Pada saat ini, mata Fadly berbinar-binar. Dia segera menyapa sekelompok orang yang baru turun dari mobil, "Pak Bayu, Pak Farel, Bu Aruna, kalian juga datang? Cepat! Silakan masuk."Ternyata, orang yang datang adalah Bayu, Farel, dan Aruna. Tentu saja, Lyra juga tidak ketinggalan. Kini, Farel menganggukkan kepala dengan sopan kepada Fadly. Ekspresinya tak bisa menyembunyikan rasa terkejut.Dulu, Farel dan Fadly adalah dua tokoh terkenal di dunia hitam Kota Nubes. Namun sekarang, Farel tahu bahwa dia sama sekali tidak bisa melawannya lagi. Padahal, Fadly sebenarnya tidak pernah memanfaatkan kekuasaannya untuk menindas maupun menelan kekuasaan Farel. Kemungkinan besar, dia juga sudah tidak peduli dengan hal-hal seperti itu lagi.Pada saat ini, Fadly tersenyum sangat puas. Apakah itu karena dia memiliki seorang kakak ipar yang hebat? Mengingat kejadian sebelumnya di rumah Keluarga Subroto di Bumantra, ketika Afkar keluar hidup-hidup dari sambaran petir, hati Farel bergetar.Saat berikutnya
Baca selengkapnya