Tiara merasa syok. “Andrew?”Kening Andrew berkerut. Dia pun memelototi Tiara sekilas, lalu menarik pergelangan tangannya untuk ke area keseharian.Mereka berdua berjalan di tengah hujan. Tiara mengenakan topi Andrew dengan dibungkus kemeja Andrew, lalu ditarik paksa Andrew pergi melewati rerumputan. Dia berjalan melewati lapangan sepak bola dan juga landasan lari …..Tiara pun terbengong, sepertinya dia sedang bermimpi saja. Dia merasa dirinya bagai tokoh utama wanita dalam sebuah serial drama saja! Relawan wanita tadi datang dengan membawa jas hujan. Saat ini, Tiara baru tersadar dari bengongnya. Dia menyadari semua ini bukanlah mimpi. Jantung Tiara mulai berdetak kencang. Dia sungguh merasa gembira.Tiara ingin diam-diam merasa gembira, tetapi dia tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum. Ketika melihat orang yang disukai dirinya sendiri, meskipun kehujanan, suasana hatinya juga terasa indah.Relawan wanita tadinya terbengong ketika melihat Andrew. Ketika melihat Tiara, dia pun b
Gara-gara ucapan kepala panti asuhan tadi, Andrew merasa marah hingga saat ini. Tadinya dia sendiri tidak tahu dirinya merasa marah karena dirinya sendiri atau Tiara? Setelah itu, dia menyadari ternyata dia sedang marah terhadap dirinya sendiri.Andrew marah karena kemampuan mengendalikan dirinya terlalu buruk. Masalah sepele itu bahkan bisa mempengaruhi emosinya!Hari ini, Andrew juga berusaha untuk menendang Tiara dari dalam benaknya. Dia tidak peduli dengan wanita itu dan tidak peduli dengan masalah wanita itu. Namun, ternyata Andrew tidak bisa melakukannya!Andrew merasa marah dan mulai sembarangan berpikir. Hanya ada masalah Tiara dan Shane di dalam benaknya. Dia ingin tahu apakah mereka berdua benar-benar telah bersama? Dia benar-benar ingin mengetahuinya!Andrew juga ingin tahu, jika mereka sedang bersama, kenapa Tiara malah mengejarnya lagi? Seandainya mereka tidak bersama, kenapa Tiara malah berbohong kepada orang luar?Jiwa gosip Andrew hari ini sudah hampir mengimbangi Steve
“Tahun ini cuaca Kota Jembara memang aneh sekali. Apa sudah akan hujan badai di awal bulan Oktober?”“Memang akan turun hujan! Hujan lebat! Ada banyak media sudah keluar untuk mengingatkan!”Kepala panti asuhan membaca pesan, lalu berkata kepada semua orang dengan panik, “Selimut anak-anak masih dijemur di luar sana. Semuanya hentikan aktivitas kalian dulu. Kita pergi simpan selimut dulu. Jangan sampai selimut anak-anak jadi basah nantinya.”Setelah mendengar ucapan itu, semua orang langsung menghentikan kegiatan mereka, lalu buru-buru berjalan keluar. Sementara ini, Tiara juga tidak menghiraukan Andrew dulu. Dia lebih mementingkan pergi menyimpan selimut anak-anak.Cuaca berubah begitu saja. Tadinya cuaca masih sangat cerah, sekarang malah telah mendung, seperti sudah malam saja. Kondisi ini tidak seperti cuaca di awal bulan Oktober saja.Anak-anak di panti asuhan sangat banyak. Area untuk menjemur selimut tidaklah cukup. Setiap kali kepala panti asuhan menjemur selimut, dia pun akan
Begitu mendengar nama Andrew, Tiara spontan bersemangat! Dia segera bertanya kepada kepala panti asuhan, “Apa kamu kenal sama dia?”Tere membalas dengan tersenyum, “Dia juga relawan di panti asuhan ini.”Tiara merasa syok. Ternyata Andrew juga adalah relawan dalam panti asuhan ini? Namun dengan karakternya seperti itu, jangan-jangan hanya nama saja yang sama?Tiara segera bertanya lagi kepada kepala panti asuhan. “Apa kamu punya fotonya?”Kepala panti asuhan menggeleng dengan tidak berdaya. “Dia nggak suka foto dan juga nggak suka bersosialisasi dengan orang-orang. Karakternya agak tertutup. Dia juga agak pendiam.”Tiara bertanya dengan mata terbuka lebar, “Apa dia itu tinggi dan tampan, selalu berpakaian hitam, suka pakai topi bebek dan masker wajah berwarna hitam? Selain itu, wajahnya kelihatan lebih muda daripada umurnya, seperti anak kuliah saja.”Tere mengangguk. “Iya, iya, iya, dia orangnya! Dia sudah lama bergabung dengan panti asuhan ini. Dia juga banyak melakukan kontribusi un
Andrew spontan bertanya, “Dia punya kekasih?”Kepala panti asuhan mengangguk. “Punya, kekasihnya itu tinggi, tampan, dan sopan. Aku merasa temperamennya cukup bagus. Dia sangat serasi dengan Tiara.”Kening Andrew berkerut. “Siapa namanya?”Tere berpikir sejenak. “Sepertinya S … Shane!”Andrew merasa syok. “Shane itu kekasihnya?”Tere mengangguk. “Iya, apa kamu kenal sama Shane?”Andrew menggerakkan bibirnya. “Apa Shane juga pernah datang kemari?”Tere berkata, “Pernah. Dua bulan lalu, dia datang bersama Tiara.”Panti asuhan selalu menyelenggarakan kegiatan relawan setiap bulannya. Hanya saja, tidak semua orang akan hadir di tempat. Biasanya hanya orang yang memiliki waktu luang yang akan datang untuk menemani anak-anak.Andrew bertanya lagi, “Apa Shane bilang sendiri, dia itu kekasihnya Tiara?”Tere menggeleng. “Bukan, Tiara yang ngomong sendiri.”Andrew terdiam di tempat. Dia menatap kepala panti asuhan dengan syok.Tiara tidak menyukai Shane. Kenapa dia berinisiatif mengatakan Shane
Dia ….Tiba-tiba jendela mobil diketuk. Andrew pun tersadar dari lamunannya. Dia menenangkan dirinya, lalu menurunkan jendela mobil.Tiara berkata dengan wajah merona, “Aku masuk dulu. Terima kasih sudah antar aku kemari hari ini. Sampai jumpa.”Usai berbicara, Tiara segera menarik temannya ke dalam panti asuhan. Setelah bayangan tubuh Tiara menghilang, Andrew bersandar di bangkunya, memejamkan matanya sembari menghela napas berat.Andrew merasa perjalanan mengendarai mobil selama belasan menit ini bagai belasan jam saja. Singlet hitam di dalam kemejanya juga sudah dibasahi oleh keringatnya. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa dia bisa segugup ini! Saat Tiara berada di sisi Andrew, entah kenapa dia malah merasa sangat panik!“Andrew.” Terdengar suara familier dari sisi mobil. Ada seorang wanita berumur 50-an tahun sedang berdiri di samping jendela. Dia berpakaian sederhana dengan senyuman ramah. Wanita itu tidak lain adalah kepala panti asuhan.Andrew menyapanya, “Bibi Tere.”Andrew ju