Mendengar kata-kata itu, Febrian menimpali sambil tersenyum sinis, "Bagus. Sangat bagus! Jangan khawatir, kamu bakal kuhabisi juga hari ini. Nggak perlu terburu-buru!"Dalam sekejap, suasana di rumah lama Keluarga Safira dipenuhi dengan aura membunuh. Semua orang biasa di Keluarga Safira secara otomatis mundur ke belakang, termasuk tamu-tamu yang hadir. Suasana panik menyebar ke seluruh rumah lama Keluarga Safira.Pada saat itu, Varel berujar dengan ekspresi serius, "Pak Febrian, aku adalah mantan Kepala Keluarga Samoa, Varel. Setahuku, anakmu tewas dalam Turnamen Chartreuse yang diselenggarakan oleh Sekte Langga. Benar, 'kan?""Aliansi Seni Bela Diri Kuno sudah menetapkan aturan bahwa dalam Turnamen Chartreuse, memang ada persaingan dan risiko. Setelah kejadian itu, nggak ada yang boleh disalahkan. Kamu malah datang ke sini untuk balas dendam. Ini nggak sesuai dengan aturan, 'kan?" tanya Varel.Mendengar kata-kata ini, ekspresi Febrian langsung berubah meringis. Dia menggeram, "Ternya
Read more