“Tetua Gongsun, berarti sekarang jelas, kita tidak boleh menyinggung Klan Xiao, Klan itu tidak boleh dijadikan musuh. Namun, aku sangat penasaran, seperti apa anak Kaisar Dewa Tertinggi, Xiao Jian itu.” Nada suara wanita paruh baya itu tetap tenang, namun dalam tatapannya terpancar sorotan ingin tahu yang tidak bisa disembunyikan. Sosok yang ia sebut itu telah menjadi topik utama, bukan hanya karena keturunan siapa dia, tetapi karena apa yang telah berhasil ia capai dalam diam. Tatapan matanya mengarah ke satu titik kosong di depan, seolah membayangkan sosok yang baru saja disebut, mencoba memahami keberadaan yang kini menjadi pembicaraan semua tokoh besar. Bagi wanita itu, sekadar mengetahui nama Xiao Jian tidak cukup. Ia ingin mengetahui lebih dari sekadar gelar dan prestasi. Ia ingin tahu bagaimana caranya sosok seperti itu bisa melangkah sejauh ini tanpa satu pun jejak terbaca oleh para pengamat kekuatan besar. Apakah karena perlindungan dari Kaisar Dewa Tertinggi, atau karena k
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya