All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 1391 - Chapter 1400

"Aku tahu, aku tahu semuanya. Karena kamu sangat melindungi Edo, tentu saja kamu nggak akan membiarkan orang lain menyakitinya." Nancy memahami segalanya.Nia berkata, "Bisakah kamu menjauh dari Edo?""Nggak!" Jawaban Nancy membuat Nia memutar bola matanya."Setelah semua ini, kamu masih keras kepala?"Nancy melepaskan Nia, lalu berbaring di sofa. "Bukannya aku keras kepala, tapi aku memang selalu egois. Aku nggak akan pernah merugikan diriku demi orang lain.""Bahkan suami dan anakku nggak tega membiarkanku menderita, apalagi Edo.""Kehidupanku saja sudah nggak nyaman. Kenapa aku harus peduli dengan orang lain?""Kamu sungguh egois," kata Nia dengan marah.Nancy berkata sambil tersenyum, "Bukankah baik untuk bersikap sedikit egois? Di dunia ini, jangan harap ada orang lain yang mencintaimu selain dirimu sendiri!""Itu sudut pandangmu. Menurutku nggak," balas Nia.Nancy mengangkat bahu dengan acuh tidak acuh, "Yah, ini hanya sudut pandangku. Tapi, menurutku, selama aku menjalani kehidu

"Kamu masih berani bertanya. Aku tanya padamu, apa yang kamu lakukan pada Yuna? Kenapa Yuna begitu membencimu saat kami menyebutmu sekarang?""Jessy sudah bertunangan. Apa ada kandidat lain selain aku?"Ternyata Bella melakukan ini karena dia tidak punya pilihan lain."Aku nggak melakukan apa pun pada Yuna," jelasku dengan lemah.Bella berkata, "Aku nggak percaya. Kalau kamu nggak melakukan apa pun, Yuna akan begitu membencimu? Yuna adalah wanita yang paling lembut dan baik di antara kami berempat. Dia nggak pernah berbicara dengan suara keras.""Tapi, saat aku menyebutmu hari ini, dia menjadi gila. Dia berteriak padaku agar nggak menyebutmu lagi."Aku tidak punya pilihan lain selain menjelaskan secara singkat masalah tersebut."Mungkin Yuna nggak suka padaku karena dia mengira aku ingin menggantikan posisi Pak Harmin. Tapi, aku nggak benar-benar berpikir seperti itu. Aku hanya ingin orang tuanya memiliki harapan. Aku juga ingin dia memiliki harapan.""Jadi, begitulah yang terjadi. Kal

"Tidurlah lebih awal. Aku pergi dulu." Aku menyela suasana ambigu itu pada waktu yang tidak tepat.Tiba-tiba, mata Bella dipenuhi dengan ekspresi sedih.Dia tampak ingin mengatakan sesuatu. Namun, saat dia melihat aku pergi dengan begitu tegas dan yakin, kata-kata yang ada di ujung lidahnya tidak dapat diucapkan."Dasar bajingan. Edo, aku kutuk kamu nggak pernah menikah seumur hidupmu."Bella menutup pintu dengan marah.Aku masuk ke dalam lift sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi. Aku tidak bisa menahan diri untuk menghela napas."Ada apa ini? Kenapa Bella tiba-tiba seperti itu?""Mungkinkah dia takut aku akan segera mati, jadi dia nggak ingin menyesal. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkapkan perasaannya?"Alasan ini adalah alasan yang dapat aku pikirkan. Namun, aku merasa kemungkinannya terlalu kecil.Aku benar-benar tidak ingin memikirkan banyak hal. Setelah berlari seharian, aku sangat lelah. Aku hanya ingin kembali dan beristirahat.Aku lebih suka fokus pa

Aku merasa dia bertanya dengan sengaja.Aku berkata dengan sedikit tidak sabar, "Sudah kubilang, kalau kamu nggak perlu diobati, aku pergi dulu.""Banyak pasien yang datang ke klinik setiap hari hanya untuk mencariku. Kalau aku nggak berada di sana, pasien-pasien itu mungkin akan menungguku kembali. Aku nggak ingin mereka kesakitan."Winston tersenyum. "Kamu dokter yang baik hati. Aku dengar dari Ghali bahwa kamu sangat ahli dalam pengobatan. Kamu telah menyembuhkan banyak penyakit yang sulit dan rumit.""Biasa saja.""Lalu, bisakah kamu memeriksa apakah bahuku ada masalah?"Akhirnya, orang ini mengatakan pokok masalahnya.Aku meletakkan kotak obatku, lalu pergi memeriksanya.Setelah memeriksa, aku berkata, "Pak Winston, kamu memang mengalami kapsulitis adhesiva ringan, tapi nggak serius. Aku dapat meresepkan obat luar untukmu. Kalau kamu menempelkannya tepat waktu setiap hari, rasa sakitnya akan hilang dalam seminggu."Saat berkata, aku hendak menuliskan resep untuknya.Winston tiba-t

"Kita bicara nanti saja." Winston tiba-tiba tampak bosan. Kemudian, dia bertanya, "Di mana Helena? Bagaimana kondisinya sekarang?"Ghali kembali mengambil informasi Helena dan berkata, "Sejak memutuskan hubungannya dengan Keluarga Xion, Nona Helena nggak pernah kembali ke Kediaman Keluarga Xion. Selama bertahun-tahun, dia menghadiri berbagai acara sebagai simpanan Tiano.""Tiano adalah orang yang sangat menginginkan kendali. Aktivitas Nona Helena terbatas. Biasanya, dia hanya bersama Tiano.""Setengah tahun lalu, Nona Helena datang ke Kota Jimba untuk mengunjungi beberapa sahabatnya. Dia nggak sengaja bertemu Edo, yang dikenal dengan Pak Edo dari Aula Juve.""Keduanya memiliki hubungan dekat. Hal ini membuat Tiano kesal. Tiano bahkan mengutus seseorang untuk membunuh Edo, tetapi dia diselamatkan ...."Winston mengulurkan tangannya untuk menyela Ghali, "Cukup. Aku nggak ingin tahu terlalu banyak tentang ini. Aku hanya ingin tahu wanita itu nggak menjalani kehidupan yang baik. Itu sudah