“Di barak militer aku adalah komandan. Kamu harus tahu tugas seorang komandan. Adapun masalah Xiao Tian, kamu tidak perlu ikut campur lagi. Jika tidak bisa diam, aku tidak akan ragu agar keberadaanmu diketahui petinggi Alam Hundun,” balasnya dingin tanpa menurunkan langkah. Suara tua itu terdengar kembali, kali ini lebih menekan, tetapi masih tertahan. “Puyanghai, jangan bersikap berlebihan. Kamu harus ingat, kamu adalah inteljen khusus Kultus Iblis, dan aku juga sama. Seharusnya kamu berterima kasih dengan keberadaanku, aku bisa meringankan beban tugasmu.” Puyanghai berhenti sejenak. Bibirnya melengkung tipis, namun matanya tajam dan penuh ejekan. “Kita memang sama-sama inteljen Kultus Iblis, tapi kamu harus sadar status kita berbeda,” katanya tenang, kemudian melangkah pergi tanpa menunggu balasan. Pemilik suara tua itu terdiam. Tidak ada lagi kata keluar. Keheningan kembali menguasai ruangan itu, menyisakan hawa tekanan yang menggantung di udara. *** Di tempat lain, di jalan
Last Updated : 2025-11-09 Read more