Jayla tertegun, lalu menoleh dan mengatakan sesuatu kepada dokter. Dokter itu mengangguk, lalu masuk ke ruang rawat."Kemarilah." Jayla berdeham pelan, lalu memimpin jalan. Dia membawa Tiffany, Sean, dan Miska ke sebuah kamar rawat di sebelah kamar tempat Xavier dirawat.Ruangan itu tidak besar, tetapi sangat bersih dan rapi. Dari tampilan, bisa dilihat bahwa penghuninya adalah seorang gadis yang sangat menjaga kebersihan.Jayla duduk di ranjang, lalu menatap Sean dan Tiffany sekilas dengan ekspresi datar. "Kalian pasti nggak nyangka ini adalah kamar tempat aku tinggal beberapa hari terakhir. Ke depannya, aku juga akan terus tinggal di sini untuk merawat kakakku."Saat menyebut nama Xavier, wajah gadis itu langsung muram. "Dulu selalu ada Kakak, jadi aku nggak pernah menyadari betapa buruknya keadaanku. Sekarang, akhirnya aku sadar."Setelah mengatakan itu, dia menatap ke atas dan tersenyum getir. Matanya perlahan beralih ke Tiffany, seolah-olah tatapannya bisa menembus Tiffany dan mem
Read more