Di kediaman Tamara terdapat sebuah telepon.Benda itu berdering mengagetkan Tamara yang sudah bangun, tapi sedang minum kopi.Bahkan Bibi Beatrice yang bersiap untuk menyiram tanaman di teras pun ikut terlonjak.“Kita mempunyai telepon?” tanyanya terheran-heran.Tamara tergelak dalam tawanya. “Iya, Bi. Ada di ruang depan. Bibi tidak pernah melihatnya?”“Tidak. Astaga, bunyinya senyaring ini. Biar kuangkat. Tidak apa-apa, kan?”“Silakan, Bi.”Bibi Beatrice menjawab panggilan telepon yang ternyata dari Betty.“Tamara, Betty memintamu datang untuk membuat sarapan. Boss-mu ternyata tidak honeymoon.”Tamara yang baru saja memanaskan teflon langsung gugup.“Biar aku yang memasak di sini. Kau pergilah.”“Baik, Bi, terima kasih.”Tamara menuju mansion dengan hati dan pikiran ringan, tanpa beban.Setelah melewati jembatan melengkung yang terlihat klasik dengan pemandangan pagi yang ternyata sangat indah, Tamara melihat Betty sudah menunggu di pintu belakang mansion, yang bersambungan dengan dap
Last Updated : 2025-02-20 Read more