All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 1211 - Chapter 1220

Tubuh Komandan Barisan Bintang melayang ke udara, suaranya menggema ke seluruh penjuru. “Pemenangnya Xiao Tian. Saat ini, dia resmi menjadi wakil komandan keempat menggantikan posisi Qin Feng. Untuk para tentara yang berada di bawah komando Qin Feng, kalian bebas memilih untuk tetap mengikuti wakil komandan lama kalian atau berpindah di bawah komando lain. Dan jika ingin mengikuti Xiao Tian, itu harus ada izin darinya. Tanpa izin darinya, kalian tidak bisa mengikuti Xiao Tian.” Suara itu menembus udara, bergema sampai ke setiap barak dan menara penjaga di penjuru markas. Para tentara yang sebelumnya menunduk kini perlahan mengangkat kepala. Beberapa memandang ke arah Xiao Tian yang masih berdiri tegak di tengah pelataran dengan tubuh penuh luka, darah mengering di pakaian, namun sorot matanya tetap tenang. Tidak ada kebanggaan yang berlebihan, tidak pula kesombongan. Hanya keteguhan yang tak terusik oleh pandangan siapa pun. Udara terasa berat. Setiap orang tahu, sejak detik itu, ta

Begitu mereka menembus pusaran dan memasuki dunia kecil itu, udara segar langsung menyambut seluruh indera mereka. Hembusan lembut aliran energi alami terasa mengalir di antara pori-pori tubuh, membawa rasa tenang yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Inilah pertama kalinya mereka benar-benar bisa bernapas lega sejak bergabung dengan Barisan Bintang. Tekanan yang selama ini menindih tubuh mereka seakan lenyap, seperti beban berat yang tiba-tiba terangkat dari bahu. Suara riuh yang biasa memenuhi markas besar kini tergantikan oleh ketenangan yang hening, namun damai. Setiap langkah mereka menimbulkan gema ringan di atas tanah yang datar dan bersih. Pemandangan di hadapan mereka begitu luas, dipenuhi dataran yang memanjang sejauh mata memandang. Langit di atas tampak tenang, dan di batas pandangan terlihat lapisan ruang berputar perlahan, membentuk lengkung alami yang menjadi batas dunia kecil itu. Walau tampak sederhana, struktur ruangnya begitu kokoh, menunjukkan bahwa dunia

Kaisar Obat menatap ke arah Xiao Tian dengan ekspresi terkejut. “Tuan, batu apa itu? Aku belum pernah merasakan energi seperti ini.” “Ini Batu Kekacauan Laut Kosmik.” Xiao Tian mengulurkan tangannya dan memberikan dua puluh juta Batu Kekacauan kepadanya. “Karena kamu sudah bekerja dengan baik, batu ini milikmu.” “Terima kasih, tuan.” Kaisar Obat langsung melompat-lompat kecil seperti anak yang mendapatkan hadiah berharga. Raut wajahnya memperlihatkan kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan, dan seluruh tubuhnya bergetar lembut karena dorongan energi baru yang begitu kuat. Getaran itu menyatu dengan energi di sekitarnya, membuat tubuhnya tampak lebih hidup dan kuat dibanding sebelumnya. Melihat itu, Xiao Tian hanya menggelengkan kepala kecil. Ia menatap sebentar ke arah kebun obat yang kini bersinar lembut oleh aliran energi baru, lalu menarik kembali kesadaran ilahinya ke tubuh utama. Begitu kesadarannya kembali, suasana di dalam rumahnya tetap tenang. Ia tidak menunda waktu se

Suasana di dalam aula berubah hening. Udara yang semula mengalir tenang kini terasa lebih berat, dipenuhi dengan campuran emosi yang kuat. Beberapa dari mereka menggenggam erat tangan mereka sendiri, sementara yang lain mengepalkan tinju di dada sebagai tanda hormat tanpa kata. Rasa kebersamaan yang lama hilang kini muncul kembali, perlahan menyatu di antara ratusan jiwa yang berdiri di sana. Mereka tidak lagi merasa terasing. Untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan Barisan Bintang, mereka merasakan arti kepemimpinan yang sebenarnya. Xiao Tian tidak melihat mereka sebagai beban, tidak memandang mereka rendah, dan tidak menjadikan mereka alat. Ia menatap mereka sebagai pasukan sejati. Mendengar ucapan Niu Fa, yang lainnya juga mulai mengangguk. Tatapan mereka mengeras, bukan karena kebencian, tetapi karena semangat yang baru tumbuh. Beberapa di antara mereka bahkan menepuk dada dengan tangan kanan sebagai tanda kesetiaan yang tak terucap. Xiao Tian memperhatikan setiap wajah di

“Situ Yu, karena jumlah Batu Kekacauan sangat banyak, kebetulan aku memiliki kebun obat, jadi aku akan menggunakan satu miliar untuk menumbuhkan tanaman obatku. Sekarang yang masih kurang adalah tanaman ilahi dan sumber daya lain untuk meningkatkan kekuatan jiwa. Jadi kamu hanya perlu membeli barang itu,” ucap Xiao Tian dengan nada datar. Situ Yu mengangguk pelan, lalu tersenyum tipis. “Wakil komandan keempat, hal seperti itu kebetulan aku juga punya.” Ia mengangkat tangannya ke udara, dan seketika tiga tanaman ilahi berusia ratusan ribu tahun muncul, melayang di hadapan mereka. Tidak berhenti di situ, gerakan tangannya kembali menghasilkan sembilan buah persik berwarna hitam yang berputar perlahan di udara. Buah-buah itu tampak padat, permukaannya halus dan berkilau seperti logam yang baru dipoles. Setiap buah memancarkan energi ilahi yang sangat murni, cukup kuat untuk menggetarkan aliran energi di sekitarnya. Dari buah-buah itu terpancar aura alami yang menekan, membuat sebagian