"Nggak, aku ingin dia menarikku." Gita sudah berdiri di air dengan bantuan orang lain. Dia menatap Vania dengan kesal.Vania tahu Gita sengaja seperti itu. Amarahnya pun memuncak. "Kenapa? Bukannya aku yang mendorongmu jatuh."Gita berkata, "Yah, aku nggak sengaja menabrakmu. Aku nggak sengaja terjatuh. Tapi, sekarang, aku hanya ingin kamu menarikku. Katakan, kamu bersedia nggak."Ekspresi Gita yang serius membuat Vania sedikit takut.Vania ragu-ragu.Wendy mencibirkan bibirnya. Kemudian, dia mendayung perahu menjauh. Dia tidak ikut campur dalam urusan mereka lagi.Vania menatap Gita, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Kenapa kamu terus menargetkanku?"Gita mencibir, "Karena kamu hanya penjilat di sisiku. Kamu pikir semudah itu menjadi penjilat? Kamu pikir kamu bisa datang dan pergi sesukamu?""Kamu ...." Vania begitu marah hingga matanya memerah dan suaranya tercekat. "Gita, ada begitu banyak orang di sini. Kata-katamu keterlaluan sekali?""Yah, aku memang keterlaluan. Memang
Read more