บททั้งหมดของ Kehidupan Edo yang Menakjubkan: บทที่ 1421 - บทที่ 1430

Namun, dia tidak tahu perusahaan apa yang dimiliki Winston.Sekarang, perkembangannya telah terhambat. Tiano tidak bisa mengabaikan Winston seperti yang dilakukannya lagi di masa lalu.Tidak ada gunanya Tiano menyinggung Winston demi seorang wanita!Setelah memikirkannya, akhirnya Tiano berkata, "Hanya seorang wanita. Kalau kamu mau, aku bisa memberikannya padamu."Mendengar Tiano berkata demikian, Helena membelalakkan matanya dengan tidak percaya.Helena tidak pernah menyangka setelah mengikuti Tiano selama bertahun-tahun, di mata Tiano, dia hanyalah mainan.Saat Tiano memiliki kepentingan lain, dia akan mengusirnya.Haha.Saat ini, akhirnya Helena mengerti nasib menjadi seorang simpanan.Helena seharusnya tidak mengharapkan apa pun. Namun, saat dia mendengar Tiano mengatakannya, hatinya sangat sakit.Saat Winston mendengar Tiano mengatakan ini, wajahnya yang masam dipenuhi dengan ejekan. "Apa kamu bilang? Kamu ingin memberikannya padaku? Kamu pikir aku mau?""Yang aku inginkan ... ad

Namun, Helena bukanlah sosialita yang tidak punya otak. Bakatnya dalam berbisnis tidak kalah dari Winston.Saat itu, jika Keluarga Xion tidak mengancamnya dengan adiknya, Helena tidak akan melepaskan statusnya sebagai putri tertua Keluarga Xion dan menjadi simpanan Tiano.Helena menatap Tiano dengan dingin dan memaksa untuk tersenyum. "Kamu nggak keberatan Edo memanfaatkanku?"Tiano berkata sambil tersenyum, "Kenapa aku keberatan? Bisnis itu seperti medan perang. Jebakan kecantikan selalu menjadi bagian yang nggak terpisahkan.""Aku bahagia memiliki wanita cantik sepertimu di sisiku yang dapat membantu memecahkan masalahku.""Kamu lebih baik dari Melia yang nggak berguna itu. Selain terus-terusan menemaniku seharian, dia nggak berguna sama sekali."Helena dan Melia tidak banyak berhubungan. Namun, saat Tiano mengungkapkan rasa jijiknya terhadap Melia dengan nada meremehkan, Helena tidak memiliki perasaan apa pun terhadap pria ini kecuali penghinaan.Bagaimana seorang pria yang memperol

Aku berkata, "Oke, mari kita lanjutkan sesuai rencana. Beberapa hari ke depan, aku akan sering datang ke tempatmu untuk memberi kesan pada Tiano bahwa aku belum menyerah padamu.""Sementara kamu harus bersiap ...."Aku tidak menjelaskannya terlalu jelas. Namun, kami mengerti apa yang aku maksud.Tiano butuh Helena untuk menahanku. Aku juga butuh Helena untuk membuat Tiano percaya bahwa aku telah dikontrol.Jadi, hanya masalah waktu sebelum aku Helena benar-benar berhubungan.Memikirkan apa yang akan terjadi, aku merasa sedikit gugup.Khususnya, sosok Helena yang tanpa cacat itu tanpa sadar muncul dalam pikiranku."Saat kamu datang besok, aku akan memberimu kejutan." Helena sedikit mengangkat sudut mulutnya.Kami berbicara sebentar, lalu menutup telepon.Aku kembali ke rumah Nia. Sementara Helena mengeluarkan satu set pakaian dari lemari."Edo, kamu adalah pria pertama yang ingin aku berikan tubuhku dengan tulus. Aku harap pertemuan pertama kita akan meninggalkan kenangan yang indah.".

Selama bertahun-tahun, selain Yuna dan lainnya, aku adalah satu-satunya orang luar yang tidak membenci statusnya sebagai simpanan.Dia bahkan merasakan kehangatan kebaikan sebagai seorang orang luar sepertiku.Ternyata dunia ini tidak selamanya dingin dan tidak berubah. Helena merasa masih banyak orang yang baik hati.Salah satunya aku yang konyol itu.Aku membantunya melepaskan pakaian luarnya dengan lembut. Kemudian, aku menyeka air mata di wajahnya dan menciumnya dengan lembut ....Pengalaman ini adalah pengalaman yang belum pernah aku alami sebelumnya.Keterampilan Helena secara alami tidak perlu diragukan lagi. Namun, selain keterampilannya, aku juga merasakan emosi yang telah lama terpendam pada wanita ini.Saat bersama Tiano, Helena hanya ingin menyenangkannya. Namun, saat dia bersamaku, dia bebas dan santai. Dia bisa menjadi dirinya sendiri sepenuhnya.Perasaan perpaduan antara pesona dan kebebasan adalah sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku.Lebih dari satu

"Aku bertanya-tanya kamu mengatakan sesuatu padanya kemarin? Kalau nggak, kenapa dia bersikap seperti itu?"Helena mengajukan pertanyaan ini pada Tiano dengan cerdik.Tiano hanyalah lelaki nekat yang berpikiran sederhana dan berbadan kuat. Dia tidak bisa berpikir panjang.Dia berpikir sejenak, lalu berkata, "Mungkin orang itu sudah lama mengincarmu. Dia hanya berpura-pura menjadi pria sejati.""Aku nggak mengatakan apa pun di depannya. Bagaimana dengan Winston? Dia mengatakan sesuatu di depannya?"Helena berpura-pura berpikir, lalu dia berkata, "Setelah kamu mengingatkanku, aku ingat Winston memang banyak bicara padanya.""Apa yang mereka bicarakan?" tanya Tiano.Helena menantikan momen ini, jadi dia mengucapkan kata-kata yang telah disiapkan dalam benaknya."Winston bilang dia nggak menginginkanku. Dia memberiku padamu tanpa imbalan apa pun saat itu ....""... Dia juga bilang Edo punya kemauan, tapi nggak punya nyali. Sekalipun dia punya seratus nyali, dia nggak akan berani menyentuhk