bertanya lagi, "Siapa pelakunya?"Andrew menjawab, "Harlan."Caden terkejut. "Harlan?""Emm."Caden mengerutkan keningnya erat-erat. Dalam seketi

Braden dan Rayden juga tak berdaya dalam menghadapi orang misterius itu. Mereka mengerti kenapa Caden tidak mengambil tindakan terhadap orang misterius itu sampai sekarang.Alasan utamanya adalah karena virus generasi ke-8 dan Nenek. Kini, Nenek bisa dibilang sedang berpacu dengan waktu untuk meneliti virus itu.Virus generasi ke-8 berasal dari orang misterius. Tidak ada yang tahu apakah dia memiliki sumber berbahaya lainnya. Jika dia terdesak dan tiba-tiba melepaskan beberapa virus lagi, Nenek pasti harus memikirkan cara untuk mengatasinya.Itu akan membuang-buang waktu Nenek dan menghambat kemajuannya dalam menaklukkan virus generasi ke-8. Jika Nenek masih muda, dia mungkin masih punya waktu untuk bersantai. Masalahnya, Nenek sudah tua dan bisa tiada kapan saja. Waktunya sangatlah berharga!Saat ini, Nenek adalah satu-satunya orang di Negara Carika yang memiliki kesempatan untuk menaklukkan virus generasi ke-8. Tanpanya, Negara Carika benar-benar tidak berdaya melawan virus generasi