Goye menelan ludah, lidahnya nyaris kaku, kemudian mencoba menarik napas panjang untuk menstabilkan detak jantungnya yang kacau. Hening menggantung di udara, seperti sebelum badai datang. Butuh beberapa tarikan napas sebelum akhirnya dia membuka suara, pelan namun jelas. “Tetua Suci, markas organisasi Gurun Hitam diserang... semua orang yang berada di sana dibantai, bahkan pemimpin organisasinya juga tidak bisa lepas dari bencana ini.” WHOOSSHH!!! Baru saja Goye menyelesaikan ucapannya, suara keras memecah udara, dan pusaran ruang tercipta begitu saja di tengah ruangan. Bukan sekadar gangguan energi, tapi robekan dimensi yang nyata. Cahaya gelap mengabur di sekelilingnya, memutar seperti pusaran maut yang menelan dunia, lalu sebuah robekan muncul di udara, seperti tirai yang disibakkan paksa oleh kekuatan tak tertandingi. Dari dalam robekan itu, seseorang keluar. Tidak melompat, tidak melayang, hanya muncul begitu saja, seperti nyata dan tidak nyata pada saat yang sama. Sosok itu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya