Makan siang itu berlangsung dengan sangat harmonis dan penuh kebahagiaan. Setelah makan, Afkar menemani Fauzi berjalan-jalan di taman luas yang ada di vila.Fauzi bertanya dengan santai, "Afkar, aku dengar dari Kak Adnan, kali ini kamu belum mau kembali ke sekte karena ada urusan lain yang harus diselesaikan?"Afkar membalas sambil mengangguk, "Ya."Fauzi memberi tahu ekspresi serius, "Apa itu? Apakah sangat penting? Kamu harus tahu, sekarang sangat berbahaya bagimu untuk berkeliaran di luar. Sekarang, kamu sudah menjadi murid Sekte Pemutus Nadi, bahkan menjadi murid Kak Adnan. Kalau Keluarga Rajendra Kuno mau menyerangmu, mereka nggak akan segan-segan. Penjaga Ketertiban juga nggak akan campur tangan.""Ini ... aku tahu! Tapi, masalah ini memang agak penting," ucap Afkar sambil tersenyum pahit.Fauzi mengangkat alis, lalu bertanya dengan heran, "Oh? Hal apa sih yang begitu penting?"Mendengar pertanyaan kakak angkatnya ini, Afkar ragu sejenak, lalu berkata dengan jujur, "Aku harus per
Baca selengkapnya