Tatapan Tetua Yang beralih pada Lina Jirk yang berdiri tak jauh dari mereka. Dia mendekati gadis itu dengan langkah santai. "Murid, biarkan aku membantumu mengurus gadis kecil ini," ujarnya dengan nada bercanda. "Lihat matanya. Dia pasti tipe yang suka membuat masalah." Lina Jirk dengan gesit menghindar dari jangkauan tangan Tetua Yang. "Pak tua, kamu terlalu banyak bicara," balasnya dengan nada tidak sabar. "Aku ingin mengikuti Ryan. Siapa yang mau mengikuti Kakek tua bau tanah sepertimu?" "Lina, jangan bersikap seperti itu," tegur Ryan, meski tanpa kekerasan dalam suaranya. Gadis itu memutar matanya ke arah Ryan dengan ekspresi kesal. Dia tampak ingin mengatakan sesuatu lagi, namun akhirnya hanya menghela napas pelan. "Baiklah, aku akan tinggal di sini," gumamnya dengan nada menyerah. Tiba-tiba, seolah teringat sesuatu penting, Lina Jirk mencengkeram ujung pakaian Ryan. Matanya melebar saat berkata dengan nada terburu-buru, "Oh benar, Ryan, selain berhati-hati dengan sekte-
Terakhir Diperbarui : 2025-06-17 Baca selengkapnya