Walaupun Juanjuan berbicara seperti itu, tidak ada satu generasi muda pun yang mau menyerah, dan membiarkan Juanjuan memasuki gerbang menuju arena beladiri. Setiap pihak tetap mempertahankan posisinya, seperti kawanan binatang buas yang enggan mengalah demi mempertahankan harga diri masing-masing. Maka pertempuran besar pun terjadi antara kekuatan besar di pusat galaksi. Langit di luar gerbang kembali bergetar, aura saling bertabrakan, formasi dan teknik bela diri berkilauan, dan tidak sedikit yang mulai bertumbangan. Namun itu bukan urusan Xiao Tian. Langkahnya sudah menembus batas seleksi, dan kini ia telah berada di tempat yang lebih penting. Di arena beladiri Klan Xiao, sebuah arena seluas ratusan ribu mil terlihat jelas. Tanahnya terbentang tak berujung seperti dataran surgawi yang dipahat dari batu langit. Di sekelilingnya, tribun penonton yang bisa diisi oleh ratusan juta, bahkan miliaran orang, melingkari arena beladiri dengan megah. Tribun itu menjulang berlapis-lapis se
Last Updated : 2025-06-05 Read more