“Apa kamu sudah jadian sama Tiara? Aku dengar-dengar kalian berdua sudah tidur bersama. Apa benar seperti itu?”Andrew tidak berbicara sepatah kata pun. Dia langsung mengakhiri panggilan, sebab dia malas untuk menjelaskan.Namun satu detik kemudian, Andrew menerima panggilan dari Dylan. “Andrew, apa benar kamu tidur dengan Tiara? Bukannya kamu impoten? Kalian … gimana reaksi Tiara?”Raut wajah Andrew menjadi murung. “Kamu yang impoten!”Usai berbicara, Andrew pun mengakhiri panggilan.Ketika melihat para sahabatnya yang heboh itu, Andrew pun menggigit bibirnya, lalu melempar ponselnya ke sebelah, tidak ingin menghiraukan mereka lagi.Orang-orang di dalam grup masih saja berkata bahwa Andrew telah menyembunyikan wanita cantik di rumah! Dia memiliki standar ganda! Dia lebih memilih kekasih daripada temannya!Andrew tidak peduli dengan semua itu, tetapi ketika kepikiran Tiara sedang berada di lantai bawah, hatinya pun terasa panik dan dia pun tidak bisa melakukan apa-apa.Jadi, Andrew lan
“Kak Andrew, apa kamu bisa jelaskan sebentar?”Mereka semua melihat Andrew dengan serempak. Nada bicara mereka terdengar aneh. Tiara tidak tahu masalah Andrew menolak mereka tadi. Dia segera membantu Andrew untuk menjelaskan, “Kalian jangan salah paham. Aku … aku datang cari Andrew karena ada sedikit urusan. Aku kehujanan di jalan, pakaianku basah, jadi Andrew berbaik hati mengizinkanku untuk mandi air hangat, biar nggak masuk angin.”“Lantaran nggak ada pakaianku di sini, aku pun pakai pakaiannya dulu. Aku dan Andrew … kami berdua … nggak ngapa-ngapain, kok.”Usai mendengar, hati para sahabat Andrew terasa semakin sakit lagi! “Kak Andrew, apa kamu mengerti apa yang dinamakan standar ganda?”Andrew tidak menghiraukan mereka, lalu memalingkan kepalanya untuk bertanya pada Tiara, “Ada urusan apa?”Rambut belum dicuci. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa Tiara masih belum mandi. Kenapa Tiara tiba-tiba keluar kamar?Tiara segera menjelaskan, “Tadi aku ingin cuci pakaianku dulu di m
“Kak Andrew, biarkan kami berteduh di dalam rumah, ya. Hujannya deras sekali. Kami nggak bisa setir mobil.”Tanpa berpikir sama sekali, Andrew pun menolak. “Nggak bisa.”“Kak Andrew …. Kita itu sahabat karib. Apa kamu tega melihat kami kedinginan?”Andrew membalas, “Nggak akan mati, kok.”Beberapa pengawal muda merasa kehabisan kata-kata. “Kak Andrew, bukannya kamu sudah sepakat akan senasib sepenanggungan dengan kami? Kenapa kami nggak boleh berteduh di rumahmu?”Andrew membalas dengan sangat lantang, “Nggak boleh.”Beberapa pria juga tidak merasa marah dan juga tidak menyerah. Dia melanjutkan omongannya dengan muka tebal, “Kami nggak akan mengganggumu. Kami hanya ingin tinggal sebentar di ruang tamu. Kami akan segera pergi setelah hujannya mulai reda.”Andrew berkata dengan dingin, “Aku nggak suka orang lain datang ke rumahku.”Beberapa orang lainnya segera berkata, “Kami bukan orang lain, kami itu anggotamu! Kita itu senasib sepenanggungan!”Kali ini, Andrew pun tidak menjawab lagi.
Beberapa saat kemudian, Andrew mengambil barangnya berjalan keluar kamar. Dia berdiri di lantai dua untuk melihat Tiara yang sedang berada di lantai bawah. Ekspresinya pun sedikit berubah.Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang karena seorang lawan jenis. Semua itu membuat Andrew merasa tidak terbiasa. Biasanya hanya ada dirinya di dalam vila berukuran ratusan meter persegi ini. Jika Andrew tidak berada di sini, tempat ini pun akan menjadi lahan kosong. Dia tidak suka ada orang lain yang datang bertamu di rumahnya, sebab dia suka dengan keheningan. Selain itu, tidak pernah ada lawan jenis yang pernah muncul di rumahnya. Bahkan pengawal wanitanya yang bernama Ivona juga tidak pernah masuk ke rumah. Tiara adalah orang pertama.Andrew mengamati Tiara selama beberapa detik. Dia menyembunyikan rasa tidak nyaman itu, lalu mengambil pakaian dan perlengkapan mandi ke lantai bawah. Begitu melihatnya, Tiara langsung bertanya, “Andrew, apa kamu nggak pernah masak di rumah?”Andrew tidak menjawab
Untung saja Tiara memahami Andrew, hatinya pun terasa sangat hangat. Dia tahu Andrew menyuruh Tiara untuk mandi pasti bukan karena memiliki pemikiran melenceng, melainkan murni tidak ingin Tiara masuk angin. Tiara juga tidak segan, melainkan langsung mengangguk. “Oke.”Sekujur tubuh Tiara sedang basah kuyup, memang sudah seharusnya dia membasuh tubuhnya dengan air hangat dulu, lalu mengganti pakaian bersih. Jika Tiara pulang dengan keadaan seperti ini, besar kemungkinan dia akan masuk angin.Andrew tidak berbicara banyak lagi, melainkan membalikkan tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar. Dia mengambil ponsel di atas sofa untuk melihat prakiraan cuaca, kemudian berdiri di depan jendela untuk melihat ke luar.Petir dan kilat tidak berhenti terlihat di luar jendela. Sepertinya hujan tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Apalagi prakiraan cuaca menunjukkan bahwa cuaca tidak normal ini akan terus berlanjut. Hujan deras akan terus turun hingga tengah malam.Pihak pemerintah juga menghimbau ma
Andrew menatap Tiara dengan kening berkerut. Dia tidak menjelaskan panjang lebar lagi.Detak jantung Tiara berdetak kencang. Hatinya sungguh merasa gugup. Kebahagiaan datang terlalu mendadak. Dia sama sekali tidak berani memercayai telinganya sendiri. Dia takut dirinya telah salah dengar, dia pun bertanya dengan penuh hati-hati, “Apa kamu suruh aku masuk ke rumahmu?”Andrew bersuara dengan dingin, “Kalau kamu nggak mau masuk, pergi saja.”“Mau, mau, mau! Aku mau!” Tiara segera memasuki rumah.Mana mungkin Tiara tidak mau? Tentu saja Tiara mau!Ini pertama kalinya Tiara berkunjung ke rumah Andrew. Tiara pun merasa hati-hati dan waspada. Dia tidak berani masuk ke dalam rumah, hanya berdiri di area rak sepatu saja. Dia mengamati bagian dalam dengan penasaran.Bagaimanapun, tubuh Tiara sedang basah kuyup. Dia akan membasahi setiap lantai yang diinjaknya. Jika Tiara mengamati rumahnya, bisa jadi akan mengotori rumahnya dan akan sangat tidak sopan.Selain itu, Tiara juga tidak tahu sebenarny